Hukum Bersandar Di Saat Shalat

HUKUM BERSANDAR DI SAAT SHALAT

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:
Fadhilatusy Syaikh, ada orang-orang di masjid kami bila sampai tasyahhud awal atau akhir mereka bersandar pada dinding kecil di samping mereka. Apa hukum perbuatan tersebut?

Jawaban:
Adapun bersandar dalam kondisi berdiri di saat shalat, maka hal itu makruh (dibenci) dan bila dihilangkan tempat sandarannya, niscaya dia terjatuh maka shalatnya batal.
Adapun bersandar dalam kondisi duduk, maka hal itu tidak masalah, karena kalau dia bersandar dalam kondisi duduk, tidaklah mempengaruhinya meskipun hilang tempat sandarannya, dia tidak akan jatuh. Namun meskipun  demikian, kondisinya bersandar atas dirinya lebih utama dan pantas. Jadi bersandar  dalam kondisi duduk ketika shalat tidak mengapa, yakni kadang seseorang butuh istirahat sebentar. Adapun bersandar dalam kondisi berdiri ketika shalat wajib dengan bersandar penuh dimana bila dihilangkan apa yang menjadi sandarannya, niscaya dia jatuh, maka shalatnya batal.

Liqa' al-Bab al-Maftuh 168

http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
Pada 20.04.2016
حكم الاتكاء في الصلاة
السؤال: فضيلة الشيخ: يوجد في مسجدنا أناس إذا وصلوا إلى التشهد الأول أو الأخير فإنهم يتكئون على جدار صغير بجوارهم، فما حكم ذلك؟الجواب: أما الاتكاء وهو واقفٌ في الفريضة فإنه مكروه، وإذا كان لو أزيل المتكأ عليه لسقط بطلت الصلاة، أما الاتكاء وهو قاعد فإنه لا يضر؛ لأنه لو اتكأ وهو قاعد لم يتأثر حتى لو زال المتكأ عليه ما يسقط، لكن مع ذلك كونه يعتمد على نفسه أفضل وأولى.الاتكاء في حال الجلوس لا بأس به، يعني: قد يستريح الإنسان قليلاً، أما الاتكاء في حال القيام فإذا كان في الفريضة وكان اعتماداً تاماً بحيث لو أزيل ما اعتمد عليه لسقط فإن الصلاة باطلة.


Postingan terkait: