Serius Beramal

Serius Beramal

Dahulu para salaf serius beramal saleh karena khawatir celaan jiwa akan ketidakseriusan beramal ketika kesempatan beramal telah terputus.

Dikatakan kepada Masruq rahimahullah, “Alangkah baiknya kalau engkau mengurangi keseriusanmu (dalam beramal).”

Dia pun menukas, “Demi Allah, jika ada seseorang datang dan mengabariku bahwa Dia tidak akan mengazabku, aku akan tetap serius beribadah.”

Ditanyakan kepada beliau, “Mengapa demikian?”

Beliau rahimahullah menjawab, “Agar jiwaku tidak mencelaku jika aku masuk neraka. Belum sampaikah kepadamu firman Allah:
وَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ ٢
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).” (al-Qiyamah: 2)

Mereka mencela jiwa mereka sendiri tidak lain ketika menuju neraka. Malaikat Zabaniyah pun mendekap mereka. Mereka terhalangi dari apa yang mereka inginkan. Angan-angan mereka terputus. Rahmat pun diangkat dari mereka. Setiap orang mencela jiwa mereka.”

(Jami’ul Ulum wal Hikam, hlm. 312)


Sumber : Asy Syariah Edisi 004, Permata Salaf

17 November 2015

http://asysyariah.com/serius-beramal/

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi