٢٧ – بَابُ تَعَاهُدِ رَكۡعَتَيِ الۡفَجۡرِ، وَمَنۡ سَمَّاهُمَا تَطَوُّعًا
27. Bab menjaga dua rakaat fajar dan siapa yang menamakannya shalat tathawwu' (sunnah)
١١٦٩ – حَدَّثَنَا بَيَانُ بۡنُ عَمۡرٍو: حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ، عَنۡ عَطَاءٍ، عَنۡ عُبَيۡدِ بۡنِ عُمَيۡرٍ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: لَمۡ يَكُنِ النَّبِيُّ ﷺ عَلَى شَيۡءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنۡهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكۡعَتَيِ الۡفَجۡرِ.
1169. Bayan bin 'Amr telah menceritakan kepada kami: Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, dari 'Atha`, dari 'Ubaid bin 'Umair, dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah lebih menjaga shalat nafilah daripada dua rakaat fajar.
dari ismailibnuisa.blogspot.com
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi