Permohonan Petunjuk Kepada Akhlaq yang Baik dan Mohon Dijauhkan dari Akhlak yang Buruk

✅Permohonan Petunjuk kepada Akhlaq-akhlaq yang Baik dan Mohon Dijauhkan dari Akhlaq-akhlaq yang Buruk, disertai Keyakinan bahwa Hanya Allah Saja yang Bisa Memberi Taufiq dan Memalingkan dari Hal-hal yang demikian.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Hal ini terkandung dalam Ucapan :
وَاهْدِنِي  ِلأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِي  ِلأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ
Dan Tunjukilah Aku pada Akhlaq-akhlaq yang Baik. Tidak Ada yang Bisa Menunjuki pada Kebaikan Akhlaq kecuali Engkau. Dan Palingkanlah Aku dari Akhlaq yang Buruk, Tidak Ada yang Bisa Memalingkan Aku Darinya kecuali Engkau.
Allah Subhaanahu WaTa’ala menjadikan Akhlaq yang Baik termasuk bagian dari Ketaqwaan Seseorang.
Sebagaimana disebutkan dalam AyatNya :
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَاْلكَاظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَاْلعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ( ال عمران : 133-134)
(Surga itu) disediakan bagi Orang yang Bertaqwa. Yaitu Orang yang Menginfaqkan Hartanya di Waktu Lapang dan Kesempitan dan yang Mampu Menahan Marah serta Bersikap Pemaaf kepada Manusia. (Q.S Ali Imraan : 133-134).

Keutamaan Akhlaq yang Baik banyak disebutkan oleh Rasulullah Shollallaahu Alaihi Wasallam dalam Hadits Beliau :
أَكْمَلُ اْلمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
Mukmin yang Paling Sempurna Imannya adalah yang Paling Baik Akhlaqnya. (H.R Ahmad, Abu Dawud, AtTirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
أَكْثَرُمَا يُدْخِلُ اْلجَنَّةَ تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ اْلخُلُقِ
(Hal) yang Paling Banyak Memasukkan Orang ke Dalam Surga adalah Taqwa kepada Allah dan Akhlaq yang Baik. (H.R Ahmad, AtTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh AlHaakim dan Ibnu Hibban).

Para Ulama Salaf  mendefinisikan Akhlaq yang Baik, di antaranya :
▶️ Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah mengatakan :  Akhlaq yang Baik adalah Dermawan, Banyak Memberi Bantuan dan Bersikap Ihtimaal (Memaafkan).
⏩ AsySya’bi Rahimahullah menjelaskan : Akhlaq yang Baik adalah Suka Memberi Pertolongan dan Bermuka Manis.
➡️ Ibnul Mubaarok Rahimahullah mengatakan : Akhlaq yang Baik adalah Bermuka Manis, Suka Memberi Bantuan (Ma’ruf) dan Menahan Diri untuk Tidak Mengganggu/Menyakiti Orang lain.
Dalam Hadits disebutkan :
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤمِن كُربَةً مِن كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنهُ كُربَةً مِنْ كرَبِ يَوم القيامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ على مُعسرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُّنيَا والآخِرَة، وَمَنْ سَتَرَ مُسلِمَاً سَتَرَهُ الله في الدُّنيَا وَالآخِرَة، وَاللهُ في عَونِ العَبدِ مَا كَانَ العَبدُ في عَونِ أخيهِ
Barangsiapa yang Menghilangkan Kesusahan Seorang Mukmin di Dunia, Allah akan Hilangkan Kesusahannya nanti pada Yaumul Qiyaamah dan Barangsiapa yang Memberikan Kemudahan pada Seseorang yang Kesulitan, Allah akan Memberikan Kemudahan baginya di Dunia dan di Akhirat. Barangsiapa yang Menutupi Aib Saudaranya Muslim, Allah akan Menutup Aibnya di Dunia dan di Akhirat. Allah  akan Menolong HambaNya jika Hamba tersebut Menolong Saudaranya. (H.R. Muslim).

اْلمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ اْلمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang Muslim (Sejati) adalah yang Muslim lain Selamat dari Tangan dan Lisannya (Tidak Menyakiti). (H.R Al-Bukhari-Muslim).
Salah satu hal yang Memudahkan Seseorang Berakhlaq Mulia adalah Hendaknya Seseorang Ikhlas karena Allah Semata ketika Mengamalkan Akhlaq Mulia.
Ia Berakhlaq Baik bukan untuk Tujuan Dipuji Manusia atau agar Manusia Membalas Kebaikannya dengan Kebaikan. 
Ia Berupaya untuk Menjalankan Akhlaq Mulia adalah Semata-mata Mengharap Keutamaan-keutamaan dari Allah berupa Kesempurnaan Iman, Kecintaan Allah, Beratnya Timbangan Amal Kebaikan dan Dekatnya Kedudukan dengan Rasulullah nanti di Surga, serta Keutamaan-keutamaan semacam itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikutip dari Buku "Memahami Makna Bacaan Sholat"
(Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
13/03/2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi