[AUDIO] Memilih Ulama, Hormat dan Beradab Kepadanya Serta Meneladani Akhlaqnya Sebelum Menuntut Ilmu - Ustadz Muhammad 'Umar as Sewed

Lammudduril Mantsur minal Qoulil Ma'tsur fil I'tiqadi wa Sunnah (Rangkaian Mutiara yang Berkilau dari Riwayat Ucapan - ucapan Atsar tentang Aqidah dan Sunnah)
DOWNLOAD MP3 rekaman ceramah kajian manhaj ahlussunnah wal jama'ah oleh pemateri al-Ustadz Muhammad 'Umar as Sewed hafizhahullah. Pembahasan kitab Lammudduril Mantsur minal Qoulil Ma'tsur fil I'tiqadi wa Sunnah (Rangkaian Mutiara yang Berkilau dari Riwayat Ucapan - ucapan Atsar tentang Aqidah dan Sunnah) karya Syaikh Jamal bin Furaihan al Haritsi hafizhahullah.

*tahun 1432H (2011) di cirebon
Download ↪ hal 075-lanjutan memilih ulama, menghormati, beradab bersamanya dan meneladani akhlaqnya sebelum menuntut ilmu

Beberapa materi pembahasan :
Bab tentang memilih ulama, bagaimana adab dan menghormati mereka dan mengambil qudwah dari mereka
  • Berkata Abu Bakar ibnul Muthawi'i rahimahullah : Aku bolak balik ke rumah Imam Ahmad selama 12 tahun ketika Imam Ahmad membacakan musnad kepada anak-anaknya. Dan aku belum menulis satu hadits pun karena aku melihat bagaimana bimbingan, akhlak, dan adab-adab beliau rahimahullah. 
  • Berkata Hasan bin Isma'il : aku mendengar ayahku berkata bahwasanya berkumpul di majelisnya imam Ahmad sejumlah besar manusia (5000 lebih manusia) tetapi yang menulis kurang dari 500 orang sedangkan sisanya mempelajari baiknya akhlak dan perangai beliau
  • Berkata Qutaibah ibn Sa'id : Aku datang ke Baghdad dan aku tidak memiliki semangat kecuali ingin bertemu Imam Ahmad bin Hambal. Ternyata tiba-tiba Imam Ahmad yang mendatangiku bersama Yahya bin Ma'in. Maka kami pun saling mengingat dan mempelajari hadits. Tiba tiba Imam Ahmad bangkit dan duduk di hadapanku dan berkata : Bacakan kepadaku hadits tadi. Kemudian kami saling mengingat hadits. Kemudian tiba-tiba Imam Ahmad bangkit kembali dan duduk bersimpuh di hadapanku seraya berkata : Bacakan kepadaku hadits tadi. Sampai aku berkata : Wahai Abu Abdillah duduklah engkau di tempatmu. Imam Ahmad menjawab : Jangan engkau sibuk denganku. Sesungguhnya aku ingin mengambil ilmu sesuai dengan caranya.
  • Sya'bi rahimahullah : Zaid bin Tsabit menshalati jenazah kemudian didekatkan kepadanya bighal untuk dinaiki. Kemudian datang Abdullah bin Abbas mengambil kendali bighal tadi karena ingin menghormati ilmu dan keutamaan Zaid bin Tsabit. Maka berkata Zaid : Biarkanlah wahai anak paman Rasulullah. Berkata Ibnu Abbas : Tidak. Demikianlah kami memperlakukan terhadap ulama dan orang-orang besar 
  • Imam az Zuhri : Aku pernah mendatangi 'Urwah dan duduk di depan pintu rumahnya. Kalau ingin aku bisa saja memasuki rumahnya, akan tetapi karena aku ingin menghormatinya.
  • Ishaq ibn Ibrahim al Qozaz rahimahullah : Berkata Ishaq asy Syahid : Aku pernah melihat Yahya al Qaththan shalat Ashar di masjid kemudian ia bersandar di tiang menara masjid. Kemudian berdiri di hadapannya 'Ali ibn al Madini,  Syadzkuni, 'Amr bin 'Ali, Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Ma'in rahimahumullah mendengarkan hadits dalam keadaan berdiri sampai menjelang masuk waktu  maghrib. Mereka tidak duduk untuk menghormati beliau.
  • Mukhollid ibn Husain : Kami lebih butuh kepada adab yang sedikit daripada hadits (ilmu) yang banyak.
  • Abu Zakariya Yahya bin Muhammad al 'Anbari : Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar.
  • Abdullah bin Ahmad bin Hambal rahimahullah : Aku berkata kepada bapakku : Ada apa denganmu? Kenapa engkau tidak menerima hadits dari Ibrahim bin Sa'id? Dia telah singgah di Baghdad. Berkata Imam Ahmad : Ketahuilah wahai anakku, bahwa dia pernah duduk di satu majelis menyampaikan hadits kepada kami. Setelah itu ia keluar dan manusia pun berbondong-bondong keluar. Maka ia melihat para pemuda berdesakan mendahului para orangtua, Lalu Ibrahim berkata : Sungguh betapa jeleknya adab kalian. Kalian mendahului para orangtua kalian. Sungguh aku tidak akan menyampaikan hadits pun. Maka ia meninggal dalam keadaan belum menyampaikan hadits.
  • Husain ibn Mansur Abu 'Ali an Naisaburi rahimahullah : Aku bersama Yahya bin Yahya dan Ishaq ibn Rohuyah menengok orang sakit. Ketika sudah sampai di pintunya, Ishaq mundur dan berkata kepada Yahya : Silakan engkau duluan. Maka Yahya berkata kepada Ishaq : Engkau yang duluan. Maka Ishaq menjawab : Wahai Abu Zakariya, engkau lebih tua dariku. Yahya menjawab : Benar,aku lebih tua darimu, akan tetapi engkau lebih berilmu. Maka Ishaqlah yang lebih dahulu masuk.
  • Sufyan ats Tsauri rahimahullah : Dahulu seseorang jika hendak menulis hadits hendaklah ia melatih adab dan ibadah sebelumnya selama 20 tahun.

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi