Jangan Jadi Orang Bangkrut

artikel, fatwa, faidah, dan tanya jawab kajian islam JANGAN JADI ORANG BANGKRUT

=====================

Setelah kita berusaha untuk senantiasa beristighfar dan bertaubat kepada Allah, jangan hanya memikirkan dosa kepada Allah saja. Kita hendaknya beristighfar dan bertaubat atas seluruh dosa. termasuk dosa kepada sesama makhluk.
Telah kita pahami syarat –syarat taubat di bab pertama dahulu. Salah satunya, terkait dengan dosa terhadap sesama makhluk. Jika kita pernah berbuat dosa kepada makhluk hendaknya segera kembalikan haknya pada mereka dan meminta maaf kepadanya.
 Jangan jadi orang bangkrut. Orang yang banyak sholat, puasa, haji, dan seterusnya, namun selalu mendzhalimi orang lain. Orang-orang yang terdzhalimi itu akan menuntut haknya pada hari kiamat. Pahala kebaikannya diambil, atau dosa mereka akan dibebankan padanya.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ 

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu? Para Sahabat berkata: Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya dirham (uang) dan juga tidak punya materi. Nabi bersabda: orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sholat, puasa, dan zakat, tetapi ia telah mencerca orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain, memukul orang lain. Sehingga, orang-orang yang terdzhalimi itu akan mengambil kebaikan-kebaikannya (setara dengan kedzhalimannya). Jika sudah habis kebaikannya, dilimpahkan dosa (dari orang yang didzhalimi tersebut) kepadanya, hingga ia dilemparkan ke neraka (H.R Muslim).

=====================

Dinukil dari Buku "Sukses Dunia Akhirat dengan Istighfar dan Taubat."

Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

=====================
https://pustakahudaya.files.wordpress.com/2015/03/buku-istighfar.pdf

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi