*LEMAHNYA HADITS PUASA HARI KESEBELAS DARI BULAN MUHARRAM*
_Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini al-Makassari حفظه الله_
Ibnu Khuzaimah rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود, صوموا قبله يوما أو بعده يوما
_Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini al-Makassari حفظه الله_
Ibnu Khuzaimah rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا اليهود, صوموا قبله يوما أو بعده يوما
_"Berpuasalah kalian di hari 'Asyura dan selisihilah kaum Yahudi. Berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya."_
Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dan al-Baihaqi dengan lafadz:
صوموا قبله يوما وبعده يوما
Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dan al-Baihaqi dengan lafadz:
صوموا قبله يوما وبعده يوما
_"Berpuasalah pula kalian sehari sebelumnya dan sehari setelahnya."_
Namun, hadits ini memiliki kelemahan. Pada sanadnya terdapat *Ibnu Abi Laila* yang berderajat *sayyi'ul hifzh (hafalannya jelek).* Bahkan, asy-Syaukani menghukumi hadits ini dalam kitab Nailul Authar sebagai hadits *dha'if mungkar (lemah dan keliru periwayatan)*
....
Ibnul Qayyim, Ibnu Hajar, asy-Syaukani, dan al-'Utsaimin rahimahumullah menyebutkan bahwa ibadah puasa 'Asyura memiliki tiga tingkatan:
✅ Tingkatan terendah adalah menyendirikan puasa 'Asyura.
✳ Tingkatan berikutnya adalah berpuasa 'Asyura disertai berpuasa pada hari sebelumnya.
❇ Tingkatan yang paling sempurna adalah berpuasa 'Asyura bersama dengan puasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.
Akan tetapi, tingkatan yang terakhir ini berdasarkan hadits:
صوموا قبله يوما وبعده يوما
Namun, hadits ini memiliki kelemahan. Pada sanadnya terdapat *Ibnu Abi Laila* yang berderajat *sayyi'ul hifzh (hafalannya jelek).* Bahkan, asy-Syaukani menghukumi hadits ini dalam kitab Nailul Authar sebagai hadits *dha'if mungkar (lemah dan keliru periwayatan)*
....
Ibnul Qayyim, Ibnu Hajar, asy-Syaukani, dan al-'Utsaimin rahimahumullah menyebutkan bahwa ibadah puasa 'Asyura memiliki tiga tingkatan:
✅ Tingkatan terendah adalah menyendirikan puasa 'Asyura.
✳ Tingkatan berikutnya adalah berpuasa 'Asyura disertai berpuasa pada hari sebelumnya.
❇ Tingkatan yang paling sempurna adalah berpuasa 'Asyura bersama dengan puasa sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.
Akan tetapi, tingkatan yang terakhir ini berdasarkan hadits:
صوموا قبله يوما وبعده يوما
_"Berpuasalah pula kalian sehari sebelumnya dan sehari setelahnya."_
Telah diterangkan bahwa hadits ini tidak benar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya riwayat ini benar, kata وَ (dan) pada hadits ini bermakna أَوْ (atau) sebagaimana terdapat pada riwayat lain. Artinya, sikap menyelisihi para ahli kitab akan tercapai dengan berpuasa 'Asyura disertai dengan berpuasa sehari sebelumnya *atau* sehari setelahnya. Wallahu a'lam
Dikutip dari buku karya al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini al-Makassari حفظه الله yang berjudul "Fikih Puasa Lengkap" penerbit Oase Media cetakan kedua hal 262-263 dengan beberapa perubahan tanpa merubah makna.
Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)
Senin, 9 Muharram 1438H (09/10/2016)
Dari https://telegram.me/goresanfawaid/284
Telah diterangkan bahwa hadits ini tidak benar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya riwayat ini benar, kata وَ (dan) pada hadits ini bermakna أَوْ (atau) sebagaimana terdapat pada riwayat lain. Artinya, sikap menyelisihi para ahli kitab akan tercapai dengan berpuasa 'Asyura disertai dengan berpuasa sehari sebelumnya *atau* sehari setelahnya. Wallahu a'lam
Dikutip dari buku karya al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini al-Makassari حفظه الله yang berjudul "Fikih Puasa Lengkap" penerbit Oase Media cetakan kedua hal 262-263 dengan beberapa perubahan tanpa merubah makna.
Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)
Senin, 9 Muharram 1438H (09/10/2016)
Dari https://telegram.me/goresanfawaid/284
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi