Dalil Tentang Ayat-ayat dan Makhluk-makhuk Allah

Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 35)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ} [فصلت: 37]
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: {إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ} [الأعراف: 54]
Dalilnya adalah firman Allah –Ta’ala- :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah (kalian) menyembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika kalian beribadah hanya kepada-Nya.” [ Fusshilat : 37 ]
Dan firman Nya –Ta’ala- :
“Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” [ Al-A’raf : 54 ]
〰〰〰〰〰
PENJELASAN:
(1) Para pembaca –yang dirahmati Allah-, Pada pembahasan kali ini. Penulis –yakni; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –rohimahullah- menyebutkan dua dalil tentang ayat-ayat dan makhluk-makhuk Allah –Ta’ala-.
➖ Yang Pertama: Surat Fusshilat ayat 37,
➖ Yang Kedua: Surat Al-A’raf ayat 54.

Pada ayat yang pertama (Fusshilat:37), Disebutkan larangan untuk sujud kepada matahari dan bulan, dimana keduanya termasuk makhluk dan tanda-tanda kebesaran Allah –Azza waJalla-. Allah –Ta’ala- berfirman:
لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Janganlah (kalian) sujud (menyembah) matahari maupun bulan, tapi sujudlah (menyembah) kepada Allah Yang menciptakannya, Jika kalian beribadah hanya kepada-Nya.” [ Fusshilat : 37 ]

Sujud artinya meletakkan kening di atas bumi, dalam rangka merendahkan diri kepada yang diibadahi. Perbuatan ini adalah jenis ibadah yang paling agung.
Tatkala seorang hamba meletakkan anggota tubuhnya yang paling mulia –yakni wajah- di atas tanah dalam rangka menyembah Allah dan merendahkan diri dihadapan-Nya. Maka dia telah merealisasikan sujud yang sesungguhnya, yang hanya pantas didapatkan oleh Allah –Robbul ‘Aalamien-.
Adapun sujud kepada matahari dan bulan, maka ini adalah bentuk sujud kepada makhluk yang tidak berhak mendapatkan sujud. Karena sujud itu hanya boleh diberikan kepada Sang Kholik –pencipta makhluk-makhluk seluruhnya-.

[Referensi: Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Al-Fauzan]

Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
[ 10/11/2016 ]

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi