وَاعۡلَمۡ أَنَّ جَمِيعَ الشُّرُوطِ الَّتِي اشۡتُرِطَتۡ لِلۡمَفۡعُولِ لَهُ خَمۡسَةٌ، وَهِيَ:
الۡأَوَّلُ: أَنۡ يَكُونَ مَصۡدَرًا.
الثَّانِي: أَنۡ يَكُونَ قَلۡبِيًّا. أَيۡ: مِنۡ أَفۡعَالِ النَّفۡسِ الۡبَاطِنَةِ كَالرَّغۡبَةِ وَالرَّهۡبَةِ وَالۡإِجۡلَالِ وَالۡمَحَبَّةِ وَالۡخَوۡفِ، وَنَحۡوِ ذٰلِكَ.
الثَّالِثُ: أَنۡ يَكُونَ عِلَّةً لِمَا قَبۡلَهُ.
الرَّابِعُ: أَنۡ يَتَّحِدَ مَعَ عَامِلِهِ فِي الزَّمَنِ.
الۡخَامِسُ: أَنۡ يَتَّحِدَ مَعَ عَامِلِهِ فِي الۡفَاعِلِ.
Ketahuilah, bahwa syarat-syarat maf'ul lahu ada lima:
- berupa mashdar,
- berupa qalbiyyan, yaitu amalan jiwa yang tidak tampak seperti rasa harap, cemas, penghormatan, cinta, takut, dan yang semacam itu,
- merupakan sebab dari perbuatan yang disebutkan sebelumnya,
- satu zaman dengan 'amilnya,
- satu pelaku (fa'il) dengan 'amilnya.
مِثَالُ الۡمُسۡتَوۡفِي لِلشُّرُوطِ الۡخَمۡسَةِ قَوۡلُكَ: (قَامَ زَيۡدٌ إِجۡلَالًا لِعَمۡرٍو) وَ(قَصَدۡتُكَ ابۡتِغَاءَ مَعۡرُوفِكَ) فَـ(إِجۡلَالًا) مَفۡعُولٌ لِأَجۡلِهِ؛ لِأَنَّهُ مَصۡدَرٌ قَلۡبِيٌّ، ذُكِرَ لِبَيَانِ عِلَّةِ الۡقِيَامِ، وَزَمَنُهُ وَزَمَنُ الۡقِيَامِ وَاحِدٌ، وَفَاعِلُهُ وَفَاعِلُ الۡقِيَامِ وَاحِدٌ وَهُوَ (زَيۡدٌ). وَ(ابۡتِغَاءَ) مَفۡعُولٌ لِأَجۡلِهِ؛ لِأَنَّهُ مَصۡدَرٌ قَلۡبِيٌّ، ذُكِرَ لِبَيَانِ عِلَّةِ الۡقَصۡدِ وَزَمَنُهُ وَزَمَنُ الۡقَصۡدِ وَاحِدٌ، وَفَاعِلُهُ وَفَاعِلُ الۡقَصۡدِ وَاحِدٌ، وَهُوَ ضَمِيرُ الۡفَاعِلِ وَهُوَ مُضَافٌ، وَ(مَعۡرُوفِكَ) مُضَافٌ إِلَيۡهِ.
Contoh yang memenuhi lima syarat di atas adalah ucapanmu: قَامَ زَيۡدٌ إِجۡلَالًا لِعَمۡرٍو dan قَصَدۡتُكَ ابۡتِغَاءَ مَعۡرُوفِكَ. Di sini إِجۡلَالًا adalah maf'ul li ajlih karena ia merupakan mashdar qalbi, disebutkan untuk menjelaskan sebab الۡقِيَام berdiri, zamannya sama dengan zaman berdiri, dan fa'ilnya dan fa'il berdiri juga sama, yaitu Zaid. Sedangkan ابۡتِغَاءَ adalah maf'ul li ajlih karena merupakan mashdar qalbi, disebutkan untuk menjelaskan sebab الۡقَصۡد, zamannya sama dengan zaman الۡقَصۡد, dan fa'ilnya dan fa'il الۡقَصۡد adalah satu, yaitu dhamir fa'il dan إِجۡلَالًا ini adalah mudhaf. Sedangkan مَعۡرُوفِكَ adalah mudhaf ilaih.
وَمِثَالُهُ مِنَ التَّنۡزِيلِ قَوۡلُ الۡغَنِيِّ الۡحَمِيدِ: ﴿وَلَا تَقۡتُلُوٓا۟ أَوۡلَـٰدَكُمۡ خَشۡيَةَ إِمۡلَـٰقٍ ۖ﴾ [الإسراء: ٣١] فَـ(خَشۡيَةَ) مَفۡعُولٌ لِأَجۡلِهِ؛ لِأَنَّهُ مَصۡدَرٌ قَلۡبِيٌّ، ذُكِرَ لِبَيَانِ عِلَّةِ الۡقَتۡلِ، وَزَمَنُهُ وَزَمَنُ الۡقَتۡلِ وَاحِدٌ، وَفَاعِلُهُ وَفَاعِلُ الۡقَتۡلِ وَاحِدٌ، وَهُوَ وَاوُ الۡجَمَاعَةِ وَهُوَ مُضَافٌ وَ(إِمۡلَاقٍ) مُضَافٌ إِلَيۡهِ.
Adapun contohnya dari Al-Qur`an adalah firman Allah Al-Ghani Al-Hamid: وَلَا تَقۡتُلُوٓا۟ أَوۡلَـٰدَكُمۡ خَشۡيَةَ إِمۡلَـٰقٍ (QS. Al-Isra`: 31). Di sini خَشۡيَةَ adalah maf'ul li ajlih karena ia merupakan mashdar qalbi, disebutkan untuk menjelaskan sebab الۡقَتۡل (pembunuhan), zamannya sama dengan zaman الۡقَتۡل, fa'ilnya sama dengan fa'il الۡقَتۡل, yaitu wawu jama'ah dan خَشۡيَةَ adalah mudhaf. Sedangkan إِمۡلَاقٍ adalah mudhaf ilaih.
dari ismailibnuisa.blogspot.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi