KITAB KE-1: KITABUL IMAN (KEIMANAN).
Bab ke-14: Penjelasan Bahwa Islam itu Bertingkat-Tingkat dan (Penjelasan tentang) Apakah Amalan yang Paling Utama.
✅ Hadits no 63.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحِ بْنِ الْمُهَاجِرِ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Layts (perpindahan sanad ke jalur lain) dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin al-Muhaajir (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami al-Layts dari Yazid bin Abi Habiib dari Abul Khoyr dari Abdullah bin ‘Amr –semoga Allah meridhainya- bahwasanya seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam: Manakah (amalan) Islam yang terbaik? Nabi menyatakan: memberikan makanan, mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.
Catatan Penerjemah:
Ketika seseorang bertanya kepada Nabi tentang amalan Islam apakah yang terbaik, Nabi shollallahu alaihi wasallam menjawab sesuai keadaan penanya. Sepertinya yang dimaksud Nabi adalah amalan dalam Islam yang terbaik dalam bermuamalah dengan manusia, yaitu memberi makan dan mengucapkan salam. Sedangkan amalan Islam terbaik secara mutlak adalah ucapan Laa Ilaaha Illallaah yang diyakini secara benar dan jujur dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan, dengan tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah.
Dalam hadits ini Nabi shollallahu alaihi wasallam menganjurkan untuk mengucapkan salam kepada yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal. Hadits ini bersifat umum, namun diperkecualikan kepada orang-orang non muslim seperti Yahudi dan Nashara. Nabi melarang kita untuk memulai mengucapkan salam kepada mereka.
لَا تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ
Janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada Yahudi ataupun Nashara (H.R Muslim dari Abu Hurairah).
(Faidah dari penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam Ta’liq ala Shahih Muslim).
✅ Hadits no 64
وَحَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ سَرْحٍ الْمِصْرِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُا إِنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Dan telah menceritakan kepada kami Abut Thoohir Ahmad bin ‘Amr bin Abdillah bin ‘Amr bin Sarh al-Mishriy (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari ‘Amr bin al-Harits dari Yazid bin Abi Habib dari Abul Khoyr bahwasanya ia mendengar Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash –semoga Allah meridhainya- berkata: Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam : Manakah di antara kaum muslimin yang terbaik. Nabi menyatakan: Yaitu orang yang kaum muslimin lain selamat dari (kejahatan) lisan dan tangannya.
Catatan Penerjemah:
Seorang muslim yang terbaik adalah yang menjaga dirinya agar muslim lain tidak terganggu atau tersakiti oleh ucapan atau perbuatannya. Ucapan yang menyakitkan seperti ghibah, celaan, cercaan, umpatan, ejekan, hardikan, berteriak menimbulkan kebisingan, dan semisalnya. Sedangkan perbuatan seperti memukul, membunuh, melempari rumahnya dengan batu dan segala macam sikap yang mengganggu atau menyakitkan.
Disebutkan dalam hadits tersebut bahwa pihak yang harus dijaga agar jangan sampai tersakiti adalah kaum muslimin. Bagaimana dengan orang kafir? Apakah seorang muslim harus menjaga dirinya agar tidak menyakitinya juga? Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa terhadap orang kafir harbi yang memerangi kaum muslimin, itu tidak berlaku. Namun, terhadap kafir yang lain seperti Dzimmi, Mua’had, Musta’min, mereka juga harus dilindungi tidak boleh mengganggu atau menyakiti mereka.
(disarikan dari penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam Ta’liq ala Shahih Muslim dengan beberapa tambahan).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "Terjemah Shahih MUSLIM (Abul-Husain Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi Rahimahullah)". Jilid 1
☀️ Penerbit : Cahaya Sunnah- Bandung
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
[ 30/10/2016 ]
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
✍ http://telegram.me/alistiqomah
[ 30/10/2016 ]
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi