TIDAK MENIKAHKAN ANAK HINGGA DIA SHALAT
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Saya memiliki putra yang ingin menikah dalam kondisi dia tidak shalat dan masih melakukan sebagian kemaksiatan, sedangkan saya ingin menikahkannya dan mudah-mudahan dengan itu akan merubah pola hidupnya, bolehkah saya melakukannya? Apa nasehat Anda, jazakumullohu khairan, serta harapan kami ada doa untuknya, semoga Allah Ta'ala memberi taufiq kepada Anda
Jawaban:
Yang wajib atas Anda menasehati dan mendidiknya hingga dia shalat.
Anda tidak berhak menikahkannya hingga dia shalat, karena meninggalkan shalat itu suatu kekafiran, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
"Antara seseorang dan antara kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim)
dan sabda Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:
"Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya, maka sungguh dia telah kafir." (HR. Ahmad dan penulis sunan yang empat dengan sanad yang shahih)
Kami memohon bagi kami dan baginya hidayah serta kami memohon kepada Allah menolongmu untuk memperbaikinya.
Dan diantara sebab baiknya adalah memperingatkannya dari teman duduk yang buruk dan menasehatinya untuk bermajelis dengan orang-orang yang baik.
Kami memohon kepada Allah bagi Anda dan dia menolongmu atas setiap perkara yang mengandung kebaikan untuknya.
🌏http://www.ibnbaz.org.sa/fatawa/1591
📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
[ 15.07.2016 ]
لا يزوج الولد حتى يصلي
لي ابن يرغب في الزواج، وهو لا يصلي وعليه بعض المعاصي، وأنا أرغب في تزويجه لعل وعسى أن يكون في ذلك تعديل لمسار حياته، فهل يجوز لي ذلك؟ وما نصيحتكم جزاكم الله خيراً، مع رجائنا الدعاء له، وفقكم الله.
الواجب عليك نصيحته وتأدبيه حتى يصلي، وليس لك تزويجه حتى يصلي؛ لأن ترك الصلاة كفر؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: ((بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك الصلاة))[1]، وقوله صلى الله عليه وسلم: ((العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر))[2] أخرجه أحمد وأهل السنن الأربعة بإسناد صحيح. نسأل الله لنا وله الهداية، ونسأل الله أن يعينك على إصلاحه، ومن أسباب صلاحه تحذيره من جلساء السوء، ووصيته بمجالسه الأخيار. نسأل الله لك وله الإعانة على كل ما فيه صلاحه.
[1] رواه مسلم في (الإيمان) باب بيان إطلاق اسم الكفر على من ترك الصلاة برقم (82).
[2] رواه الترمذي في (الإيمان) باب ما جاء في ترك الصلاة برقم (2621).
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi