![[AUDIO] Pertemuan ke 10: Waktu Shalat Ashar, Maghrib, dan Isya - Ustadz Muhammad Higa [AUDIO] Pertemuan ke 10: Waktu Shalat Ashar, Maghrib, dan Isya - Ustadz Muhammad Higa](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0-WCenKVHBCuROygM0b_a6nRfCGRIqUaZaTx95vqRkjS8D0Fe47ku8F1zBwbOBvBv8XJot32yp1nVTUSAbbDIBnsYOuO_UgZMVXZmVq_q7aFK_h60Mp0TmPyGgbneNxXC2dgQJB7XSkc/s400/audio.png)
๐ Sifat Shalat
๐ค Ustadz Muhammad Higa
๐ Masjid Nurul Hujjaj, Wojo, Bantul
๐ข Pertemuan ke 10: Waktu Shalat Ashar, Maghrib, dan Isya
๐ 22/12/2015
๐พ https://drive.google.com/uc?id=1GZPCQjfprh7Rz51MSQB1_ULZvXIVkeDa&export=download
Bismillah.
Taklim Malam Rabu (22/12/'16), pertemuan ke-10
Pembahasan Kitab Shifat Shalat
Karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
Waktu 'Ashr:
Yaitu dimulai dari keluarnya waktu Zhuhur sampai matahari menguning yaitu menjadi berwarna kuning (waktu ikhtiyaar, ed.).
Dan hal ini berbeda di saat musim panas dengan musim dingin. Terkadang ia sudah menguning satu jam sebelum terbenamnya matahari atau kurang daripada itu tergantung waktu-waktunya.
Adapun waktu Dharuurah (terdesak), yaitu sampai tenggelamnya matahari. Oleh karenanya, engkau tidak boleh mengakhirkan (shalat) sampai matahari menguning (kecuali dalam kondisi darurat saja, ed.).
Waktu Maghrib:
Yaitu mulai dari terbenamnya matahari sampai hilangnya asy-Syafaq, yaitu senja merah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
ููุช ุตูุงุฉ ุงูู ุบุฑุจ ู ุง ูู ูุบุจ ุงูุดูู
"Waktu shalat maghrib adalah sebelum hilangnya asy-syafaq" (1)
Dan yang dimaksud asy-Syafaq disini adalah asy-Syafaq al-Ahmar, senja merah dan bukan senja yang putih sinarnya.
Namun hal ini tidak bisa diketahui kecuali jika seseorang keluar dari pemukiman dan melihat ke ufuk barat;
jika warna merah (di langit) telah menghilang, maka telah habis waktu Maghrib dan masuk waktu 'Isyaa'. Rentangnya berkisar 1 1/2 sampai 1 1/4 jam di daerah kami disini. Artinya, terkadang selisih waktu antara tenggelamnya matahari hingga hilangnya senja merah tadi terkadang 1 1/4 jam, dan kadang pula sampai 1 1/2 jam.
Waktu 'Isyaa':
Yaitu mulai hilangnya senja merah tadi sampai pertengahan malam.
Adapun cara mengetahuinya yaitu dengan engkau melihat antara waktu tenggelamnya matahari dan waktu terbitnya fajar, kemudian ambillah pertengahannya. Inilah pertengahan malam.
Jika kita nyatakan bahwa waktu malam dimulai dengan tenggelamnya matahari sampai adzan subuh adalah 10 jam (misalkan), maka pertengahannya adalah 5 jam. Berarti kalau matahari tenggelam pada pukul 18.00, maka pertengahan malamnya adalah pada pukul 23.00.
Kalau begitu engkau harus shalat ('Isyaa') sebelum jam 23.00, karena tidak boleh mengakhirkan shalat 'Isyaa' sampai pertengahan malam, dimana pertengahan malam adalah akhir waktu 'Isyaa'.
Dan keadaan ini berbeda dengan perbedaan musim panas dan musim dingin. Pada musim panas, malam itu pendek. Sedangkan di musim dingin, malam itu panjang. Tetapi yang terpenting yaitu engkau ambil pertengahan antara tenggelamnya matahari dengan terbitnya fajar.
Permasalahan:
Mana yang lebih utama, antara mendahulukan shalat ('Isyaa') atau mengakhirkannya??
Jawaban: Yang utama untuk semua shalat adalah di awal waktunya, kecuali 'Isyaa' maka lebih utama mengakhirkannya selama tidak memberatkan. Dengan dalil bahwa pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan 'isyaa' sampai akhir waktunya, lalu beliau keluar sambil berkata:
ูููุง ุงู ุงุดّู ุนูู ุงู ّุชู ูุฃู ุฑุชูู ุงู ูุตّูููุง ููุฐุง
"Kalaulah aku tidak memberatkan ummatku, pasti sudah kuperintahkan mereka agar shalat ('Isyaa') seperti ini". (2)
Namun mengingat para lelaki dituntut dengan shalat berjama'ah, dan orang-orang terbiasa mengerjakan shalat 'Isyaa' di awal waktunya demi menghilangkan rasa berat, maka yang wajib adalah tetap shalat bersama jamaah di awal waktunya.
Dibangun di atas hal ini, apabila ada serombongan dalam perjalanan atau safar, dan mereka bertanya:
mana yg lebih baik; mengakhirkan shalat atau menyegerakannya?
Kita katakan: yang afdhal ialah mengakhirkannya.
(Begitu pula) seandainya ada salah seorang lelaki yang terlewat dari shalat 'Isyaa' (berjama'ah,ed.), kemudian dia bertanya:
mana yang lebih baik; apakah sebaiknya aku kerjakan shalat sekarang ataukah aku akhirkan hingga akhir waktunya?
Kita katakan kepadanya: yang afdhal bagimu untuk mengakhirkannya sampai akhir waktu ('Isyaa').
Begitu juga para wanita di rumah-rumah mereka: yang afdhal untuk mereka adalah mengakhirkan shalat 'Isyaa' sampai akhir waktunya, selama tidak memberatkan mereka; sebab, shalat berjama'ah bukan suatu kewajiban atas mereka (wanita).
Kalau ada orang berkata : apakah yang afdhal aku ikut shalat berjama'ah di awal waktu 'Isyaa' ataukah aku mengakhirkannya hingga akhir waktu?
Kita katakan: Engkau shalat bersama jama'ah; dikarenakan shalat berjama'ah itu wajib, sedangkan mengakhirkan shalat 'Isyaa' hingga akhir waktunya adalah sunnah, dan tidak dipertentangkan antara yang wajib dengan yang sunnah, dikarenakan yang wajib itu lebih penting maka harus didahulukan yang wajib.
(1) Dikeluarkan oleh Muslim dalam Kitaabul Masaajid, Baab Awqaat as-Shalawaat al-Khams (612).
(2) Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Kitaab; Mawaaqiitu ash-Shalaat, Bab; an-Naum Qablal 'Isyaa liman Ghulib (571) dan Imam Muslim dalam Kitaabus Shalaat, Bab; Waqtus Shalaat wa Ta'khiiruhaa (638).
dari t.me/taklim
Kunjungi juga
๐Ustadz Muhammad Higa (Kumpulan Audio dan Artikel/Faidah)
๐kitab sifat shalat nabi (Kumpulan audio dan matan/syarah)
๐salafy bantul (Info dakwah dan jadwal kajian)
Keyword (Kata Kunci) : pengajian islam, audio mp3, kajian sunnah, kajian ilmiah, audio salafy terbaru, download audio kajian salaf, rekaman kajian, audio kajian, salafy indonesia, kajian audio mp3, ceramah agama, kajian islam, ilmu syar'i, ayo ngaji, majelis taklim, telegram, website, blog, dakwah, channel, streaming, update, online, radio islam indonesia, RII, asatidzah, salaf, muslim, ahlussunnah wal jama'ah, islami, manhaj salaf, al qur'an dan sunnah, ayat dan hadits, fiqih ibadah, fiqih islam, fiqih muamalah, tata cara ibadah, hukum syar'i, shalat fardhu, sholat wajib, shalat 5 waktu, sholat maktubah, sholat subuh, sholat zhuhur, sholat ashar, sholat maghrib, sholat isya, bantul,
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi