Makna Ihdinash Shirathal Mustaqim (Memahami Bacaan Shalat-14)

Upaya untuk Memahami Makna Bacaan dalam Sholat.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
◀️ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْم 
👈 اِهْدِنَا = tunjukilah kami
👈 الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْم = jalan yang lurus
 📖 Dalam ayat ini kita memohon hidayah (petunjuk) kepada Allah.Dijelaskan oleh para Ulama bahwa hidayah terbagi menjadi dua :
1⃣. Hidayah yang berarti penjelasan / keterangan.
🍃 Pemberian hidayah (petunjuk) ini bisa dilakukan oleh manusia siapa saja, terlebih Rasululullah Shollallaahu alaihi wasallam yang disebut oleh Allah Subhaanahu WaTa'ala:
وَإِنَّكَ لَتَهْدِيْ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ (الشورى :52)
📖 Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) adalah benar-benar pemberi petunjuk menuju jalan yang lurus (Q.S AsySyuura :52).
📐 Syaikh Abdurrahman bin Nashir AsSa’di rahimahullah menjelaskan : Engkau menjelaskan kepada manusia, menerangi jalan tersebut, menganjurkan manusia untuk mengikuti jalan itu, mencegah dari jalan selainnya, dan memberikan peringatan bagi manusia (untuk menghindari jalan selainnya).
2⃣. Hidayah yang berarti Taufiq.
🌷 Hanya Allah saja yang mampu memberikan hidayah semacam ini pada hamba-hamba yang dikehendakiNya. Allahlah yang menggerakkan hati seorang hamba sehingga dia menerima kebenaran. Tidak ada seorangpun yang mampu memberikan hidayah semacam ini kepada orang lain, bahkan termasuk Rasulullah Shollallaahu alaihi wasallam tidak mampu memberikan hidayah taufiq kepada paman beliau, Abu Thalib agar mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah sebelum ajal menjemputnya. Ketika paman beliau tersebut meninggal dalam keadaan kafir, Rasulullah sedih sehingga kemudian Allah turunkan ayat :
إِنَّكَ لاَ تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِي مَنْ يَّشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِاْلمُهْتَدِيْنَ (القصص : 56)
📖 Sesungguhnya engkau tidak bisa memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai (sekalipun) akan tetapi Allahlah yang memberi hidayah kepada orang-orang yang dikehendakinya. Dan Dia lebih tahu siapakah (yang berhak) mendapatkan petunjuk. (Q.S AlQoshos : 52).
☝️ Maka dalam doa yang terkandung pada ayat ini kita mengharapkan dua macam petunjuk itu dari Allah. Kita mengharapkan agar Ia memberikan penjelasan kepada kita bagaimanakah dan ke arah manakah jalan yang lurus tersebut dengan dianugerahkannya ilmu syariat AlQuran dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat Nabi. Selain itu yang lebih penting lagi kita memohon kepada Allah taufiq agar kita bisa mengamalkan ilmu yang telah kita miliki itu untuk berjalan di atas jalan yang lurus tersebut. 
Dalam sebuah hadits disebutkan:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ خَطَّ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا خَطًّا ثُمَّ قَالَ هَذَا سَبِيْلُ اللهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوْطًاعَنْ يَمِيْنِهِ وَخُطُوْطًا عَنْ يَسَارِهِ ثُمَّ قَالَ هَذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ سَبِيْل مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهَا ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ اْلآيَةَ : وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ (الأنعام:153) 
🔖 Dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu: Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam pernah menggambar garis untuk kami pada suatu hari kemudian berkata : ‘Ini adalah jalan Allah’. Kemudian beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan sebelah kiri garis tadi kemudian bersabda :’ Ini adalah jalan-jalan, yang pada setiap jalan tersebut ada syaitan yang menyeru/ mengajak kepada jalan itu, kemudian beliau membaca ayat :
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ (الأنعام:153)
📖 Dan ini sesungguhnya adalah jalanKu yang lurus maka ikutilah ia, janganlah mengikuti jalan-jalan(yang lain), karena kalian akan berpecah belah dari jalanNya. (Q.S AlAn’aam : 153). (H.R AtTirmidzi, Ibnu Majah, AlHakim, Ibnu Hibban,AtTirmidzi, dan beliau mengatakan bahwa hadits ini shohih).
~~~~~~~~~~~~~~~~
📙 Dikutip dari Buku "Memahami Makna Bacaan Sholat"
(Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 06.12.2015


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi