Kisah Seorang Laki-laki yang Mengikrarkan Keimanan Kepada Dakwah Para Rasul Kemudian Dibunuh Oleh Kaumnya Serta Balasan dan Kemuliaan Baginya

✅ TAFSIR SURAT YAASIN
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Ayat Ke-25 Surat Yaasin.

إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ
Arti Kalimat: Sesungguhnya aku beriman kepada Rabb kalian, maka dengarlah.

✏️ Laki-laki tersebut dengan terang-terangan mengikrarkan keimanan dia kepada Allah, dia beriman kepada dakwah para Rasul itu. Dia sampaikan secara jelas untuk didengar dan diikuti kaumnya.

Kebanyakan para Ulama Tafsir menyatakan bahwa setelah mengucapkan hal itu orang tersebut dibunuh oleh kaumnya. Ada yang menyatakan ia dibunuh dengan dirajam (seperti pendapat Qotadah). Ada yang menyatakan bahwa ia dibakar (seperti penjelasan al-Hasan).

Sebagian Ulama menyatakan bahwa ia diinjak-injak hingga ususnya keluar melalui duburnya (diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud).

Ayat ke-26 Surat Yaasin.
 قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ
Arti Kalimat: dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam Jannah (Surga). Orang itu berkata: duhai seandainya kaumku mengetahui.

Setelah dia dianiaya oleh kaumnya hingga meninggal di atas keimanan, dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam Jannah.
Para Ulama berbeda pendapat apakah ia masuk Jannah secara langsung saat itu atau ia sekedar diijinkan untuk masuk Jannah dan ditampakkan kenikmatan yang akan didapatkannya, namun nantinya masuk Jannah saat setelah hari kebangkitan.
✏️ Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah cenderung pada pendapat Ulama bahwa ruhnya telah masuk Jannah dan mendapat kenikmatan di sana (anNubuwwaat karya Ibn Taimiyyah (1/183). Pendapat ini dinisbatkan kepada tabi’i Qotadah dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. Sedangkan Mujahid berpendapat bahwa setelah meninggal ia tidak langsung masuk Jannah, namun ia diberi tahu bahwa ia telah wajib mendapatkan Jannah dan ditampakkan kenikmatan-kenikmatan yang akan diterimanya.
✒️ Syaikh Ibn Utsaimin cenderung pada pendapat Mujahid ini bahwa orang tersebut tidak langsung masuk Jannah, namun ia mendapatkan kenikmatan-kenikmatan di alam barzakh (kubur). Maka ayat ini adalah salah satu dalil yang menetapkan adanya kenikmatan kubur bagi orang beriman.
Setelah orang tersebut mendapatkan kepastian bahwa ia masuk Jannah, dan melihat kemulyaan dan kenikmatan yang akan didapatkan, ia berkata: duhai seandainya kaumku mengetahui.
Ayat Ke-27 Surat Yaasin.
 بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ
Arti Kalimat: disebabkan Tuhanku telah mengampuniku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimulyakan.
✅ Orang tersebut benar-benar seorang yang memiliki sifat an-Nashihah kepada umatnya saat hidup maupun mati. Tidak ada perasaan dendam sama sekali. Justru dia masih sangat mengharapkan kaumnya bisa bertaubat.
Dia seakan-akan mengatakan: duhai seandainya kaumku tahu, bahwa aku yang meninggal di atas keimanan ini telah diampuni Allah dan dimulyakan oleh Allah dengan Jannah-Nya. Duhai seandainya mereka mengetahui hal itu sehingga mereka mau beriman kepada para Rasul itu hingga nantinya juga mendapat kenikmatan seperti aku.
Subhaanallah… demikian indahnya akhlak orang tersebut. Hal ini seharusnya menjadi teladan bagi orang-orang yang berdakwah di jalan Allah. Ia sampaikan dakwah karena kasih sayang keinginan agar orang lain juga mendapat hidayah. Bukan dilandasi dendam atau kebencian.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "TAFSIR SURAT YAASIN"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
18.06.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi