Telah berlalu buktinya bagaimana pasca
Bom Bali 2002 yang melibatkan jaringan pendidikan yang dikelola Ba’asyir
NII ternyata Halabiyun Irsyadiyyun yang dipimpin oleh Abdurrahman
Tamimi al kadzdzab dalam forum resmi Daurah Masyaikh yang mereka
selenggarakan justru mengundang institusi resmi Takfiri NII Ponpes
Ngruki dan DarusySyahadah Boyolali. Dan sekarang kita akan menyaksikan
bukti dokumen manakala pengundang takfiri NII tersebut sedang
berteriak-teriak memperingatkan umat dari bahayanya kawannya, Agus Hasan
Bashari bos Qiblati (ketika itu) yang berani berbuat lacur dengan
berdusta demi melindungi bosnya, Takfiri Mamduh Farhan al Buhairi:

Gambar 83. Wahai Abdurrahman, kamu akan
mendengar berita dalam waktu dekat bahwa akan terjadi pengeboman
besar-besaran di Mekah!!






Gambar 84. Yang berkomplot dengan
Takfiri Ngruki dan Darusy Syahadah Boyolali pasca Bom Bali sedang
memperingatkan bahaya Takfiri Mamduhnya Agus Hasan Bashari
Demikianlah gambaran riil dan mengerikan
dari manhaj Mamduh Farham Al Buhairi yang begitu lantang memberitakan
tentang kezhaliman-kezhaliman pemerintah Saudi, kafirnya Malik Fahd
rahimahullah dan akan terjadinya pengeboman besar-besaran di tanah Suci
Mekah Al Mukarramah yang mana menunjukkan dengan jelas keterkaitannya
dengan jaringan teroris Khawarij di negeri Saudi Arabia sebelum jaringan
tersebut melakukan aksi barbarnya yang terkutuk dalam melakukan gerakan
terror dan pengacauan di tanah suci Mekah Al-Mukarromah. Itulah
persaksian dari kalangan mereka sendiri. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Selama masa pentahdziran terhadap Agus
Hasan Bashari terkait masalah krusial pengkafiran terhadap Raja Fahd
tersebut bukan berarti “dunia serasa kiamat” bagi Agus Hasan. Dirinya
tetap bisa berhubungan erat dengan para dai Halabiyun Turatsiyun yang
lainnya seolah-olah bagai singa ompong tiada ada manfaatnya Abdurrahman
Tamimi dkk membongkar kejahatan Manduh dan pembelaan dusta Agus Hasan.
Sekian tahun lamanya kehidupan normal sesama duat Halabiyun Turatsiyun
Sururiyun berlangsung baik-baik saja dengan naungan prinsip Ikhwani
““Kita saling tolong-menolong pada apa yang kita sepakati dan saling
memaafkan pada apa yang kita perselisihkan”.
Pada akhirnya, Agus Hasan pun dipecat
oleh Mamduh sebagai pimpinan Qiblati karena permasalahan dana. Sampaipun
diumumkan dalam beberapa kali penerbitan Qiblati (pasca pemecatan
tersebut) bahwa rekening Qiblati jangan lagi dikirimkan kepada rekening
bank atas nama Agus Hasan Bashari tetapi kepada rekening baru atas nama
orang yang lain, Wahyu. Wallahul musta’an.
Lihatlah bahwa perpecahan yang terjadi
bukanlah karena soal manhaj walau nyata sesatpun akan dibela sepenuh
semangat sampaipun jalan dusta juga diembat, tetapi urusannya adalah
fulus. Allahul musta’an.
Wahai para hizbiyun,
Walaupun sekarang kalian telah
melepaskan pakaian usang hizbi at-Turots, al-Irsyad, al-Sofwa yang lama
melekat demi mengaburkan jejak dan menanggalkannya untuk menipu dan
mengecoh generasi umat dengan tampilan celupan warna baru bernama Rodja,
namun bukti otentik sejarah persekongkolan kalian dari berbagai faksi
bersama jaringan teroris Takfiri Khariji Ba’asyiri dan kebersamaan
kalian dengan mubtadi’ Ali Hasan al-Halabi adalah bukti nyata yang tak
mampu kalian ingkari ataupun kalian dustakan!!! Walhamdulillah.
Demikianlah bukti-bukti yang menunjukkan
dengan nyata keterkaitan dakwah antara Halabiyun, Takfiriyun,
Ikhwaniyun, Irsyadiyun, Turasiyun sebelum pada akhirnya Halabiyun
mengganti kemasan lamanya yang tidak mampu dipertahankan dan
ditutup-tutupi lagi bopeng-bopeng manhaj hizbinya dengan Lipstik kemasan
baru yang bernama Rodja dalam upayanya untuk menutupi jejak-jejak
kejahatan manhajnya dan mengelabui orang-orang baru yang tidak tahu.
Allahul musta’an.
pada 06.02.2016