✅ TAFSIR SURAT YAASIN
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Ayat Ke-31 Surat Yaasin.
أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Ayat Ke-31 Surat Yaasin.
أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
Arti Kalimat: Tidakkah mereka melihat berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan dan mereka tidak kembali.
☝️ Tidakkah mereka mengambil pelajaran (ibrah) dari keadaan kaum yang dibinasakan Allah karena menentang para Rasul, bagaimana mereka telah binasa (mati) dan tidak kembali lagi ke dunia.
Di dalam ayat ini terkandung faidah bahwa tidak mungkin seseorang yang mati dibangkitkan hidup lagi ke dunia sebelum datangnya hari kiamat. Kecuali kejadian-kejadian yang ditakdirkan terjadi oleh Allah sebagai ayat (tanda-tanda kekuasaannya).
Seperti yang disebut dalam al-Quran bahwa Isa bin Maryam alaihissholaatu wassalaam menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah.
▶️ Seperti juga kisah seseorang yang dimatikan Allah selama 100 tahun kemudian dibangkitkan kembali (Q.S al-Baqoroh ayat 59).
⏩ Seperti Bani Israil yang terkena shoo-‘iqoh kemudian dihidupkan lagi oleh Allah (Q.S al-Baqoroh ayat 55-56).
➡️ Sebagaimana juga kisah seorang pemuda yang dibunuh Dajjal kemudian dihidupkan kembali. Namun secara asal, orang yang mati tidak akan bisa hidup lagi karena Allah menyatakan dalam ayat ini : annahum ilaihim laa yarji’uun.
Ayat Ke-32 Surat Yaasin.
وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
☝️ Tidakkah mereka mengambil pelajaran (ibrah) dari keadaan kaum yang dibinasakan Allah karena menentang para Rasul, bagaimana mereka telah binasa (mati) dan tidak kembali lagi ke dunia.
Di dalam ayat ini terkandung faidah bahwa tidak mungkin seseorang yang mati dibangkitkan hidup lagi ke dunia sebelum datangnya hari kiamat. Kecuali kejadian-kejadian yang ditakdirkan terjadi oleh Allah sebagai ayat (tanda-tanda kekuasaannya).
Seperti yang disebut dalam al-Quran bahwa Isa bin Maryam alaihissholaatu wassalaam menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah.
▶️ Seperti juga kisah seseorang yang dimatikan Allah selama 100 tahun kemudian dibangkitkan kembali (Q.S al-Baqoroh ayat 59).
⏩ Seperti Bani Israil yang terkena shoo-‘iqoh kemudian dihidupkan lagi oleh Allah (Q.S al-Baqoroh ayat 55-56).
➡️ Sebagaimana juga kisah seorang pemuda yang dibunuh Dajjal kemudian dihidupkan kembali. Namun secara asal, orang yang mati tidak akan bisa hidup lagi karena Allah menyatakan dalam ayat ini : annahum ilaihim laa yarji’uun.
Ayat Ke-32 Surat Yaasin.
وَإِنْ كُلٌّ لَمَّا جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Arti Kalimat: dan tidaklah seluruhnya kecuali berkumpul (untuk) dihadirkan di sisi Kami.
Seluruh kaum, baik dari generasi-generasi terdahulu yang telah dibinasakan, seperti ‘Ad, Tsamud, dan generasi setelahnya hingga hari kiamat nanti, akan dibangkitkan dan dikumpulkan menuju Allah Azza Wa Jalla untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, hal ini sebagaimana penjelasan Qotadah.
✏️ Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa kata “kullun” dan “jami’ sama-sama mengandung makna “cakupan pada keseluruhan”. Atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan ‘semuanya’ atau ‘seluruhnya’. Namun, kata ‘kullun’ meski mengandung arti ‘seluruhnya’, tapi bisa saja terpisah-pisah tidak berada di satu tempat dan waktu yang sama. Sedangkan kata “jami’” mengandung arti ‘seluruhnya’ dan makna ‘berkumpul di satu tempat bersama-sama dalam satu waktu’ (disarikan dari Tafsir Yaasin libni Utsaimin halaman 115-116).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "TAFSIR SURAT YAASIN"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 20.06.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini Seluruh kaum, baik dari generasi-generasi terdahulu yang telah dibinasakan, seperti ‘Ad, Tsamud, dan generasi setelahnya hingga hari kiamat nanti, akan dibangkitkan dan dikumpulkan menuju Allah Azza Wa Jalla untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, hal ini sebagaimana penjelasan Qotadah.
✏️ Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa kata “kullun” dan “jami’ sama-sama mengandung makna “cakupan pada keseluruhan”. Atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan ‘semuanya’ atau ‘seluruhnya’. Namun, kata ‘kullun’ meski mengandung arti ‘seluruhnya’, tapi bisa saja terpisah-pisah tidak berada di satu tempat dan waktu yang sama. Sedangkan kata “jami’” mengandung arti ‘seluruhnya’ dan makna ‘berkumpul di satu tempat bersama-sama dalam satu waktu’ (disarikan dari Tafsir Yaasin libni Utsaimin halaman 115-116).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "TAFSIR SURAT YAASIN"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 20.06.2016
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi