Tidak Ada Daya dan Kekuatan Kecuali Atas Pertolongan Allah

Tidak Ada Daya dan Kekuatan Kecuali Atas Pertolongan Allah
_*_*_*_*_*_*_*_*_*_
Imam Al-Muzani Rahimahullah kemudian Menyatakan : Mereka (Para Makhluk) Tidak Mempunyai Kekuasaan untuk Mendapat Manfaat dalam Berbuat Ketaatan.
Mereka juga Tidak Mampu untuk Menolak Hal-hal yang Bisa Memalingkan mereka pada Kemaksiatan.
Semua yang Ditakdirkan Pasti akan Terjadi. Namun, Sebelum sesuatu Terjadi, Manusia harus Berupaya dengan Memohon Pertolongan kepada Allah. Manusia memiliki Kehendak. Namun Kehendaknya di Bawah Kehendak Allah.
Jika Seseorang Tergelincir dalam Perbuatan Dosa, hendaknya ia Bertaubat kepada Allah dengan Sebenar-benarnya Taubat, Bertekad Kuat untuk tidak Mengulanginya lagi, kemudian Jangan Larut dalam Perasaan Bersalah yang akan Menggiringnya pada Sikap Putus Asa dari Rahmat Allah.
☝️ Yakinlah bahwa itu Telah Ditakdirkan, Kita Tidak Bisa Menghindar.
Suatu saat, Allah dengan KekuasaanNya Mempertemukan Nabi Adam dengan Nabi Musa. Nabi Musa Berkata : Wahai Adam, engkau adalah Ayah kami, dan (dengan sebab perbuatanmu) engkau Keluarkan kami dari Surga. Nabi Adam kemudian Menjawab : Wahai Musa, Engkau adalah Orang yang Terpilih sehingga Berbicara (Langsung) dengan Allah dan Allah Tuliskan (Taurat) untukmu dengan TanganNya. Kemudian Adam Menyatakan :
أَتَلُومُنِي عَلَى أَمْرٍ قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي بِأَرْبَعِينَ سَنَةً
Apakah engkau akan Mencela Aku atas Perkara yang telah Allah Takdirkan Untukku sebelum 40 tahun Dia Menciptakan Aku?
Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang Mengisahkan hal itu kemudian Menyatakan bahwa Adam benar dalam Hujjahnya dan Mengalahkan Musa. Kisah tersebut Beliau sampaikan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh alBukhari no 6124 dan Muslim no 4793.
✅ Nabi Adam Benar karena Beliau telah Menyesali Perbuatannya, Beliau Benar-benar Bertaubat hingga kemudian Berdoa dalam Doa yang Diabadikan di AlQur'an :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Wahai Tuhan kami, Kami telah Mendzhalimi Diri kami. Jika Engkau tidak Mengampuni kami dan Merahmati kami, Niscaya kami termasuk Orang-orang yang Merugi (Q.S al-A’raaf:23).
Setelah itu, Beliau Meyakini bahwa Apa yang telah Ditakdirkan Allah Tidak akan bisa Luput Darinya sedikitpun. Sikap Nabi Adam tersebut adalah Benar dan Bisa menjadi Contoh bagi orang yang Beriman setelahnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
http://telegram.me/alistiqomah
09.02.2016

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi