Ahsanallahu ilaikum ustadzuna
Ada orang awwam bertanya...
Kapan kita menggunakan ucapan subhanallahu dan masya Allah serta apa perbedaan diantara keduanya.
Barakallahu fiikum wa jazakallahu khairan
Dijawab oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
Ucapan Subhanallah ataupun Maa syaa Allah, keduanya adalah ungkapan dzikir saat takjub atau heran dgn sesuatu hal dilihat, didengar, atau dialami.
▶️ Ungkapan Maa syaa Allah, artinya: (semua ini terjadi) atas kehendak Allah.
Sebagian Ulama menjelaskan: jika seseorang melihat hal yg menakjubkan terjadi pada harta, anak, atau keluarganya, seyogyanya ia mengucapkan: Maa syaa Allah laa quwwata illaa billaah. Hal ini berdasarkan surat al-Kahfi ayat ke 39 yaitu nasehat dari seorang mukmin kepada rekannya yang kafir, mengapa ia tidak mengucapkan ucapan itu ketika ia masuk ke dalam kebunnya dan merasa senang dengan hasil kebunnya tersebut.
⏩ Sedangkan ucapan Subhanallah, dan juga Allaahu Akbar, adalah ucapan dzikir saat takjub.
Dalam beberapa hadits, Nabi dan para Sahabat berdzikir dgn tasbih atau takbir ketika takjub atau heran/ terkejut.
ِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ لَيْلَةً فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنْ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجُرَاتِ يَا رُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الْآخِرَةِ
Ada orang awwam bertanya...
Kapan kita menggunakan ucapan subhanallahu dan masya Allah serta apa perbedaan diantara keduanya.
Barakallahu fiikum wa jazakallahu khairan
Dijawab oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.
Ucapan Subhanallah ataupun Maa syaa Allah, keduanya adalah ungkapan dzikir saat takjub atau heran dgn sesuatu hal dilihat, didengar, atau dialami.
▶️ Ungkapan Maa syaa Allah, artinya: (semua ini terjadi) atas kehendak Allah.
Sebagian Ulama menjelaskan: jika seseorang melihat hal yg menakjubkan terjadi pada harta, anak, atau keluarganya, seyogyanya ia mengucapkan: Maa syaa Allah laa quwwata illaa billaah. Hal ini berdasarkan surat al-Kahfi ayat ke 39 yaitu nasehat dari seorang mukmin kepada rekannya yang kafir, mengapa ia tidak mengucapkan ucapan itu ketika ia masuk ke dalam kebunnya dan merasa senang dengan hasil kebunnya tersebut.
⏩ Sedangkan ucapan Subhanallah, dan juga Allaahu Akbar, adalah ucapan dzikir saat takjub.
Dalam beberapa hadits, Nabi dan para Sahabat berdzikir dgn tasbih atau takbir ketika takjub atau heran/ terkejut.
ِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ لَيْلَةً فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنْ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجُرَاتِ يَا رُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الْآخِرَةِ
Dari Ummu Salamah radliallahu 'anha bahwa pada suatu malam Nabi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terbangun lalu bersabda: "Subhaanallah (Maha suci Allah), fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini? Dan apa yang diturunkan pada dua perbendaharaan/kekayaan (Romawi dan Persia)?" Siapa yang membangunkan orang-orang yang ada di kamar-kamar (maksudnya isteri-isterinya)?, karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini namun akan telanjang nanti di akhirat (tidak mendapatkan kebaikan) " (H.R al-Bukhari).
ٍ عَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا خَرَجَ إِلَى حُنَيْنٍ مَرَّ بِشَجَرَةٍ لِلْمُشْرِكِينَ يُقَالُ لَهَا ذَاتُ أَنْوَاطٍ يُعَلِّقُونَ عَلَيْهَا أَسْلِحَتَهُمْ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ اجْعَلْ لَنَا ذَاتَ أَنْوَاطٍ كَمَا لَهُمْ ذَاتُ أَنْوَاطٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ هَذَا كَمَا قَالَ قَوْمُ مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَرْكَبُنَّ سُنَّةَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
ٍ عَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا خَرَجَ إِلَى حُنَيْنٍ مَرَّ بِشَجَرَةٍ لِلْمُشْرِكِينَ يُقَالُ لَهَا ذَاتُ أَنْوَاطٍ يُعَلِّقُونَ عَلَيْهَا أَسْلِحَتَهُمْ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ اجْعَلْ لَنَا ذَاتَ أَنْوَاطٍ كَمَا لَهُمْ ذَاتُ أَنْوَاطٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ هَذَا كَمَا قَالَ قَوْمُ مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَرْكَبُنَّ سُنَّةَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
dari Abu Waqid Al Laitsi, saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi ke Hunain, beliau melintasi sebuah pepohonan kaum musyrikin bernama Dzat Anwath, mereka biasa menggantungkan persenjataan mereka di pohon itu, para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, buatkan kami Dzat Anwath seperti milik mereka, lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Subhaanallaah, ini seperti yang dikatakan kaum Musa: Buatkan kami ilah (sesembahan) seperti ilah-ilah mereka. demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, kalian akan melakukan perilaku-perilaku orang sebelum kalian." (H.R At-Tirmidzi).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ قَالَ قُلْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَّقْتَ نِسَاءَكَ قَالَ لَا قُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ قَالَ قُلْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَّقْتَ نِسَاءَكَ قَالَ لَا قُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ
Dari Ibnu Abbas dari Umar dia berkata; saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah anda mentalak isteri anda?" beliau menjawab: "Tidak." Maka saya berkata; "Allahu Akbar." (Shahih al-Bukhari, diriwayatkan secara ta'liq).
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 11.07.2016
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
Pada 11.07.2016
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi