Iddah Istri Yang Ditinggal Mati Suaminya Dihitung Perhari Atau Perbulan?

*'IDDAH ISTRI YANG DITINGGAL MATI SUAMINYA  DIHITUNG PERHARINYA ATAU PERBULANNYA*

*_Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah_*

*Pertanyaan:*
Terkait 'iddah istri yang ditinggal mati suaminya , apakah disempurnakan hitungannya perhari atau perbulan, baik sebulannya 29 atau 30 hari? Mohon yang mulia memberi fatwa kepada kami, jazakumullohu khairan?

*Jawaban:*
'Iddah istri yang ditinggal mati suaminya adalah empat bulan sepuluh hari jika dia tidak hamil dengan kesepakatan kaum muslimin, berdasarkan sabda firman Allah 'Azza wa Jalla

وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا

_Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber`iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis `iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat._(Al-Baqarah: 234)

empat bulan sepuluh hari yaitu seratus tiga puluh hari, namun jika
tetap bahwa sebagian bulan jumlahnya 29 hari, maka dia ber'iddah selama itu.

Seperti jikalau suaminya meninggal di akhir Sya'ban dan Ramadhan berjumlah 29 hari, maka dia ber'iddah selama itu.

Demikian pula Syawwal dan Dzul Qa'dah, jika tetap bahwa masing-masingnya 29 hari, maka dia ber'iddah selama itu.

Adapun bulan-bulan lainnya yang pengadilan agama tidak menetapkannya kurang, maka teranggap setiap bulannya tiga puluh hari, sehingga dia menyempurnakan 'iddahnya selama itu.

Adapun wanita yang hamil, maka 'iddahnya berakhir dengan melahirkan baik dia wanita yang dicerai atau ditinggal mati suaminya, berdasarkan firman Allah 'Azza wa Jalla:

وَأُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ[

_Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya._ (Ath-Thalaq: 4)

Wallahu waliyuttaufiq.

🌏http://www.ibnbaz.org.sa/fatawa/3057

📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
[ 13.07.2016 ]

عدة المتوفى عنها زوجها هل تحسب بالأيام أم بالأشهر؟

بالنسبة لعدة المرأة المتوفى عنها زوجها. هل يتم عدها بالأيام أم بالأشهر، سواء كان الشهر 29 أو 30 يوماً؟ نرجو التكرم بإفتائنا جزاكم الله خيراً[1].

عدة المتوفى عنها أربعة أشهر وعشر إذا كانت غير حامل بإجماع المسلمين؛ لقول الله عز وجل: وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا[2]، وهي مائة وثلاثون يوماً، ولكن إذا حفظ أن بعض شهور العدة (29) تسعة وعشرون يوماً، فإنها تعتد بذلك، كما لو مات الزوج في آخر شعبان، وصار رمضان (29) تسعة وعشرين، فإنها تعتد بذلك، وهكذا شوال وذو القعدة إذا ثبت أن كل واحد منهما تسعة وعشرون يوماً، فإنها تعتد بذلك أما الشهور الأخرى التي لم يثبت لدى المحاكم الشرعية أنها ناقصة، فإنها تعتبر كل شهر ثلاثين يوماً حتى تكمل عدتها.

أما الحامل فعدتها تنتهي بوضح الحمل، سواء كانت مطلقة أو متوفى عنها لقول الله عز وجل: وَأُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ[3]. والله ولي التوفيق.

[1] سؤال مقدم من السائلة/ ف. س. م. من رأس الخيمة بدولة الإمارات العربية المتحدة.

[2] سورة البقرة، الآية 234.

[3] سورة الطلاق، الآية 4.


Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi