Upaya untuk Memahami Makna Bacaan dalam Sholat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MENIKMATI SETIAP GERAKAN SHOLAT DENGAN TENANG (THUMA’NINAH) DAN TIDAK TERGESA-GESA
Memahami Makna Bacaan Sholat memang merupakan sebuah langkah yang indah guna meraih Kekhusyu’an dalam sholat. Namun, dua hal utama yang lain tidak boleh dikesampingkan, yaitu Menghadirkan Hati dan Thuma’ninah (tenang, tidak tergesa-gesa).
▶️ Menghadirkan Hati berarti memfokuskan pikiran kita dengan penuh konsentrasi pada gerakan dan bacaan yang sedang dijalani. Tidak cukup seseorang paham dengan makna suatu bacaan jika ia tidak menghadirkan hatinya pada bacaan tersebut.
⏩ Tidak akan pula tercapai Kekhusyu’an yang kita idamkan jika kita melaksanakan sholat dengan cepat dan tergesa-gesa.
🔘 Bahkan, tergesa-gesa dalam melakukan sholat bisa berakibat pada tidak sahnya sholat, sebagaimana disebutkan dalam hadits :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ اْلمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ وَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ يُصَلِّي كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثًا فَقَالَ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِاْلحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِيْ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ اْلقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا
🍃 Dari Abu Hurairah : bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, kemudian masuk pula seorang laki-laki, kemudian laki-laki itu melakukan sholat kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam. Nabi menjawab salam tersebut kemudian mengatakan kepadanya : ‘Kembalilah ulangi sholat, karena sesungguhnya engkau belum sholat’. Maka kemudian laki-laki itu mengulangi sholat sebagaimana sholatnya sebelumnya, kemudian ia mendatangi Nabi dan mengucapkan salam, kemudian Nabi mengatakan : ‘Kembali ulangilah sholat karena engkau belum sholat ‘ (Hal ini berulang 3 kali). Maka kemudian laki-laki itu mengatakan : ‘Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan lebih baik dari sholatku tadi, maka ajarilah aku’. Rasul bersabda :’Jika engkau berdiri untuk sholat, bertakbirlah, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari Al-Qur’an, kemudian ruku’lah sampai engkau thuma’ninah dalam ruku’,kemudian bangkitlah dari ruku’ sampai engkau thuma’ninah beri’tidal, kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah dari sujud sampai engkau thuma’ninah dalam sujud,kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud,kemudian bangkitlah sampai engkau thuma’ninah dalam duduk, dan lakukanlah hal yang demikian ini pada seluruh sholatmu “(H.R Al-Bukhari-Muslim)
Maka wajib bagi kita untuk mengerjakan sholat dengan thuma’ninah dan tidak tergesa-gesa karena hal tersebut merupakan salah satu syarat sahnya sholat.
Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk mempersembahkan amal ibadah yang terbaik kepadaNya, dan menjadikan sholat sebagai sarana Penyejuk Jiwa, Penjernih Kalbu, Pelapang Dada, Penghilang Kesedihan dan yang mampu mendatangkan Ketenangan Batin, sebagaimana Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan :
جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِي الصّلاَةِ
Dijadikan penyejuk jiwaku ada dalam sholat (H.R Ahmad dan AnNasaa’i, dishohihkan oleh Syaikh AlAlbaany)
Namun, yang jauh lebih besar dari itu yang kita harapkan adalah Keridlaan, Pahala, Ampunan, dan Rahmat dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.
~~~~~~~~~~~~~~~~
📙 Dikutip dari Buku "Memahami Makna Bacaan Sholat"
(Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 28.12.2015
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi