
Jenderal Lemhannas: Komunis Bikin Gemas
oleh Kontributor Artikel · Dipublikasikan 28 September 2016 · Di update 28 September 2016
ANTIKOMUNISME.COM,
CIREBON. “Siap Dan.. Siap Dan…” Kata Dandim 0620 Kabupaten Cirebon,
Letkol Inf Irwan Budiana SE MM. Padahal beliau sendiri komandan.
“Penguasa” teritori militer di wilayah Kabupaten Cirebon yang membawahi
21 koramil, dengan 40 kecamatan dan 424 desa. Siapa gerangan komandan di
atas komandan?
Alhamdulillah, Kajian Islam Ahlussunnah
bertajuk PKI Partai Teroris di Masjid Al Ittihad Islamic Center Cirebon,
Ahad (28/8), berjalan lancar. Sebagai pembicara, redaktur ahli majalah
Asy Syariah, Ustad Ayip Syafruddin.
Panitia mengundang
unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota dan Kabupaten Cirebon.
Selain Letkol Inf Irwan, ada Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 063
Sunan Gunung Jati (SGJ) Cirebon, Mayor Arh Ismail, mewakili Danrem
Kolonel Inf Bahram. Danramil Cirebon Barat, Kapten Inf Nursahid.
Kapolsek Kedawung Kompol Nanang Suhendar SH, mewakili Kapolres Cirebon
Kota, AKBP Indra Ja’far SIK Msi.
Dandim 0614 Kota
Cirebon, Letkol Inf Suharma Zunam, sedianya berkenan datang. Namun hari
Ahad itu beliau mesti bertolak ke Jakarta sebelum terbang ke tanah suci.
“Terima kasih atas undangannya. Tapi mohon maaf, saya harus ke Jakarta
lalu ke Makkah untuk mengerjakan rukun Islam kelima. Minta doanya agar
lancar,” kata perwira berkualifiksai komando itu dalam pesan singkat.
Letkol
Inf Irwan datang pertama sebelum acara pembukaan Kajian Islam
Ahlussunnah. Menyusul Mayor Arh Ismail. Keduanya berbincang santai.
Tidak lama Pak Hasyim tiba. Saya mengantar masuk ke dalam masjid. Tahu
siapa yang datang, Mayor Arh Ismail, serta merta langsung mencium tangan
Pak Hasyim.
Saya mengarahkan agar ketiganya mau duduk
di barisan terdepan. “Sudahlah, biasa saja,” kata Pak Hasyim. Setelah
memberi penjelasan, akhirnya mereka berkenan mengisi tempat untuk
undangan. Mayor Arh Ismail ada di belakang Dandim dan Pak Hasyim.
Kapenrem yang murah senyum itu menghargai kedua petinggi TNI. Terlebih
Pak Hasyim, komandannya dulu di Batalyon Artileri Pertahanan Udara
Sedang (Yon-Arhanudse 14 Cirebon), yang kini menjabat Tenaga Ahli
Pengkaji Bidang Kewaspadaan Nasional Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhannas) RI, dengan bintang dua di pundak.
Usai
pembukaan oleh pengasuh Pondok Pesantren Dhiya’us Sunnah Cirebon, Ustadz
Muhammad As Sewed, tamu undangan dan asatidzah mengadakan ramah tamah
di ruang sekretariat masjid.
Menyinggung tema Kajian
Islam Ahlussunnah, Mayjen Muhammad Hasyim menyatakan, TNI/Polri selama
ini terus waspada. Kebangkitan komunisme gaya baru di Indonesia tak
boleh dipandang remeh. Munculnya pernyataan-pernyataan pejabat tinggi
negara yang cenderung membuat aktivis dan simpatisan komunis di atas
angin, salah satu sinyalemen komunisme belum tutup buku. “Itu jualan
lama (si fulan), yang kini di angkat kembali,” ucapnya.
Ketika
disinggung, bukankah si fulan (menteri), jebolan Kopassus yang cikal
bakalnya adalah Resimen Para Komando Angkatan Daerah (RPKAD). Seperti
diketahui dalam sejarah, RPKAD merupakan satuan terdepan dalam
pembersihan anggota PKI pasca pengkhianatan Gerakan 30 September 1965,
Mayjen Hasyim berkomentar dengan nada rendah. “Kalau sudah pensiun,
apapun bisa terjadi,” ujarnya mengingatkan dukungan terhadap komunisme
gaya baru bisa dilakukan siapa saja.
Menurut dia, boleh
dibilang aktivis komunis dan pendukungnya sekarang sedang mendapat
ruang. “Sedang lucu-lucunya. Kita yang dibuat gemas,” katanya dengan
mimik serius lantas tertawa. Namun demikian, pihaknya terus memonitor
setiap perkembangan yang ada. “TNI punya data anggota PKI sampai
keturunannnya. Semua masih tersimpan rapi dalam ‘Sampul D’,” beber
mantan Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Arhanud (Pussenarhanud).
Mayjen
Hasyim mengisyaratkan agar kegiatan dauroh bertema anti-komunisme dan
radikalisme terus berlangsung. Agar masyarakat senantiasa dibuat ingat.
Secara tidak langsung, beliau meminta Dandim Irwan agar mendukung
gelaran Kajian Islam Ahlussunnah semacam ini. “Kalau perlu nanti kita
adakan lagi di Masjid Agung daerah,” tegasnya. Dandim Irwan pun
merespons positif. “Siap Dan.. Siap Dan…” katanya penuh hormat.
Tidak
ketinggalan, Kapenrem Mayor Arh Ismail, menunjukan majalah internal TNI
yang memuat pernyataan tegas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
terkait kebangkitan komunis gaya baru. Terbitnya majalah tersebut tentu
akan berjalan sinergis dengan penyebaran majalah edisi khusus Asy
Syariah, Awas! Komunisme Bangkit Kembali oleh masyarakat, Insya Allah.
Allah tempat memohon pertolongan. (abu ali rona)
=== 000===
Audio Rekaman Dauroh/Tabligh Akbar di Cirebon
Pembicara:
Al Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzohulloh (Pengasuh PonPes Dhiyaus-Sunnah, Cirebon)
Al Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzohulloh (Pengasuh PonPes Dhiyaus-Sunnah, Cirebon)
Al Ustadz Ayip Syafruddin hafidzohulloh (Redaktur Ahli Majalah Asy-Syariah)
Tema:
PKI adalah Partai Teroris
PKI adalah Partai Teroris
Waktu: Ahad, 25 Dzulqo’dah 1437 H (28/08/2016)
Pukul: 09.00 WIB s.d selesai
Tempat: Masjid Al Ittihad Islamic Center Jl. Tuparev, belakang kantor PLN Cirebon
Sesi 1:
↪ http://bit.ly/2bQuySK
↪ http://bit.ly/2bQuySK
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi