TENTANG JAMA’AH TABLIGH
ASY-SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN BIIN ABDILLAH AL-FAUZAN
Tanya:
Di sana ada sebagian ikhwah yang menyandarkan dirinya kepada Jamaah Tabligh dan banyak mengajak manusia untuk khuruj bersama mereka, mereka berdalil bahwa mereka berada di atas kebenaran dengan banyaknya manusia yang mendapatkan hidayah melalui tangan mereka, baik itu dari orang-orang kafir dan selain mereka di penjuru dunia. Bagaimana kita membantah mereka?
Di sana ada sebagian ikhwah yang menyandarkan dirinya kepada Jamaah Tabligh dan banyak mengajak manusia untuk khuruj bersama mereka, mereka berdalil bahwa mereka berada di atas kebenaran dengan banyaknya manusia yang mendapatkan hidayah melalui tangan mereka, baik itu dari orang-orang kafir dan selain mereka di penjuru dunia. Bagaimana kita membantah mereka?
Jawab:
Kita membantah mereka dengan mengatakan, “Siapa yang mendapatkan hidayah melalui tangan-tangan mereka kepada tauhid? Apakah ada seseorang dari orang-orang kafir, ahli bid’ah, penyembah kubur yang mendapatkan hidayah melalui perantara Jama’ah Tabligh kemudian meninggalkan kesyirikan, bertaubat kepada Allah dari kesyirikan, mengetahui tauhid, ataukah tidak ada?
Kita membantah mereka dengan mengatakan, “Siapa yang mendapatkan hidayah melalui tangan-tangan mereka kepada tauhid? Apakah ada seseorang dari orang-orang kafir, ahli bid’ah, penyembah kubur yang mendapatkan hidayah melalui perantara Jama’ah Tabligh kemudian meninggalkan kesyirikan, bertaubat kepada Allah dari kesyirikan, mengetahui tauhid, ataukah tidak ada?
Hanya saja mereka menjadikan manusia bertaubat dari dosa akan tetapi mereka sama sekali tidak menyinggung kesyirikan dan tidak memperingatkan darinya. Oleh karena itu di negeri mereka banyak didapati orang-orang yang menyembah nisan dan kuburan, dan mereka tidak menyinggungnya sama sekali. Maka apa artinya ini semua? Dakwah apa ini? Demikian pula mereka menjadikan manusia bertaubat dari kemaksiatan, akan tetapi memasukkannya ke dalam perbuatan bid’ah yang mereka berjalan di atasnya, dalam manhaj mereka yang telah dikenal.
Sumber: Silsilah Syarh Rasa-il, cet. Dar al-Imam Ahmad hal. 44
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi