Jangan Berkata: Ya Allah Ampunilah Aku Jika Engkau Kehendaki

artikel, fatwa, faidah, dan tanya jawab kajian islam JANGAN BERKATA: YA ALLAH, AMPUNILAH AKU JIKA ENGKAU KEHENDAKI

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ فَإِنَّهُ لَا مُكْرِهَ لَه

Janganlah sekali-kali seseorang berkata: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki, Ya Allah rahmatilah aku jika Engkau kehendaki. Hendaknya ia kokohkan permintaan, karena tidak ada sesuatupun yang bisa memaksa Allah (H.R alBukhari dan Muslim)

Para Ulama’ menjelaskan bahwa dalam berdoa janganlah seseorang mengatakan: itupun jika Engkau kehendaki Ya Allah. Hal ini dikarenakan 2 hal:
1. Setiap manusia adalah faqir (sangat butuh) kepada Allah.
 Seseorang yang mengatakan hal itu, seakan-akan ia mengatakan: yah, kalau Engkau beri syukur, kalaupun tidak, ya tidak mengapa. Itu menunjukkan sikap takabbur seakan-akan ia tidak terlalu butuh dengan yang diminta. Seseorang yang berdoa harus menunjukkan
kerendahan dan sangat butuhnya ia kepada Allah. 
2. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala tidaklah sama dengan makhluk. Makhluk jika diminta,
kadang akan ada unsur keberatan dan tidak enak. Semakin banyak diminta, semakin tidak senang dalam hatinya. Beda dengan Allah. Tidak ada satupun yang memberatkan bagi Allah untuk diberikan.
Semakin sering diminta, Allah semakin cinta. Kalau seseorang meminta sesuatu kepada makhluk (orang lain), bisa saja dia mengatakan: itupun kalau anda kehendaki, kalaupun tidak, ya tidak mengapa. 
Hal ini pula yang menunjukkan kesalahan orang-orang yang mengqiyaskan Allah dengan
para raja ketika meminta sesuatu. Mereka berkata: Kalau kita meminta kepada Allah, sebaiknya menggunakan perantara para Wali atau Rasul yang dekat dengan Allah. Bukankah kalau kita ada keperluan dengan presiden dan raja kita tidak bisa langsung meminta, tapi harus lewat ajudan atau para menterinya terlebih dahulu?
Itu adalah kesalahan yang fatal karena menyamakan Allah dengan makhluk.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tidak ada sesuatupun yang semisal denganNya dan Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S asy-Syuuro: 11)

Kalau meminta kepada Allah, seharusnya langsung berdoa kepada Allah tanpa perantara,
karena Ia sangat dekat dengan hambaNya.
Nabi pernah ditanya oleh seseorang: Wahai Rasulullah, apakah Allah itu dekat sehingga
kita cukup bermunajat (berbisik-bisik) dalam doa ataukah harus berteriak? Allah turunkan
jawaban atas pertanyaan itu: 
 
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِي إِذَا دَعَانِ
 Dan jika hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku akan kabulkan doa orang yang berdoa “ (Q.S AlBaqoroh : 186)
 
Tidak ada sesesuatupun yang memberatkan bagi Allah ketika diminta. Semuanya mudah
bagiNya. Allah berfirman dalam hadits Qudsi:

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمَخِيْطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ
Wahai hamba-hambaKu, kalau seandainya seluruh kalian dari awal sampai akhir, manusia
dan jin, berdiri di satu tanah lapang (yang luas), kemudian semuanya meminta kepadaKu,
kemudian Aku beri seluruhnya sesuai dengan yang diminta. Hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada di sisiKu, kecuali seperti berkurangnya air laut samudera ketika jarum
dicelupkan padanya (H.R Muslim).

=====================

Dinukil dari Buku "Sukses Dunia Akhirat dengan Istighfar dan Taubat."

Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

=====================
https://pustakahudaya.files.wordpress.com/2015/03/buku-istighfar.pdf


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi