Hukum Shalat Tahiyyatul Masjid di Lapangan Shalat 'Id

*HUKUM SHALAT TAHIYYATUL MASJID DI LAPANGAN SHALAT 'ID*

_Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata:_

"Diantara hukum-hukum shalat 'Id menurut mayoritas ulama, bahwasannya seseorang jika datang ke mushalla (lapangan) 'Id sebelum kehadiran imam, maka dia duduk dan tidak shalat dua rakaat karena Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam shalat 'Id dua rakaat tanpa shalat sebelum dan sesudahnya.

*_Dan sebagian ulama berpendapat bahwasannya jika dia datang, maka janganlah dia duduk hingga shalat dua rakaat karena lapangn 'Id itu masjid berdasarkan dalil dilarangnya wanita yang haid darinya yang merupakan ketetapan hukum masjid sehingga menunjukkan bahwasannya lapangan 'Id itu masjid,_*

Jika tidak demikian tentunya tidak ditetapkan hukum-hukum masjid bagi lapangan.

Berdasarkan ini masuk dalam keumuman sabda Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:

_Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, maka janganlah dia duduk hingga shalat dua rakaat."_

Adapun Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak shalat sebelum dan sesudah shalat 'Id dikarenakan Beliau jika hadir, langsung melakukan shalat 'Id.

Dengan demikian telah ditetapkan shalat Tahiyyatul Masjid untuk lapangan 'Id sebagaimana ditetapkan untuk seluruh masjid dikarenakan jikalau kita berpegang dengan hadits bahwasannya masjid shalat 'Id tidak memiliki Tahiyyat tentunya kami berpendapat masjid untuk shalat Jumat tidak memiliki Tahiyyat karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika datang ke masjid untuk shalat Jumat, Beliau langsung berkhutbah kemudian shalat Jumat dua rakaat lalu pulang dan shalat Rawatib Jum'at di rumahnya tanpa shalat sebelum dan sesudah Jumat.

Jadi pendapat yang rajih (kuat) menurutku bahwasannya masjid (lapangan) 'Id dilakukan shalat Tahiyyatul Masjid dua rakaat di dalamnya.

Meskipun demikian sebagian kami tidak mengingkari sebagian yang lain dalam masalah ini dikarenakan masalah khilafiyyah (perbedaan pendapat). Sehingga tidak sepantasnya mengingkari dalam masalah khilaf kecuali jika ada dalil yang sangat jelas.

Maka barang siapa yang shalat kita tidak mengingkarinya dan barang siapa duduk ketika datang, kita pun tidak mengingkarinya.

📚Majmu' Fatawa wa Rasail

🌏http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=153577

📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
Pada 06.07.2016

ومن أحكام صلاة العيد أنه عند كثير من أهل العلم أن الإنسان إذا جاء إلى مصلى العيد قبل حضور الإمام فإنه يجلس ولا يصلي ركعتين؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم صلى العيد ركعتين لم يُصلِّ قبلهما ولا بعدهما.
وذهب بعض أهل العلم إلى أنه إذا جاء فلا يجلس حتى يصلي ركعتين؛ لأن مصلى العيد مسجد، بدليل منع الحيض منه، فثبت له حكم المسجد، فدل على أنه مسجد، وإلا لما ثبتت له أحكام المسجد، وعلى هذا فيدخل في عموم قوله عليه الصلاة والسلام: "إذا دخل أحدكم المسجد فلا يجلس حتى يصلي ركعتين". وأما عدم صلاته صلى الله عليه وسلم قبلها وبعدها فلأنه إذا حضر بدأ بصلاة العيد.
إذن يثبت لمصلى العيد تحية المسجد كما تثبت لسائر المساجد، ولأننا لو أخذنا من الحديث أن مسجد العيد ليس له تحية لقلنا: ليس لمسجد الجمعة تحية؛ لأن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا حضر مسجد الجمعة يخطب ثم يصلي ركعتين، ثم ينصرف ويصلي راتبة الجمعة في بيته، فلم يصل قبلها ولا بعدها.
والذي يترجح عندي أن مسجد العيد تصلى فيه ركعتان تحية المسجد، ومع ذلك لا ينكر بعضنا على بعض في هذه المسألة؛ لأنها مسألة خلافية، ولا ينبغي الإنكار في مسائل الخلاف إلا إذا كان النص واضحاً كل الوضوح، فمن صلى لا ننكر عليه، ومن جلس لا ننكر عليه.

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi