Permasalahan Al-Wala’ wal Baro’

Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 22)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- mengatakan:
الثَّالِثَةُ :  أَنَّ مَنْ أَطَاعَ الرَّسُولَ، وَوَحَّدَ اللهَ، لا يَجُوزُ لَهُ مُوَالاةُ مَنْ حَادَّ اللهَ ورسوله ولو كان أقرب قريب (1)
1.  Permasalahan Ketiga;
Barangsiapa taat kepada Rasul dan ia mentauhidkan Allah –Ta’ala-, maka tidak boleh bagi dirinya untuk berteman (atau loyal) dengan orang-orang yang memusuhi Allah –Ta’ala- dan Rasul-Nya, walaupun keluarga dekat.
〰〰〰〰〰

PENJELASAN:

1. Pembaca –yang dirahmati Allah-, Pembahasan kali ini adalah permasalahan ketiga dari tiga permasalahan yang dijelaskan oleh asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah-. 
Pembahasan ini disebut dengan “Permasalahan Al-Wala’ wal Baro’ ”.
Al-Wala’ merupakan sinonim dari Al-Muwalah.

MAKNA AL-WALA' WAL BARO'

—----------------------
Asy-Syaikh Bin Baz –Rohimahullah- menjelaskan,
 Al-Wala’ (loyal) maknanya mencintai kaum mukminin dan berteman dengan mereka.
 Adapun Al-Baro’ maknanya membenci orang-orang kafir, dan memusuhi mereka, serta berlepas diri dari mereka dan agama mereka.  [Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 5/246]
Perkara tersebut yang dituntut dari seorang mukmin jangan sebaliknya.
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –Rohimahullah- menjelaskan,
"Seorang insan yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya apabila dia ber-wala` (loyal) kepada orang-orang yang memusuhi Allah –Ta’ala- , maka hal itu menunjukkan kelemahan imannya. Karena sangat tidak masuk akal, jika seseorang itu mencintai musuh kekasihnya.

BENTUK LOYAL KEPADA ORANG KAFIR

—----------------------
Beliau melanjutkan, Bahwa diantara bentuk loyal kaum muslimin kepada orang kafir, adalah menolong dan membantu mereka dalam kekufuran dan kesesatan yang mereka lakukan.
Adapun bentuk mencintai mereka (orang-orang kafir) adalah dengan melakukan berbagai macam sebab yang mendatangkan kecintaan mereka kepada dirinya.
Tidak diragukan lagi, bahwa yang demikian itu bisa meniadakan seluruh keimanannya atau meniadakan kesempurnaan imannya.
Yang seharusnya dilakukan oleh seorang mukmin adalah memusuhi, membenci, serta menjauhi orang-orang yang memusuhi Allah –Ta’ala- dan Rasul-Nya, walaupun dari kalangan karib kerabat. Dengan tetap memberikan nasehat kepada mereka -mengajak -kepada kebenaran-.
—-
Wallahu A’lamu bisshowaab
Referensi:
✔️ Syarah Tsalatsatil Ushul; karya: Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin Rohimahullah,
✔️ Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah ; karya: Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah.
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
[ 12/09/2016 ]

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi