✏ Seputar Fiqih tentang Fitnah
----------------------------------
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه.
----------------------------------
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه.
وبعد :
Telah datang dalam Hadits dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda :
"إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن -يُرَدِّدُهَا ثَلاث مَرَّات- وَلِمَن ابْتَلَى فَصَبْر فَوَاهاً".
"إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن -يُرَدِّدُهَا ثَلاث مَرَّات- وَلِمَن ابْتَلَى فَصَبْر فَوَاهاً".
“Orang yang paling bahagia adalah orang yang dijauhkan dari berbagai fitnah. Orang yang paling bahagia adalah orang yang dijauhkan dari berbagai fitnah. Orang yang paling bahagia adalah orang yang dijauhkan dari berbagai fitnah. (Beliau ﷺ mengulanginya 3X) Barangsiapa yang diuji dengan berbagai fitnah dan dia bersabar maka sungguh mengagumkan.”
Dalam hadits ini terdapat beberapa faedah, diantaranya :
Pertama :
Wajibnya menjauhi fitnah-fitnah, dan makna ini dikuatkan dari hadits selain ini yakni :
"تعوذوا بالله من الفتن"
Dalam hadits ini terdapat beberapa faedah, diantaranya :
Pertama :
Wajibnya menjauhi fitnah-fitnah, dan makna ini dikuatkan dari hadits selain ini yakni :
"تعوذوا بالله من الفتن"
"Berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah-fitnah"
Kedua :
Bahwa dijauhkannya seseorang dari berbagai fitnah adalah termasuk dari kebahagiaan.
Ketiga :
Bahwa hadits ini terkait akan keumuman fitnah yang belum jelas akan kebenaran dari kebathilan.
Keempat :
Tidak mencari fitnah-fitnah demi untuk mendapatkan pahala dari ujian, dijelaskan alasan ini dari sebuah riwayat hadits ketika Jubair bin Nufair رحمه الله berkata :
Al Miqdad bin Al Aswad رضي الله عنه datang kepada kami untuk keperluan, lalu kami berkata kepadanya :
"Silahkan duduk sehingga kami memenuhi permintaanmu"
kemudian ia duduk, lalu beliau berkata :
"Sungguh aneh kaum yang aku lalui, mereka mengharapkan fitnah, mereka menyangka bahwa mereka akan mendapatkan cobaan seperti yang diberikan Allah pada Rasulullah dan para sahabatnya,
padahal aku pernah mendengar Rasulullah bersabda :
إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ
Kedua :
Bahwa dijauhkannya seseorang dari berbagai fitnah adalah termasuk dari kebahagiaan.
Ketiga :
Bahwa hadits ini terkait akan keumuman fitnah yang belum jelas akan kebenaran dari kebathilan.
Keempat :
Tidak mencari fitnah-fitnah demi untuk mendapatkan pahala dari ujian, dijelaskan alasan ini dari sebuah riwayat hadits ketika Jubair bin Nufair رحمه الله berkata :
Al Miqdad bin Al Aswad رضي الله عنه datang kepada kami untuk keperluan, lalu kami berkata kepadanya :
"Silahkan duduk sehingga kami memenuhi permintaanmu"
kemudian ia duduk, lalu beliau berkata :
"Sungguh aneh kaum yang aku lalui, mereka mengharapkan fitnah, mereka menyangka bahwa mereka akan mendapatkan cobaan seperti yang diberikan Allah pada Rasulullah dan para sahabatnya,
padahal aku pernah mendengar Rasulullah bersabda :
إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ
“Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah, sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah dan sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan dari fitnah”
kemudian beliau melanjutkan haditsnya..
Kelima :
Bolehnya mengulang-ulangi kalimat untuk menekankan.
(Rasulullah mengulangi perkataannya ان السعيد لمن جنب الفتن sampai 3X)
Keenam :
Keutamaan sabar dan hasilnya yang baik.
Ketujuh :
Berlindung kepada Allah terutama ketika terjadi fitnah, karena Allah yang menjauhkan hamba dari fitnah-fitnah.
Kedelapan :
Merupakan perkara yang mengagumkan terhadap orang yang diselamatkan dari berbagai fitnah, itu karena banyaknya orang-orang yang binasa dan sedikitnya orang-orang yang selamat,
dan kekaguman ini ditunjukkan perkataan Rasulullah ﷺ dalam sabdanya :
"فواها"
'Mengagumkan'.
FAEDAH :
Tidaklah semua fitnah itu dijauhi, hanyalah fitnah yang dijauhi tersebut adalah yang perkaranya belum diketahui yang haq dari yang bathil.
Adapun fitnah-fitnah yang telah jelas dan terang yang diketahui padanya yang haq dari yang bathil maka wajib padanya menolong al haq dan membantah yang bathil.
Berkata Asy-Syaikh 'Abdul Aziz bin Bàz rahimahullah :
"Bahwa hadits-hadits tentang fitnah dan tahdzir (peringatan) dari bahayanya menurut ahli ilmu dibawa maknanya kepada fitnah yang BELUM DIKETAHUI padanya siapa yang di atas al-Haq dan siapa yang di atas kebatilan. Fitnah seperti ini yang disyariatkan untuk setiap mukmin adalah waspada darinya. Fitnah inilah yang dimaksud oleh Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dalam sabdanya, “Yang duduk padanya lebih baik daripada yang berdiri. Yang berdiri padanya lebih baik daripada yang berjalan. Yang berjalan lebih baik daripada yang berlari.”
Al Hadits...
Adapun fitnah, yang DIKETAHUI padanya siapa yang di atas al-Haq dan siapa yang di atas kebatilan, diketahui siapa yang zhalim dan siapa yang terzhalimi maka itu TIDAK TERMASUK dalam hadits-hadits tersebut.
Bahkan dalil syar’i dari al-Kitab dan as-Sunnah menunjukkan WAJIB MEMBELA pihak yang di atas al-Haq dan terzhalimi terhadap pihak yang memusuhi dan menzhalimi.”
[Majmù Al Fatàwà wal Maqalàt 7/363]
Wallàhu a'lam.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد و على آله و صحبه.
kemudian beliau melanjutkan haditsnya..
Kelima :
Bolehnya mengulang-ulangi kalimat untuk menekankan.
(Rasulullah mengulangi perkataannya ان السعيد لمن جنب الفتن sampai 3X)
Keenam :
Keutamaan sabar dan hasilnya yang baik.
Ketujuh :
Berlindung kepada Allah terutama ketika terjadi fitnah, karena Allah yang menjauhkan hamba dari fitnah-fitnah.
Kedelapan :
Merupakan perkara yang mengagumkan terhadap orang yang diselamatkan dari berbagai fitnah, itu karena banyaknya orang-orang yang binasa dan sedikitnya orang-orang yang selamat,
dan kekaguman ini ditunjukkan perkataan Rasulullah ﷺ dalam sabdanya :
"فواها"
'Mengagumkan'.
FAEDAH :
Tidaklah semua fitnah itu dijauhi, hanyalah fitnah yang dijauhi tersebut adalah yang perkaranya belum diketahui yang haq dari yang bathil.
Adapun fitnah-fitnah yang telah jelas dan terang yang diketahui padanya yang haq dari yang bathil maka wajib padanya menolong al haq dan membantah yang bathil.
Berkata Asy-Syaikh 'Abdul Aziz bin Bàz rahimahullah :
"Bahwa hadits-hadits tentang fitnah dan tahdzir (peringatan) dari bahayanya menurut ahli ilmu dibawa maknanya kepada fitnah yang BELUM DIKETAHUI padanya siapa yang di atas al-Haq dan siapa yang di atas kebatilan. Fitnah seperti ini yang disyariatkan untuk setiap mukmin adalah waspada darinya. Fitnah inilah yang dimaksud oleh Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dalam sabdanya, “Yang duduk padanya lebih baik daripada yang berdiri. Yang berdiri padanya lebih baik daripada yang berjalan. Yang berjalan lebih baik daripada yang berlari.”
Al Hadits...
Adapun fitnah, yang DIKETAHUI padanya siapa yang di atas al-Haq dan siapa yang di atas kebatilan, diketahui siapa yang zhalim dan siapa yang terzhalimi maka itu TIDAK TERMASUK dalam hadits-hadits tersebut.
Bahkan dalil syar’i dari al-Kitab dan as-Sunnah menunjukkan WAJIB MEMBELA pihak yang di atas al-Haq dan terzhalimi terhadap pihak yang memusuhi dan menzhalimi.”
[Majmù Al Fatàwà wal Maqalàt 7/363]
Wallàhu a'lam.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد و على آله و صحبه.
Selasa pagi 28 Muharram 1437
bertepatan 10 November 2015
ditulis oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Ghalib Al 'Umariy حفظه الله
sumber :
https://telegram.me/m_g_alomari
✍ diterjemahkan oleh Admin.
WA SaLaM
http://telegram.me/salafymakassar
www.salafymakassar.net
------------☆ ※※ ☆ ------------
[خاطر عن فقه الفتن]
bertepatan 10 November 2015
ditulis oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Ghalib Al 'Umariy حفظه الله
sumber :
https://telegram.me/m_g_alomari
✍ diterjemahkan oleh Admin.
WA SaLaM
http://telegram.me/salafymakassar
www.salafymakassar.net
------------☆ ※※ ☆ ------------
[خاطر عن فقه الفتن]
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه.
وبعد : فقد جاء في الحديث عن رَسُوْل الْلَّه صَلَّى عَلَيْه وَسَلَّم أنه: "إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن -يُرَدِّدُهَا ثَلاث مَرَّات- وَلِمَن ابْتَلَى فَصَبْر فَوَاهاً".
وبعد : فقد جاء في الحديث عن رَسُوْل الْلَّه صَلَّى عَلَيْه وَسَلَّم أنه: "إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن، إِن السَّعِيْد لَمَن جُنِّب الْفِتَن -يُرَدِّدُهَا ثَلاث مَرَّات- وَلِمَن ابْتَلَى فَصَبْر فَوَاهاً".
وفي الحديث فوائد؛منها:
▪️أولا: وجوب اجتناب الفتن؛ ويؤكد هذا المعنى ما جاء في غير هذا الحديث:"تعوذوا بالله من الفتن".
▪️ثانيا : أن هذا من سعادة المرء.
▪️ثالثا: أن هذا يتعلق بعموم الفتن التي لا يتبين فيها الحق من الباطل.
▪️رابعا: عدم السعي في الفتن طلبا لأجر الابتلاء. يوضح هذا سبب رواية الحديث، حيث قال جُبَيْر بْن نُفَيْر : جَاءَنَا الْمِقْدَاد بْن الأَسْوَد لِحَاجَة لَه، فَقُلْنَا لَه: اجْلِس عَافَاك الْلَّه حَتَّى نَطْلُب لَك حَاجَتَك، قَال: فَجَلَس، فَقَال: لَعَجَب مِن قَوْم مَرَرْت بِهِم إِنَّمَا يَتَمَنَّوْن الْفِتْنَة، يَزْعُمُوْن لِيَبْتَلِيَهُم الْلَّه فِيْهَا، مَا أَبْلا رَسُوُلِه صَلَّى الْلَّه عَلَيْه وَسَلَّم وَأَصْحَابِه.. ثم ذكر الحديث.
▪️خامسا: جواز تكرار الجملة للتأكيد.
▪️سادسا: فضيلة الصبر وأن عاقبته حسنة.
▪️سابعا: اللجوء إلى الله لا سيما أزمنة الفتن؛ لأن الله هو من يجنب العبد الفتن.
▪️ثامنا :التعجب لمن ينجو من الفتن؛ وذلك لكثرة الهالكين وقلة الناجين، وهذا التعجب دل عليه قوله صلى الله عليه وسلم في الحديث "فواها".
▫️فائدة : ليس كل فتنة تجتنب وإنما الفتن التي لا يعرف فيها الحق من الباطل؛ أما الفتن الواضحة البينة التي يعرف فيها الحق من الباطل فيجب فيها نصرة الحق ورد الباطل.
قـــال الشيخ عبد العزيز بن باز -رحمه الله-
" الأحاديث المتعلقة بالفتن والتحذير منها محمولة عند أهل العلم على الفتن التي لا يعرف فيها المحق من المبطل , فهذه الفتن المشروع للمؤمن الحذر منها , وهي التي قصدها النبي صلى الله عليه وسلم بقوله : " القاعد فيها خير من القائم , والقائم فيها خير من الماشي، والماشي فيها خير من الساعي " الحديث.
أما الفتن التي يعرف فيها المحق من المبطل والظالم من المظلوم فليست داخلة في الأحاديث المذكورة ، بل قد دلت الأدلة الشرعية من الكتاب والسنة على وجوب نصرة المحق والمظلوم على الباغي والظالم" [ مجموع الفتاوى والمقالات ( 7 / 363 ) ].
" الأحاديث المتعلقة بالفتن والتحذير منها محمولة عند أهل العلم على الفتن التي لا يعرف فيها المحق من المبطل , فهذه الفتن المشروع للمؤمن الحذر منها , وهي التي قصدها النبي صلى الله عليه وسلم بقوله : " القاعد فيها خير من القائم , والقائم فيها خير من الماشي، والماشي فيها خير من الساعي " الحديث.
أما الفتن التي يعرف فيها المحق من المبطل والظالم من المظلوم فليست داخلة في الأحاديث المذكورة ، بل قد دلت الأدلة الشرعية من الكتاب والسنة على وجوب نصرة المحق والمظلوم على الباغي والظالم" [ مجموع الفتاوى والمقالات ( 7 / 363 ) ].
والله أعلم وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه.
صباح يوم الثلاثاء
28 محرم 1437.
10 نوفمبر 2015.
28 محرم 1437.
10 نوفمبر 2015.
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi