Dalilnya Allah Tidak Rela Dipersekutukan dengan Sesuatu Apapun

Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 20)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- mengatakan:
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى (1) : {وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا} [الجن: 18] (2)
1. Dalilnya firman Allah Ta’ala:
2. Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah –‘Azza waJalla-. [Al-Jin:18]
〰〰〰〰〰
PENJELASAN:
1. Pembaca –yang dirahmati Allah-, pembahasan kita kali ini tentang dalil yang menunjukkan; bahwa Allah –Ta’ala- tidak rela dipersekutukan dengan sesuatu apapun. Dalil itu terdapat di dalam surat Al-Jin ayat 18. Di dalamnya terdapat larangan untuk beribadah kepada selain Allah -Ta'ala-.
2. Makna “masjid” dalam firman Allah –Ta’ala- yang artinya “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah –‘Azza waJalla-. [Al-Jin:18] ”; memiliki dua penafsiran;
Yang Pertama: Tempat Sujud,
Berdasarkan penjelasan ‘Ikrimah –Rohimahullah- (Ahli Tafsir dari kalangan Tabi’in), beliau menyatakan; “Ayat ini turun berkaitan dengan semua masjid (yang ada di muka bumi ini).”
Walaupun, ketika ayat ini turun, di muka bumi ini belum ada masjid kecuali Masjidil Harom (di Mekkah) dan Masjid Iliya (yaitu Masjidil Aqsho di Baitul Maqdis). Sebagaimana dijelaskan oleh Shahabat Ibnu Abbas –Rodhiyallahu ‘anhuma-.
Sehingga maknanya: Jangan gunakan tempat-tempat sujud itu untuk beribadah kepada selain Allah –Ta’ala-.
Yang Kedua: Tujuh Anggota Sujud,
Berdasarkan penjelasan Sa’id bin Jubair –Rohimahullah- (Ahli Tafsir dari kalangan Tabi’in), beliau menyatakan; “Ayat ini turun berkaitan dengan (tujuh) anggota sujud.”
Yang dimaksud dengan tujuh anggota sujud adalah;
1- Dahi dan hidung
2- Dua telapak tangan
3- Dua lutut
4- Dua ujung jari-jari kaki;
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu Abbas –Rodhiyallahu ‘anhuma- [HR. Bukhori dan Muslim]
Sehingga Maknanya: Jangan gunakan tujuh anggota sujud itu untuk beribadah kepada selain Allah –Ta’ala- dimanapun engkau berada.
Wallahu A’lamu bisshowaab
[Referensi: Tafsir At-Thobari, Tafsir Ibn Katsir, Shohih Al-Bukhori, Shohih Muslim, Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin , dan Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah karya Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan]
〰〰〰〰〰
PENJELASAN:
(1) Pembaca –yang dirahmati Allah-, Pembahasan kali ini, Kita masih membahas  ayat ke-18 dari surat Al-Jin.
Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin –Rohimahullah- menjelaskan,
“Allah –Subhanahu waTa’ala- tidak ridho kepada kekafiran dan kesyirikan, Oleh karena itu Allah Ta’ala mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-kitab Nya untuk memerangi kekafiran dan kesyirikan serta membinasakannya.
Allah  –Ta’ala- berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 39:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.”
Jika Allah dan Rasul-Nya tidak rela dengan kekafiran dan kesyirikan, maka seorang mukmin juga wajib untuk tidak rela dengan kedua perkara itu. Karena kerelaan seorang mukmin serta kemarahannya harus selaras dengan kerelaan Allah –Ta’ala- dan kemurkaan-Nya. Dia pun hendaknya marah (kepada sesuatu) karena Allah –Ta’ala marah , dan rela terhadap sesuatu  yang Allah –‘Azza waJalla- rela kepadanya.
Wallahu A’lamu bisshowaab
Referensi: Syarah Tsalatsatil Ushul karya Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin Rohimahullah
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
[ 05/09/2016 ]
[ 09/09/2016 ]

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi