Benar Itu Tidak Dilihat Dari Banyaknya Dan Sudah Menjadi Sunnatulloh Sedikit Yang Berada Diatas Kebenaran

Annashihah_Cepu:
Kajian Aqidah Ringkas
Benar Itu Tidak Dilihat Dari Banyaknya  Dan Sudah Menjadi  Sunnatulloh Sedikit Yang Berada Diatas Kebenaran.
المسألة الخامسة: الاحتجاج بما عليه الأكثرون دون نظر إلى مستنده...
Peringai Yang Kelima dari Tradisi Jahiliyah Yaitu Mereka Berhujah Dengan banyaknya pengikut ( Mayoritas) tanpa memperhatikan dasar kebenaran.
[✅إن من أكبر قواعدهم الاغترار بالأكثر ويحتجون به على صحة الشيء، ويستدلون على بطلان
الشيء بغربته وقلة أهله،
فأتاهم بضد ذلك، وأوضحه في غير موضع من القرآن] .
Sesungguhnya diantara kaidah-kaidah terbesar mereka orang jahiliyah adalah terperdaya dengan banyaknya pengikut serta menjadikan hujah atas benarnya sesuatu ( dengan banyaknya pengikutnya) dan demikian sebaliknya mereka berhujah bahwa bathilnya sesuatu dikarenakan asing atau sedikitnya pengikut.Akan tetapi Alloh Ta'ala menjelaskan dengan prinsip sebaliknya dari apa yg mereka jadikan hujah.Dan Alloh ta'ala menjelaskan tidak hanya dalam satu tempat didalam Alqur'an.
✅الشرح: أنهم يستدلون بالأكثرين على الحق، ويستدلون بالأقلين على غير الحق، فما كان عليه الأكثر عندهم فهو الحق، وما كان عليه الأقل فهو غير حق، هذا هو الميزان عندهم في معرفة الحق من الباطل. وهذا خطأ؛ لأن الله جل وعلا يقول: {وإن تطع أكثر من في الأرض يضلوك عن سبيل الله إن يتبعون إلا الظن وإن هم إلا يخرصون} [الأنعام:116] ، ويقول سبحانه وتعالى: {ولكن أكثر الناس لا يعلمون} [لأعراف: 187] ، ويقول سبحانه وتعالى: {وما وجدنا لأكثرهم من عهد وإن وجدنا أكثرهم لفاسقين} [الأعراف:102] ،
إلى غير ذلك.
Penjelasan : Bahwasanya diantara tradisi mereka kaum jahiliyah adalah berdalil dengan  mayoritas untuk menentapkan kebenaran.Dan sebaliknya berdalil dengan minoritas untuk menetapkan kebathilan.maka apabila yg ada pada sisi mereka banyak (pengikutnya) maka itulah kebenaran menurut mereka.dan apabila yg ada pada sisi mereka sedikit (minoritas pengikutnya) maka itu suatu kebathilan menurut mereka.itulah timbangan yg mereka jadikan untuk mengetahui kebenaran dan kebathilan Dan cara seperti ini adalah cara yg salah.Karena Alloh Jalla wa ala berfirman:
"Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). Al an'am 116.
Kemudian juga firman Alloh Ta'ala (artinya) :
"...tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui " Al a'raf 187.
Serta firmanNya (artinya) :
"
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.Al a'raf 102.
✅فالميزان ليس هو الكثرة والقلة؛ بل الميزان هو الحق، فمن كان على الحق –وإن كان واحدا- فإنه هو المصيب، وهو الذي يجب الاقتداء به، وإذا كانت الكثرة على باطل فإنه يجب رفضها وعدم الاغترار بها، فالعبرة بالحق، ولذلك يقول العلماء: الحق لا يعرف بالرجال، وإنما يعرف الرجال بالحق. فمن كان على الحق فهو الذي يجب الاقتداء به.والله جل وعلا –فيما قص عن الأمم –أخبر أن القلة قد يكونون على الحق، كما قال تعالى: {وما آمن معه إلا قليل} [هود: 40]
Maka ukuran kebenaran bukanlah mayoritas atau minoritas.Akan tetapi ukuranya adalah kebenaran itu sendiri.
Maka barang siapa diatas kebenaran walaupun sendiri.maka dialah orang yg benar dan wajib mencontohnya.Dan jika mayoritas manusia berada dalam kebathilan maka wajib ditinggalkan serta tidak boleh tertipu dengan banyaknya pengikut karena ukuranya adalah dengan kebenaran bukan dengan mayoritas.
Dan untuk itu telah berkata para ulama': "Kebenaran itu tidak diketahui dari orangnya akan tetapi orang itu diketahui dengan kebenaranya". Maka barang siapa yg berada diatas kebenaran maka dialah yang wajib diikuti.
Alloh Subhanahu wa ta'ala telah menceritakan tentang kisah kisah umat yg didalamnya Alloh ta'ala mengkhabarkan bahwasanya yg minoritas malah sering  berada diatas kebenaran.
Sebagai mana firmanNya (artinya):
" Dan tidaklah yang beriman bersama Nuh itu melainkan sedikit" Hud 40.
✅وفي الحديث –الذي عرضت فيه الأمم على النبي صلى الله عليه وسلم رأى النبي ومعه الرهط، والنبي ومعه الرجل، والرجلان، والنبي وليس معه أحد. فليست العبرة بكثرة الأتباع على المذهب أو على القول، وإنما العبرة بكونه حقا أو باطلا، فما كان حقا –وإ
ن كان عليه أقل الناس، أو لو لم يكن عليه أحد، ما دام أنه حق –يتمسك به فإنه هو النجاة. والباطل لا يؤيده كثرة الناس أبدا، هذا ميزان يجب أن يتخذه المسلم دائما معه.والنبي صلى الله عليه وسلم يقول: "بدأ الإسلام غريبا وسيعود غريبا كما بدأ" 1وذلك حين يكثر الشر والفتن والضلال، فلا يبقى على الحق إلا غرباء من الناس ونزاع من القبائل، يصبحون غرباء في المجتمع البشري، والرسول صلى الله عليه وسلم بعث والعالم كله يموج في الكفر والضلال، ودعا الناس، فاستجاب له الرجل والرجلان، إلى أن تكاثروا. وكانت قريش –وكانت الجزيرة كلها، وكان العالم كله – على الضلال. والرسول صلى الله عليه وسلم وحده يدعو الناس، والذين اتبعوه قليل بالنسبة للعالم.
Didalam sebuah hadits disebutkan bahwa telah ditampakan kepada Nabi Sholallohu alaihi wassalam atas umat- umat terdahulu beliau melihat ada nabi yg bersamanya beberapa pengikut, dan ada nabi yg pengikutnya hanya satu atau dua orang, dan ada nabi yg tidak memiliki pengikut satupun.ukuran sesuatu bukan banyaknya pengikut suatu aliran madzhab atau pendapat akan tetapi ukuranya benar dan bathilnya.
Maka sesuatu yg benar walaupun diikuti oleh sedikit manusia atau seandainya tidak ada pengikutnya pun selama itu kebenaran dan dia berpegang teguh denganya maka sesungguhnya dialah yg selamat.Dan kebathilan tidak akan menjadi benar selamanya walaupun yg mengikuti mayoritas manusia.inilah tolak ukur yg harus selalu dipegang kaum muslimin.
Nabi Shalollohu alaihi wassalam bersabda :
" Islam itu mulanya asing dan akan kembali asing seperti semula" Rowahu Bukhariy.
Asingnya islam itu akan terjadi ketika terjadi banyak kejelekan dan fitnah serta kesesatan maka tidak ada yg tersisa berpegang teguh dg kebenaran melainkan orang asing ( dianggap aneh pent) yg menyelisihi ( berbeda) dengan kelompok kelompok yg banyak yang menjadi asing/aneh didalam masyarakat umum.
Dan Ketika Rosululloh Shalollohu alaihi wassalam diutus dan alam seluruhnya bergejolak didalam kekafiran dan kesesatan.Kemudian beliau menyeru manusia dan satu dua orang menjawab menerima dakwahnya hingga ahkirnya menjadi banyak.Dan pada saat itu Kaum Qurais - Jazirah Arab dan alam seluruhnya diatas kesesatan dan hanya rosul saja yg mendakwahi manusia, sedangkan orang orang yg mengikutinya sangat sedikit dibanding dengan penduduk dunia.
✅فالعبرة ليست بالكثرة، العبرة بالصواب وإصابة الحق. نعم، إذا كانت الكثرة على صواب فهذا طيب، ولكن سنة الله جل وعلا أن الكثرة تكون على الباطل {وما أكثر الناس ولو حرصت بمؤمنين} [يوسف: 103] {وإن تطع أكثر من في الأرض يضلوك عن سبيل الله} [الأنعام: 116] .__________1 أخرجه مسلم (رقم 146) .
Maka dari itu ukuran sesuatu bukan banyaknya pengikut akan tetapi ukuranya adalah kebenaran itu sendiri.Ya memang . jika kebenaran itu dipegang oleh orang banyak maka ini baik.Akan tetapi sudah sunatulloh kebanyakan manusia itu berada dalam kebathilan, sebagaimana firmanNya (artinya):
"Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya" Yusuf 103
Dan FirmanNya (artinya):
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).Al An'am 116

Abu Amin Aljawiy Pondok Annashihah Cepu
شرخ مسائل الجاهلية   المؤلف: شيخ صالح بن فوزان بن عبد الله الفوزان...
https://t.me/Annashihah_cepu/82
28/04/2016

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi