TAFSIR SURAT YAASIN
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Ayat Ke-9 Surat Yaasin.
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Arti Kalimat: Dan Kami jadikan di hadapannya ada tabir/penghalang, dan di belakang mereka juga ada tabir, maka Kami tutup mereka sehingga mereka tidak bisa melihat.
Dalam membaca ayat ini, ada 2 qiro’ah yang sama-sama boleh, yaitu:
Pertama, dibaca saddan. Fathah pada huruf sin. Inilah yang masyhur, bacaan Hafsh, Hamzah, dan al-Kisaa-i.
Kedua, dibaca suddan. Dhommah pada huruf sin. Sebagaimana dibaca oleh Ahli Qiraah dari Madinah, Bashrah, dan sebagian Kufah.
Dari sisi perbedaan arti, suddan itu artinya penghalang buatan Allah, sedangkan saddan artinya penghalang yang dibuat manusia. (Lihat Tafsir atThobariy dan al-Baghowy).
Di hadapan orang-orang kafir itu seakan-akan ada penghalang dan di depannya juga ada penghalang. Allah tutup penglihatan mereka. Karena adanya penghalang di depan dan di belakang mereka, maka mereka tetap kokoh di tempatnya tidak ke depan dan tidak ke belakang, menunjukkan mereka tidak goyah, berpegang prinsip dalam kekafiran.
Ayat Ke-10 Surat Yaasin.
وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Arti Kalimat: Sama saja bagi mereka, apakah engkau beri peringatan kepada mereka atau tidak, mereka tidak beriman.
☝️ Allah menjelaskan keadaan orang-orang yang telah Allah tetapkan berada dalam kekafiran, Allah tutup hatinya, mereka tidak akan pernah beriman meski Nabi memberikan peringatan seperti apapun kepada mereka.
☝️ Allah menjelaskan keadaan orang-orang yang telah Allah tetapkan berada dalam kekafiran, Allah tutup hatinya, mereka tidak akan pernah beriman meski Nabi memberikan peringatan seperti apapun kepada mereka.
✅ Hal ini adalah hiburan untuk Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam agar jangan terlampau bersedih jika mereka tetap tidak beriman setelah berulang kali disampaikan peringatan. Karena Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam merasa sangat bersedih jika setelah didakwahi manusia tetap tidak mau menerima atau tidak mendapatkan hidayah.
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
Dan kebanyakan manusia (tidak beriman) meski engkau sangat bersemangat agar mereka beriman (Q.S Yusuf ayat 103).
أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ أَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِي النَّارِ
Apakah orang yang sudah mendapat ketetapan adzab (tidak akan beriman), apakah engkau mampu menyelamatkannya dari anNaar ? (Tentu tidak)(Q.S az-Zumar ayat 19).
Artinya, bersemangatlah untuk terus berdakwah karena kita tidak tahu siapakah yang ditakdirkan Allah akan mendapat hidayah, dan siapakah yang telah ditetapkan tidak akan mendapatkan hidayah. Namun, jika telah berupaya maksimal dan akhirnya orang itu meninggal dalam kekafiran, jangan terlampau bersedih. Bagi orang yang sudah ditetapkan takdir kekafiran dan Allah tutup hatinya, tidak akan bermanfaat peringatan seperti apapun.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "TAFSIR SURAT YAASIN"
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
09.06.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
✍ http://telegram.me/alistiqomah
09.06.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi