Meninggalnya Ali bin Al Fudhail bin 'Iyyad☘
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
✒️Abu al-Hasan Abdurrahman bin Ibrahim bin Muhammad bin Yahya berkata, aku mendengar ayahku berkata, aku mendengar Muhammad bin Ishaq as-Siraj berkata, aku mendengar Muhammad bin Khalaf berkata, Ya’qub bin Yusuf berkata:
“Al-Fudhail bin Iyadh jika mengetahui bahwa putranya, yang bernama Ali, berada di belakangnya (yakni dalam shalat), maka ia berlalu dan membaca ayat-ayat yang tidak membuat menangis. Jika ia tahu bahwa putranya tidak berada di belakangnya, maka ia memilih bacaan al-Qur’an, yang membuatnya sedih dan menambah takut kepada Allah ta'ala.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
✒️Abu al-Hasan Abdurrahman bin Ibrahim bin Muhammad bin Yahya berkata, aku mendengar ayahku berkata, aku mendengar Muhammad bin Ishaq as-Siraj berkata, aku mendengar Muhammad bin Khalaf berkata, Ya’qub bin Yusuf berkata:
“Al-Fudhail bin Iyadh jika mengetahui bahwa putranya, yang bernama Ali, berada di belakangnya (yakni dalam shalat), maka ia berlalu dan membaca ayat-ayat yang tidak membuat menangis. Jika ia tahu bahwa putranya tidak berada di belakangnya, maka ia memilih bacaan al-Qur’an, yang membuatnya sedih dan menambah takut kepada Allah ta'ala.
Suatu hari, ia menyangka bahwa putranya tidak berada di belakangnya. Sehingga ia membaca yang bisa membuat sedih. Ketika sampai ayat ini:
قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْماً ضَالِّينَ"
Artinya: “Mereka berkata, ‘Ya Rabb kami, kami telah dikuasai oleh keja-hatan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat.’ (Al-Mu’minun: 106)
Maka seketika itu juga, putranya (Ali) jatuh pingsan. Ketika al-Fudhail mengetahui bahwa putranya berada di belakangnya dan jatuh pingsan, maka ia cepat-cepat menyelesaikan bacaannya. ia pergi kepada ibunya seraya berkata, “Lihatlah anakmu.” Ibunya datang lalu memercikkan air padanya, lalu ia siuman. Ibunya berkata kepada al-Fudhail: “Hampir saja, engkau akan membunuh anakku ini.”
Beberapa waktu kemudian (karena menyangka putranya tidak berada di belakangnya), kembali Fudhail membaca sebuah ayat:
"وبدالهم من الله ما لم يكونوا يحتسبون "
Artinya:‘Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.’ (Az-Zumar: 47).
Mendengar ayat tersebut, putranya jatuh dan tersungkur ditanah. .
Beberapa waktu kemudian (karena menyangka putranya tidak berada di belakangnya), kembali Fudhail membaca sebuah ayat:
"وبدالهم من الله ما لم يكونوا يحتسبون "
Artinya:‘Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.’ (Az-Zumar: 47).
Mendengar ayat tersebut, putranya jatuh dan tersungkur ditanah. .
Mendengar suara jatuhnya Ali, dengan segera Fudhail menyelesaikan bacaannya. Ketika ibunya datang, ia berkata : “Lihatlah anakmu!”. Lalu ibunya memercikkan putarnya dengan air, ternyata ia sudah meninggal. Rahimahullah.
Subhanallah!. Sejauh inilah rasa takut orang-orang sholeh sebelum kita. Benar-benar tersentak karena rasa takut dan cinta kepada Allah ta'ala, Rabb semesta Alam.
Memang membaca kisah kehidupan para ulama' akan membuat kita takjub. Tak terasa ucapan tasbih akan keluar dari lisan-lisan kita. Mari, kita meneladani mereka - rahimahumullah-.
Wallohu a'lam.
Memang membaca kisah kehidupan para ulama' akan membuat kita takjub. Tak terasa ucapan tasbih akan keluar dari lisan-lisan kita. Mari, kita meneladani mereka - rahimahumullah-.
Wallohu a'lam.
Semoga bermanfaat. . .
diterjemahkan dari kitab AT TAWABIN, karya Ibnu Qudamah rahimahullah
(dan ada kisah lain yang disebutkan dalam kitab lain dengan periwayatan yang berbeda, wallahu a'lam)
(dan ada kisah lain yang disebutkan dalam kitab lain dengan periwayatan yang berbeda, wallahu a'lam)
KASYAF
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
https://telegram.me/karyasyababdaarussalaf
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pada 12.04.2016
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
https://telegram.me/karyasyababdaarussalaf
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Pada 12.04.2016