
Kajian bertempat di MASJID AL MUJAHIDIN, Jalan Anggrek Nelimurni VII, Slipi, Jakarta Barat (Seberang Rumah Sakit Harapan Kita).
*Sabtu, 23 Rabi'ul Awwal 1435H (25 januari 2014)
Sesi 1: Definisi Salaf dan Wajibnya Menampakkan Madzhab Salaf
Download : hal 072-Definisi Salaf dan Wajibnya Menampakkan Madzhab SalafDefinisi penamaan salaf dan siapakah yang dimaksud salaf itu secara istilah?
Secara istilah, ada beberapa pendapat tentang definisi salaf:
- mereka adalah para sahabat rasulullah saja
- mereka adalah para sahabat rasulullah dan para tabi'in
- mereka adalah para sahabat rasulullah, tabi'in serta tabi'ut tabi'in
- orang-orang yang hidup sebelum 500 tahun dan menganggap bahwa salaf adalah mazhab yang dibatasi oleh waktu.
Makna salaf secara istilah tidak hanya terikat dengan batasan waktu namun juga terikat dengan sifat, sehingga salaf secara istilah adalah mereka yang hidup di masa para sahabat Rasulullah, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in yang mencocoki al Quran dan Sunnah.
Imam as Saffarini berkata: Mazhab salaf adalah apa yang ada padanya para sahabat Rasulullah, dan apa yang ada di atasnya para tabi'in dan tabi'ut tabi'in yang mengikuti para sahabat dengan ihsan serta para imam yang dipersaksikan dengan keimaman, dikenal kedudukannya dalam agama, dan ucapannya diterima dari salafnya. Bukan mereka-mereka yang sudah tertuduh dengan kebid'ahan-kebid'ahan dan yang dijuluki dengan sifat yang tidak diridhai seperti khawarij, syi'ah rafidhah, qadariyah, murji'ah, jabbariyyah, jahmiyyah, mu'tazilah dan yang sejenis dengan mereka.
Bab: Menampakkan Madzhab Salaf dan Penjelasan Bagaimana Sikap Mereka Terhadap Ahlul Bid'ah
Butuhnya diterangkan mengenai manhaj salaf agar orang awam mengetahui bahwa yang menyelisihinya berarti bukan madzhab salaf.
Bolehnya menisbahkan diri dengan salafi dan menjuluki seseorang sebagai salafi.
Bahwa yang dakwah mengajak untuk kembali kepada salaf adalah dakwah yang mengajak kepada Islam yang haq dan merupakan dakwah yang merngajak untuk kembali kepada Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Sebagian besar dakwah di Indonesia pada zaman ini adalah mengajak kepada ra'yu.
Apa perkara yang paling penting dalam dalam dakwah di Indonesiasaat ini?
Perkara yang sangat penting saat ini dalam dakwah di Indonesia adalah kembali kepada salaf dalam memahami al Qur'an dan Sunnah.
Bukti bahwasanya penyakit yang ada dalam umat ini adalah bahwa al Qur'an dan Sunnah saja tidaklah cukup karena mereka memahaminya dengan salah. Hal ini disebabkan sebagian besar umat Islam tidak memahami manhaj.
Manakah yang lebih penting antara manhaj atau aqidah?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Majmu' Fatawa: Tidak ada aib untuk menampakkan dan menisbatkan kepada madzhab salaf bahkan wajib menerima yang demikian karena tidak ada pada madzhab salaf kecuali kebaikan.
Syubhat dari hizbiyyah yang tidak mau menamakan diri dengan salafy karena khawatir dakwahnya tidak diterima sehingga mengurangi jumlah pengikutnya dengan menggunakan dalil hadits
بشروا ولاتنفروا
“Berilah kabar gembira dan jangan membuat lari.” [H.R. al-Bukhari dari shahabat Anas bin Malik --radhiyallahu ‘anhu--]
Tuduhan kepada para da'i salafy yang dianggap membuat lari manusia.
Jawaban Syaikh bin Baz atas pertanyaan: "Apakah orang yang menamakan diri dengan salafi/atsary termasuk tazkiyah atau penyucian diri yang dilarang?"
Jawaban Syaikh al Albani atas pertanyaan: "Apakah yang dimaksud salaf? Apakah kita harus mengikuti dan berpegang dengan manhaj mereka?"
Sesi 2 : Bolehnya Menisbatkan kepada Salaf
Download : hal 082-Bolehnya Menisbatkan kepada SalafPara ulama mengatakan tidak mengapa untuk menyebutkan istilah salaf, salafiyyah, salafiyyun dan yang dimaksud dengan istilah salaf adalah mereka-mereka yang berjalan di atas manhaj salaf.
Penulis-penulis masa kini yang menulis tentang kelompok-kelompok menganggap bahwa salafiyyun adalah sekelompok orang tertentu yang mengikuti para imam-imam mereka. Biasanya para penulis menganggap bahwa pendiri madzhab salaf adalah Imam Ahmad bin Hambal, kemudian diperbarui oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, dan selanjutnya diteruskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Para imam dan 'ulama ahlussunnah dari zaman terdahulu sampai dengan masa sekarang tidak ada yang mengingkari atau membantah istilah dan penamaan salaf.
Sesi Tanya Jawab:
- Apakah boleh berdoa dalam sujud yang lafadznya dari al-Qur'an? Ada anjuran untuk berdo'a saat sujud, namun ada pula larangan untuk membaca al Qur'an ketika sujud. Bagaimana kalau saya berdoa, namun lafadznya dari al Qur'an?
- Apakah salah satu syarat rujuk harus menyatakannya di depan umat?
- Bagaimana dengan ustadz Faishol dari Medan? Apakah dia bersama kita (salafy)?
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi