Iman kepada Allah (Hadits ke-2 Arbain Nawawi)

〰〰〰〰〰〰
Kajian Hadits: Syarh Arbain anNawawiyyah
HADITS KE-2: (Bag. ke 3)
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ
(Dari Umar bin alKhottob) : ‘Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak nampak padanya tanda safar, dan kami tidak ada yang mengenalnya. Kemudian orang itu duduk (mendekati) Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam menyandarkan lututnya pada lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi dan berkata: Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam. Maka Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhaq disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan engkau menegakkan sholat, menunaikan zakat, shoum (berpuasa) pada bulan Ramadlan, dan berhaji ke baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanan ke sana. Orang itu berkata: Engkau benar. (Umar berkata) Kami heran dengan orang tersebut, ia bertanya tapi ia yang membenarkan. (Orang itu) berkata: Beritahukan kepadaku apakah iman itu? Nabi berkata: engkau beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, hari akhir, dan beriman kepada taqdir baik dan buruknya. (Orang itu) berkata: Engkau benar. Kemudian ia berkata: Beritahukan kepadaku apakah ihsan itu? Nabi bersabda: Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya. Jika engkau tidak bisa melihatnya, sesungguhnya Ia melihatmu. (Kemudian orang itu berkata) Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat (kapan terjadinya). Nabi menyatakan: Tidaklah yang ditanya lebih tahu dibandingkan orang yang bertanya. (Orang itu berkata) Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya. Nabi bersabda: Budak wanita melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang (kurang pakaiannya), miskin, penggembala kambing, berlomba-lomba meninggikan bangunan. Kemudian orang itu pergi. Setelah berlalunya waktu, Nabi berkata: Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya tadi? Umar menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Nabi menyatakan: itu adalah Jibril, datang untuk mengajari agama kepada kalian (H.R Muslim)

RUKUN IMAN
Pada pembahasan ini tidak dikaji tentang rukun Islam, namun langsung pada rukun Iman karena rukun Islam akan dibahas pada penjelasan hadits ke-3, InsyaAllah.
1. Iman kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala
Iman kepada Allah mencakup:
(a) Beriman bahwa Allah ada.
(b) Beriman terhadap Rububiyyah Allah.
Meyakini bahwa Allah Subhaanahu Wa Ta’ala adalah satu-satunya Pencipta, Penguasa, dan Pengatur alam semesta beserta segenap isinya.
(c) Beriman terhadap Asma’ WasSifat Allah.
Meyakini bahwa Allah Subhaanahu Wa Ta’ala memiliki Nama-nama dan Sifat-Sifat yang mulia, agung, pada puncak kesempurnaan. Nama-nama dan Sifat-Sifat tersebut ditetapkan sesuai dengan yang Allah tetapkan dalam alQur’an, atau melalui lisan Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam dalam Sunnahnya. Segala Nama dan Sifat Allah yang terdapat dalam alQuran atau Sunnah yang shahihah harus ditetapkan dan diimani tanpa menyamakan dengan makhlukNya, tanpa memalingkan makna/ lafadznya kepada bentuk lain, dan tanpa bertanya bagaimana atau seperti apa bentuk dan ciri-cirinya, dan pertanyaan semisalnya.
(d) Beriman terhadap Uluhiyyah Allah.
Meyakini bahwa segala bentuk persembahan ibadah makhluk harus diserahkan hanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala semata. Segala jenis ibadah: sholat, puasa, doa, tawakkal, nadzar, ketundukan, kepasrahan jiwa sepenuhnya, penyembelihan yang dikurbankan, dan semisalnya, harus dipersembahkan untuk Allah Subhaanahu Wa Ta’ala saja. Tidak boleh ada sesuatupun yang berserikat dalam hal tersebut. [5]
_______________
Catatan kaki :
[5] Orang-orang musyrikin Quraisy yang menentang dakwah Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wasallam adalah orang-orang yang meyakini Rububiyyah Allah, tapi tidak meyakini Uluhiyyah Allah secara benar. Artinya, mereka meyakini bahwa Allah adalah Pencipta, Penguasa, dan Pengatur mereka satu-satunya, namun mereka tidak mempersembahkan ibadah hanya kepada Allah.
Allah berfirman kepada NabiNya:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan jika engkau (Muhammad) bertanya kepada mereka (orang-orang kafir Quraisy): Siapakah yang menciptakan mereka, sungguh-sungguh dan pasti mereka akan menjawab: Allah! Maka bagaimana bisa mereka dipalingkan? (Q.S az-Zukhruf:87).
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan jika engkau bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan, pasti mereka akan menjawab: Allah! Maka bagaimana bisa mereka dipalingkan? (Q.S al-Ankabuut: 61).
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Katakanlah (Muhammad) : Siapakah yang memberikan rezeki kepada kalian dari langit dan bumi, dan siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab: Allah! Maka katakanlah: Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya) (Q.S Yunus: 31).

Disalin dari Buku 40 HADITS PEGANGAN HIDUP MUSLIM (Syarh Arbain anNawawiyah). Penulis Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
〰〰〰〰〰〰〰
Salafy Kendari || https://telegram.me/salafykendari
Pada 17.11.2015

Postingan terkait: