Tentang Fitnah

BADAI FITNAH YANG MENGHEMPAS

Datangnya fitnah itu ibarat potongan-potongan malam. Tatkala datang sepotong darinya, maka keadaan pun menjadi gelap. Setiap kali datang potongan berikutnya semakin gelap pula keadaannya. Demikian-lah seterusnya, kegelapan di atas kegelapan. Hingga seseorang benar-benar merasa kesulitan untuk membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Mana yang halal dan mana yang haram. Wallahul Musta’an.
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah — shallallahu 'alaihi wa sallam —
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الْمَرْءُ مُؤْمِنًاوَيُمْسِي كَافِرًا، وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيْعُ أَحَدُكُمْ دِيْنَهُبِعَرَضٍ قَلِيْلٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bergegaslah kalian untuk beramal, (karena akan datang) fitnah-fitnah ibarat potongan-potongan malam. Di pagi hari seseorang dalam keadaan beriman dan sore harinya dalam keadaan kafir. Di sore hari dalam keadaan beriman dan keesokan harinya dalam keadaan kafir. Dia menjual agamanya dengan sesuatu dari (gemerlapnya) dunia ini.”
(HR. Muslim no.118, dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)

Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali -hafizhahullah- berkata:
“Rasulullah — shallallahu 'alaihi wa sallam — seorang yang jujur lagi terpercaya telah memberitakan kepada kita dalam banyak haditsnya, termasuk hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu (di atas -pen) tentang munculnya berbagai macam fitnah di tengah umat ini.
Dan benar-benar telah terjadi berbagai macam fitnah besar yang sangat kuat hempasannya terhadap aqidah dan manhaj (prinsip beragama) umat Islam, mencabik-cabik keutuhan mereka, menyebabkan pertumpahan darah di antara mereka dan menjatuhkan kehormatan mereka. Bahkan benar-benar telah menjadi kenyataan (pada umat ini) sabda Nabi — shallallahu 'alaihi wa sallam —: (artinya)
“ Sungguh kalian akan mengikuti jalan/jejak orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Kristen -pen) sejengkal dengan sejengkal dan sehasta dengan sehasta. Sampai-sampai jika mereka masuk ke liang binatang dhab (sejenis biawak yang hidup di padang pasir -pen) pasti kalian akan mengikutinya.”
Asy-Syaikh Rabi’  juga berkata:
“Di negeri-negeri kaum muslimin, saat ini telah bermunculan berbagai macam fitnah, seperti :
- komunis, liberal, sekuler, ba’ts (sosialis), dan demokrasi dengan segala perangkatnya.
- Kelompok sesat Syi’ah Rafidhah dan Khawarij pun semakin gencar menghembuskan racun-racun yang dahulu disembunyikannya.
- Sebagaimana pula telah muncul kelompok sesat Qadiyaniyyah dan Baha`iyyah.”
(Haqiqah Al-Manhaj Al-Wasi’ ‘Inda Abil Hasan, hal. 2)
•••••••••••••••••••••

JALAN SELAMAT DARI BERBAGAI FITNAH

☄ asy-Syaikh al-Imam al-'Allamah 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz rahimahullah,
"Sesungguhnya berbagai fitnah, fitnah : syahwat, syubuhat, perang, dan berbagai bid'ah. Semua bentuk fitnah, tidak ada cara untuk keluar dan selamat darinya kecuali dengan :
 Mempelajari/mendalami Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu 'alaihi wa sallam — serta mengenal manhaj Salaful Ummah yaitu para shahabat — radhiyallahu 'anhum — dan yang menempuh jalan mereka dari kalangan para imam Islam dan para da'i kepada hidayah. ...
Jadi yang mengeluarkan dan menyelamatkan dari berbagai fitnah — dengan taufiq dari Allah — adalah : berhukum kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya - shallallahu 'alaihi wa sallam -.
Itu dilakukan dengan cara merujuk kepada Ahlus Sunnah dan para ulama sunnah, yang pada mereka itu terdapat fiqh (pemahaman yang mendalam) terhadap Kitabullah - 'Azza wa Jalla - dan fiqh terhadap Sunnah Rasul-Nya. Para ulama tersebut telah mempelajarinya dengan puncak kemampuan dirasah. Mereka mengerti hukum-hukumnya, dan berjalan di atas keduanya (Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya).
Maka seluruh umat ini, baik manusia maupun jin, arab maupun non-arab, kaum pria maupun kaum wanita, wajib atas mereka semua untuk berhukum dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta berjalan di atas manhaj (metode) Salaful Ummah, yaitu para shahabat - radhiyallahu 'anhum - dan yang mengikuti mereka dengan baik. Dalam semua kondisi/aspek, baik dalam kondisi damai maupun perang, dalam hal ibadah maupun muamalah, dan dalam semua perkara yang manusia berpecah belah padanya (yaitu) dalam masalah Nama-nama Allah dan Shifat-shifat-Nya, dalam masalah hari berbangkit, surga dan neraka, dan dala segala hal. Termasuk dalam masalah perang yang dikobarkan oleh sebagian orang. Wajib berhukum dengan syariat Allah dalam perkara tersebut.
 أن الفتن فتن الشهوات والشبهات والقتال وفتن البدع كل أنواع الفتن - لا تخلص منها ولا النجاة منها إلا بالتفقه في كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم ومعرفة منهج سلف الأمة من الصحابة رضي الله عنهم ومن سلك سبيلهم من أئمة الإسلام ودعاة الهدى. ...
 فالمخلص من الفتن والمنجي منها بتوفيق الله هو بتحكيم كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم وذلك بالرجوع إلى أهل السنة وعلماء السنة الذين حصل لهم الفقه في كتاب الله عز وجل والفقه بسنة رسوله صلى الله عليه وسلم ودرسوهما غاية الدراسة وعرفوا أحكامهما وساروا عليهما فجميع الأمة من إنس ومن جن وعجم وعرب ومن رجال ونساء يجب عليهم أن يحكموا بكتاب الله عز وجل وسنة رسوله عليه الصلاة والسلام وأن يسيروا على نهج سلف الأمة من الصحابة رضي الله عنهم وأتباعهم بإحسان في السلم والحرب في العبادات والمعاملات وفي جميع ما افترق فيه الناس في أسماء الله وصفاته في أمر البعث والنشور في الجنة والنار وفي كل شيء ومن ذلك الحروب التي يثيرها بعض الناس يجب أن يحكم فيها شرع الله. 
•••••••••••••••••••••

MENJAUH DARI FITNAH

Dari shahabat Abu Hurairah - radhiyallahu 'anhu - berkata, Rasulullah - shallallahu 'alaihi wa sallam - bersabda :
(سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ، وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ، فَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ)
"Akan terjadi berbagai fitnah, orang yang duduk padanya lebih baik daripada yang berdiri. Orang yang berdiri padanya lebih baik daripada yang berjalan. Orang yang berjalan padanya lebih baik daripada yang berlari.
Barangsiapa yang melihat padanya, maka fitnah itu akan menyeretnya. Barangsiapa yang mendapatkan tempat berlindung dalam fitnah tersebut maka hendaknya dia berlindung dengannya."
 HR. al-Bukhari dan Muslim
Asy-Syaikh 'Ubaid al-Jabiri hafizhahullah menjelaskan tentang hadits tersebut :
"⛔️ Larangan menceburkan diri dalam fitnah-fitnah itu. Barangsiapa yang mendapati fitnah, maka dia harus meninggalkannya — sebagaimana akan ada dalam hadits Hudzaifah —
Jangan menceburkan dirinya ke dalam fitnah.
Namun hendaknya dia menempuh jalan keselamatan, lari menyelamatkan agama dan kehormatan dirinya. Supaya tidak terjatuh ke dalam hal-hal terlarang, yang akan merusak agama dan dunianya."
النّهي عن التّعرّض لهذه الفتن، وعلى من أدرك هذه الفتن أن يعتزلها كما سيأتي في حديث حُذيفة، ولا يُعرّض نفسه لها، يسلك سبيل السّلامة يفرّ بدينه وعرضه حتّى لا يقع في محذور يُفسد عليه دينه ودنياه.
 http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=141535
•••••••••••••••••••••

WASPADA TIPUAN FITNAH

⛵ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya fitnah itu hanya akan diketahui kejelekan yang ada padanya ketika sudah berlalu.
Adapun ketika baru datang menerpa, maka fitnah akan berhias indah dan disangka bahwa padanya ada kebaikan.
⚡ Ketika manusia sudah merasakan kejelekan dan kepahitan serta bencana yang ada pada fitnah, barulah itu bagi mereka menjadi bukti bahayanya dan sebagai nasehat agar tidak kembali (terjatuh) pada hal yang serupa."
Minhajus Sunnah 4/409-410
وقال شيخ اﻹسلام - رحمه الله : ‏" إن الفتن إنما يعرف ما فيها من الشر إذا أدبرت ؛ فأما إذا أقبلت فإنها تزين ويظن أن فيها خيرا ؛ فإذا ذاق الناس ما فيها من الشر والمرارة والبلاء صار ذلك مبينا لهم مضرتها وواعظا لهم أن يعودوا في مثلها .... ‏"
‏منهاج السنة ‏ ‏(409/4 - 410) •••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ 30/10/2016 dan 31/10/2016 ]

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi