Rukun-Rukun Islam dan Tiang Penyangganya yang Agung

KITAB KE-1: KITABUL IMAN (KEIMANAN).

Bab ke-5 : Penjelasan tentang Rukun-Rukun Islam dan Tiang Penyangganya yang Agung.
✅ Hadits no 22.
وَحَدَّثَنِى ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِى حَدَّثَنَا حَنْظَلَةُ قَالَ سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ بْنَ خَالِدٍ يُحَدِّثُ طَاوُسًا أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَلاَ تَغْزُو فَقَالَ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِنَّ الإِسْلاَمَ بُنِىَ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ ».
Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair (ia berkata) telah menceritakan kepada kami ayahku (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Handzholah ia berkata aku mendengar Ikrimah bin Kholid menceritakan kepada Thowus bahwa seorang berkata kepada Abdullah bin Umar: Tidakkah kalian berperang? Maka Ibnu Umar –semoga Allah meridhainya- berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Islam dibangun di atas 5 hal: Persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke al-Bait (Ka’bah).

Catatan Penerjemah:
Sebagian pihak ada yang sangat mengedepankan jihad secara berlebihan. Mereka selalu mendengung-dengungkan perang dan perang. Seakan-akan itu adalah bagian dari rukun Islam. Maka Ibnu Umar radhiyallahu anhu membantahnya dalam hadits ini. Itu juga menunjukkan bahwa jihad kebanyakan adalah Fardhu Kifaayah. Memang dalam kondisi tertentu, adakalanya jihad adalah Fardhu ‘Ain, seperti saat musuh masuk menyerang ke wilayah kaum muslimin atau saat diperintahkan berangkat berjihad oleh Waliyyul Amr. Tapi secara asal, jihad tidaklah diwajibkan untuk tiap individu dan bukan merupakan rukun Islam. Apa yang dituliskan di sini bukanlah berarti meremehkan jihad, atau berpendapat bahwa jihad dalam bentuk peperangan tidak akan ada lagi hingga hari kiamat. Tidak demikian. Justru jihad kedudukannya agung dalam Islam, meski bukan rukun Islam, namun harus dimulyakan sebagaimana syariat Islam yang lain. Tidak setiap gerakan berbekal semangat dan emosi semata kemudian bisa mengatasnamakan jihad, namun jihad harus dijalankan sesuai aturan dan ketentuan syariat. Bukan seperti gerakan-gerakan kelompok yang mengatasnamakan jihad tapi justru membikin gambaran buruk terhadap Islam, seperti al-Qaeda, ISIS, Boko Haram, dan yang semisal dengan mereka.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "Terjemah Shahih MUSLIM (Abul-Husain Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi Rahimahullah)". Jilid 1
☀️ Penerbit : Cahaya Sunnah- Bandung
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
[ 02/10/2016 ]
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi