🌷🌴⁉️BAGAIMANA ISTRI BERSIKAP JIKA MELIHAT SUAMI SUDAH TIDAK ADA HASRAT LAGI KEPADANYA
🔰Asy-Syaikh Shalih Fauzan bin Al-Fauzan hafizhahullah ditanya
❓Pertanyaan:
✍Jika ada seorang istri melihat suaminya tidak ada hasrat lagi kepada istrinya tersebut, dan si istri ingin tetap tinggal bersamanya, bagaimana seharusnya istri bersikap?
✅Jawab:
👉Allah ta'ala berfirman :
﴿ وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِن بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ ﴾ [النساء : ١٢٨].
Artinya:
Dan jika istri khawatir berbuat nusyuz (tidak mentaati perintah suami) terhadap suaminya atau membangkangnya maka tidak mengapa bagi keduanya untuk berdamai dengan sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik.
An-Nisaa : 128.
✏️Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
🔗Jika seorang istri khawatir terhadap suaminya lari darinya, atau berpaling darinya, maka bagi istri tersebut untuk menggugurkan hak istri dari suaminya tersebut, atau sebagian nafkahnya atau hak pakaiannya, atau hak tidur bersamanya atau hak-hak lainnya.
✅Dan bagi si suami untuk bisa menerima pengembalian hak-hak tersebut dari istrinya,
Maka tidak mengapa bagi istri tersebut berkorban demi suaminya, juga tidak mengapa bagi suami untuk menerima dari istrinya.
🔷Oleh karena ini firman Allah :
﴿ وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِن بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ ﴾ [النساء : ١٢٨].
Artinya:
Dan jika istri khawatir berbuat nusyuz (tidak mentaati perintah suami) terhadap suaminya atau membangkangnya maka tidak mengapa bagi keduanya untuk berdamai dengan sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik. (An-Nisa: 128)
👉Yakni hal itu lebih baik daripada bercerai.
📜Kemudian Ibnu Katsir membawakan kisah Saudah bintu Zam'ah radhiyallahu 'anha, ketika dia telah berusia tua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berniat menceraikannya, maka Saudah bintu Sam'ah pun meminta damai agar Rasulullah mau mempertahankan rumah tangganya dengan mengurangi jatah giliran tidurnya untuk dialihkan kepada 'Aisyah, yang sebelumnya adalah jatah Saudah, dan akhirnya Rasulullah mempertahankan rumah tangganya.
📚Sumber: Buhuts Fiqhiyah fi qodhoya 'Ashriyah (230)
❍ سُـئِلَ العَلّامَـة صَـالح الفَـوْزَان -حَـفِظَهُ الله-
❪✵❫ السُّـــ↶ــؤَالُ:
【إذا رأت المرأة من زوجها عدم رغبة فيها وهي ترغب البقاء معه فكيف تعالج الموقف ؟】
❪✵❫ الجَــ↶ـــوَابُ:
《 يقول الله تعالى: ﴿ وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِن بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ ﴾ [النساء : ١٢٨].
قال الحافظ ابن كثير: إذا خافت المرأة من زوجها أن ينفر عنها، أو يعرض عنها، فلها أن تسقط عنه حقها أو بعضه من نفقة أو كسوة أو مبيت أو غير ذلك من حقوقها عليه.
وله أن يقبل ذلك منها، فلا حرج عليها في بذلها ذلك له ولا حرج عليه في قبوله منها.
ولهذا قال: ﴿ وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِن بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ ﴾ [النساء : ١٢٨] أي خير من الفراق.
ثم ذكر قصة سودة بنت زمعة -رضي الله عنها-، وأنها لما كبرت، وعزم رسول الله -ﷺ- على فراقها، صالحته على أن يمسكها وتترك يومها لعائشة فقبل ذلك منها وأبقاها على ذلك. [أنظر تفسير ابن كثير ٤٠٦/٢] . 》
◉ المَــصْدَر:
📚["بحوث فقهية في قضايا عصرية" صـ (٢٣٠)].
Wallahu ta'ala a'lam bish-showab
📈Disajikan oleh Goresan Makkah
🎯Join channel: http://bit.ly/makkahindonesia
[ 26.07.2016 ]
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi