DUSTA
=====================
Dalam Keadaan yang Dibutuhkan, seperti karena Dipaksa atau Didzhalimi, maka Seorang Muslim boleh Bersikap Tauriyah.
Tauriyah adalah Mengatakan Sesuatu yang Multitafsir, yang Dipahami oleh Orang yang Diajak Bicara sebagai Sesuatu, namun ia Bisa Bermakna Sesuatu yang Lain.
Contoh:
1. Ketika dalam Perjalanan Hijrah, Abu Bakr Radhiyallaahu Anhu ditanya oleh Seseorang yang Mengenalnya: Siapa yang Bersamamu? Abu Bakr Menjawab: Ia adalah Penunjuk Jalanku. Maksud Abu Bakr adalah Beliau adalah Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam sebagai Penunjuk Jalan Menuju Jalan Allah, namun Orang itu Menganggap bahwa itu adalah Orang yang Diupah Khusus sebagai Penujuk Jalan Menuju Tempat yang Dituju (Disarikan dari Penjelasan Syaikh Abdul Muhsin alAbbad dalam Syarh Sunan Abi Dawud)
2. Ketika Nabi Ibrahim Alaihis Salam dan istrinya sedang Berada di Wilayah yang Dikuasai oleh Raja yang Sangat Dzhalim. Sang Raja Bertanya kepada Ibrahim: Siapa Wanita itu? Nabi Ibrahim Menjawab: Dia adalah Saudaraku. Raja itu Mengira bahwa yang Dimaksud Ibrahim adalah Saudara Kandung, padahal Maksudnya adalah Saudara Seagama.
Hal itu dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk mencegah kedzhaliman dari Raja tersebut.
Tauriyah disebut juga Al-Ma’aaridh dan merupakan Jalan Keluar dari Perbuatan Dusta.
Umar Radhiyallaahu Anhu berkata:
أَمَّا فِي الْمَعَارِيضِ مَا يَكْفِي الْمُسْلِمَ مِنَ الْكَذِبِ
=====================
Dalam Keadaan yang Dibutuhkan, seperti karena Dipaksa atau Didzhalimi, maka Seorang Muslim boleh Bersikap Tauriyah.
Tauriyah adalah Mengatakan Sesuatu yang Multitafsir, yang Dipahami oleh Orang yang Diajak Bicara sebagai Sesuatu, namun ia Bisa Bermakna Sesuatu yang Lain.
Contoh:
1. Ketika dalam Perjalanan Hijrah, Abu Bakr Radhiyallaahu Anhu ditanya oleh Seseorang yang Mengenalnya: Siapa yang Bersamamu? Abu Bakr Menjawab: Ia adalah Penunjuk Jalanku. Maksud Abu Bakr adalah Beliau adalah Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam sebagai Penunjuk Jalan Menuju Jalan Allah, namun Orang itu Menganggap bahwa itu adalah Orang yang Diupah Khusus sebagai Penujuk Jalan Menuju Tempat yang Dituju (Disarikan dari Penjelasan Syaikh Abdul Muhsin alAbbad dalam Syarh Sunan Abi Dawud)
2. Ketika Nabi Ibrahim Alaihis Salam dan istrinya sedang Berada di Wilayah yang Dikuasai oleh Raja yang Sangat Dzhalim. Sang Raja Bertanya kepada Ibrahim: Siapa Wanita itu? Nabi Ibrahim Menjawab: Dia adalah Saudaraku. Raja itu Mengira bahwa yang Dimaksud Ibrahim adalah Saudara Kandung, padahal Maksudnya adalah Saudara Seagama.
Hal itu dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk mencegah kedzhaliman dari Raja tersebut.
Tauriyah disebut juga Al-Ma’aaridh dan merupakan Jalan Keluar dari Perbuatan Dusta.
Umar Radhiyallaahu Anhu berkata:
أَمَّا فِي الْمَعَارِيضِ مَا يَكْفِي الْمُسْلِمَ مِنَ الْكَذِبِ
Pada Al-Ma’aaridh (Tauriyah) terdapat Hal yang Mencukupi Seorang Muslim dari Berbuat Dusta (Riwayat alBukhari dalam Adabul Mufrad Dishahihkan Syaikh al-Albany).
Sahabat Nabi Imron bin Hushain Radhiyallahu Anhu menyatakan:
إِنَّ فِي الْمَعَارِيضِ لَمَنْدُوحَةً عَنِ الْكَذِبِ
Sahabat Nabi Imron bin Hushain Radhiyallahu Anhu menyatakan:
إِنَّ فِي الْمَعَارِيضِ لَمَنْدُوحَةً عَنِ الْكَذِبِ
Sesungguhnya pada Al-Ma’aaridh terdapat Alternatif untuk tidak Terjatuh dalam Kedustaan (Riwayat alBukhari dalam Adabul Mufrad Dishahihkan Syaikh al-Albany)
☝️ Hanya saja Tauriyah/ Al-Ma’aaridh tidak boleh Dijadikan sebagai Kebiasaan. Tidak boleh Bermudah-mudahan Melakukannya, namun hanya Dilakukan ketika Terdzhalimi atau Terpaksa seperti Keadaan pada Nabi Ibrahim Alaihis Salam dan Abu Bakr Radhiyallahu Anhu di atas.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
16.01.2016
☝️ Hanya saja Tauriyah/ Al-Ma’aaridh tidak boleh Dijadikan sebagai Kebiasaan. Tidak boleh Bermudah-mudahan Melakukannya, namun hanya Dilakukan ketika Terdzhalimi atau Terpaksa seperti Keadaan pada Nabi Ibrahim Alaihis Salam dan Abu Bakr Radhiyallahu Anhu di atas.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
16.01.2016
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi