Faedah Memperingatkan dari Orang yang Sesat

Faedah Memperingatkan dari Orang yang Sesat

Bisa jadi, akan ada yang bertanya, “Apa faedah yang bisa diambil oleh Islam dan Ahlus Sunnah dari tindakan memboikot pengusung kebatilan dan mentahdzir mereka?”

Jawabannya, tahdzir mengandung faedah-faedah yang besar. Di antaranya adalah bahwa kaum muslimin, khususnya orang awam, menjadi tahu bahwa orang yang diboikot tersebut di atas kebatilan dan kesesatan sehingga mereka mewaspadainya dan bertambah kuat pegangannya terhadap kebenaran.

Adapun faedah bagi orang yang memboikot adalah ia telah mewujudkan kebaikan yang banyak, di antaranya:

Menjalankan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar.Melaksanakan prinsip al-wala’ wal bara’ (mencintai kabaikan beserta pelakunya dan membenci kejelekan beserta pengusungnya).Menjalankan kewajiban nasihat (memberikan ketulusan) terhadap Allah subhanahu wa ta’ala, Rasul-Nya, kitab-Nya, penguasa kaum muslimin, dan masyarakat muslimin secara umum.

Saat seseorang menjalankan tiga prinsip yang agung ini, dia akan meraih pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Tentu saja, ini suatu manfaat yang besar bagi orang yang menjalankannya.

Demikian pula, dengan menjalankan tiga prinsip di atas seseorang akan terhindar dari ancaman yang keras, misalnya ancaman bagi yang tidak beramar ma’ruf nahi mungkar.

Dalil-dalil untuk urusan ini banyak terdapat di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah; hal ini sudah masyhur di kalangan para ulama dan para penuntut ilmu.

Orang yang membiarkan ahlul batil, tidak mengingkari mereka, justru membela mereka atau menampakkan sikap baik terhadap mereka, telah terjatuh dalam sekian banyak penyimpangan besar, di antaranya:

Bertolak belakang dengan tiga prinsip yang telah disebutkan di atas. Padahal tiga prinsip itu merupakan kewajiban atas muslimin.Saling membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan bersama ahlul batil, dan membiarkan atau tidak membela kebenaran dan para pengusungnya.

Bahkan, sikap membiarkan dan tidak mengingkari kebatilan dan pengusungnya menyiratkan celaan terhadap pengusung kebenaran.

Faedah-faedah ini bisa dibaca pada kitab karya asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi hafizhahullahyang berjudul Bayan Ma fi Nashihati Ibrahim ar-Ruhaili minal Khalal wal Ikhlal hlm. 38—39.

Ditulis oleh al-Ustadz Abdul Mu’thi Sutarman, Lc.

Dinukil dari http://asysyariah.com/antara-tahdzir-dan-rahmat/
Pada 24.01.2016


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi