بسم الله الرحمن الرحيم
_________TRANSKIP ___________
Telegram Rumah Belajar
bit.ly/Rumah-Belajar
_______________________________
Nasihat Indah Buat Mereka Yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Atau Salafi Itu Sebagai Khawarij/Terroris
Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
Kajian Rutin ll Sosok Mujahid Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (Pertemuan Ke-9) ll Ma'had As-Salafy ll Jember ll Selasa Malam II 18 Muharram 1438H ll 18/10/2016M
PERTEMUAN KE-9
Diantara yang telah disebutkan dari tuduhan-tuduhan dusta kepada Al Imam Muhammad bin Abdil Wahhab At Tamimi rahimahullah adalah bahwasanya beliau adalah seorang yang berpaham Khawarij.
Dan telah kita sebutkan beberapa permasalahan penting yang membedakan antara dakwah Al Imam Muhammad bin Abdil Wahhab dan pemahaman aqidahnya dengan gerakan dan paham al Khawarij.
Diantara pula yang membedakan antara keduanya dan tidak seperti yang dituduhkan oleh mereka adalah dalam menyikapi wali al amr -pemerintah kaum muslimin- dimana kaum al Khawarij memposisikan mereka sebagai kuffār, thowwāghit atau thoghūt yang wajib diperangi. Sebagaimana mereka wariskan dari pendahulu mereka di generasi awal. Neo Khawarij di masa ini mengkafirkan seluruh pemerintahan muslimin di muka bumi ini, tak terkecuali pemerintahan Saudi Arabia.
Dalam pandangan Neo Khawarij di zaman ini baik itu Al Qaedah atau Jama'ah Islamiyah atau Hizbut Tahrir atau ISIS, mereka memandang negara-negara yang ada ini -negara atau pemerintah-pemerintah muslim- sebagai kuffār diantara mereka ada yang dengan tegas dan jelas mengumandangkan permusuhan fisik seperti yang sudah sering kita dengar.
Berbeda dengan Al Imam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah dan murid-muridnya hingga hari ini.
Ulama dan para da'i yang di tuduh sebagai Wahhāby di masa ini adalah orang yang paling keras dalam memusuhi atau di dalam menyikapi kaum Neo Khawarij yang sering dikenal dengan kaum teroris di masa ini.
Tidak hanya sekedar keras di dalam menyikapi mereka tetapi bahkan ilmiah, merinci berbagai kesesatan kaum Neo Khawarij.
Kita perhatikan di masa ini, baik dalam bentuk muhādharah, ceramah-ceramah, khutbah-khutbah – kaum Salafy yang dituduh secara tidak adil dan tidak sportif dengan tuduhan atau sebutan Wahhāby- nampak jelas dan banyak beredar ditengah-tengah umat, karya tulis dalam bentuk buku atau disertasi yang menjelaskan tentang "bagaimana menyikapi sebuah pemerintah, bagaimana bimbingan al Qur'an dan Sunnah kepada kaum muslimin bahkan sekaligus terhadap pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum-hukum yang Allah turunkan" bahwa hal itu tidak serta merta divonis sebagai pemerintah yang kafir.
Bahkan kita mendapati karya-karya Salafy adalah karya-karya yang paling rinci, jelas, gamblang, menunjukkan kepada umat tentang kesesatan paham Neo khawarij. Majalah-majalah mereka, buletin-buletin Salafy, situs-situs Salafy, nampak jelas.
Hanya orang-orang yang jahil atau terlalu jelek niatnya dan permusuhannya terhadap kaum Salafy yang berani berdusta di siang hari yang terang benderang.
Hanya orang-orang yang tidak punya malu -tidak tersisa lagi malu di dalam qalbunya- yang berani berdusta secara terang-terangan menuduh kaum Salafy, yang mereka istilahkan dengan kaum Wahhāby sebagai kaum Khawārij.
Silakan dibaca dan coba hitung jumlahnya, majalahnya, buletinnya, karya-karya tulis yang yang ringkas ataupun yang luas, disertasi-disertasi para penuntut ilmu yang menjelaskan tentang dhowābit, prinsip dan kaedah-kaedah at takfīr terhadap waliyul amr , dhowābit dan kaedah didalam menyikapi pemerintah dan kesalahan-kesalahan pemerintah, dibimbing dengan baik, dengan kondusif, dengan tenang, dengan ilmiah.
Tidak didapati hal ini pada ulama Sufi , apalagi ulama Syiah Rāfidhah,tidak pula didapati pada tokoh-tokoh Liberal.
Bahkan penting untuk diketahui bahwa kaum Salafy ketika menjelaskan tentang kesesatan kaum Khawarij dan menjelaskan tentang posisi dan kedudukan waliyul amr -pemerintah mereka- menjelaskan tentang wajibnya as sam'u waththo'ah-untuk mendengar dan taat fil ma'ruf kepada pemerintah mereka dalam perkara yang ma'ruf - yang tidak bertentangan dengan prinsip Al Qur'an dan Sunnah. Semua itu tidak hanya di lisan dan di tulisan saja bahkan terbukti dalam amal keseharian.
Kaum Salafy sangat perhatian untuk menaati aturan dan ketentuan pemerintah dalam koridor al Qur'an dan Sunnah. Kaum Salafy ketika belajar dan mengajarkan tentang haramnya berbicara dan membongkar aib pemerintah dan kesalahannya di depan khalayak ramai, semua itu tidak hanya sekedar teori tetapi dipraktekkan dan diingatkan. Bahkan kaum Salafy bisa mengingatkan bahaya atau memperingatkan umat dari bahaya seorang da'i, seorang tokoh yang punya kebiasaan mencerca waliyul amr walaupun dalam bidang amaliyah ibadah, dalam bidang tauhid Uluhiyah, sama persis tidak berbeda. Mereka menjauhi amaliyah-amaliyah bid'ah dalam berbagai ibadah yang mereka lakukan atau menjauhkan berbagai amalan mereka dari kesyirikan-kesyirikan.
Tetapi ketika didapati tokoh tersebut memiliki kebiasaan mencerca, mencela pemerintah secara terbuka, mengumbar aib pemerintah demonstratif, kaum Salafy "Wahhāby"nmemperingatkan umat, memperingatkan anak didiknya, memperingatkan teman-temannya dan masyarakat luas dari bahaya tokoh-tokoh tersebut.
Sedetail ini tidak dilakukan oleh ulama Sufi, sedetail ini di dalam mengingkari kaum Khawārij dan menjelaskan kepada umat kesesatan mereka tidak didapati pada tokoh-tokoh Syi'ah, tokoh-tokoh Liberal ataupun yang lainnya.
Bahkan kita perhatikan bagaimana kaum Salafy "Wahhāby" ketika datang bulan Ramadhan; mengingatkan umat melalui tulisannya, buletinnya, majalahnya, kajian dan ceramahnya untuk mengikuti ar ru’yah dan kebijakan pemerintah terkait masuk dan keluarnya bulan Ramadhan atau tibanya bulan Syawwāl atau bahkan dalam puasa-puasa sunnah, puasa 9 Dzulhijjah, puasa asy Syūra, Kaum Salafy - Wahhāby- mengikuti kebijakan Kementrian Agama pemerintahnya dengan keyakinan bahwa itu bagian daripada aqidah, bukan basa-basi, kekhawatiran terancam dengan ancaman-ancaman atau hadits-hadits yang mengancam orang-orang yang menyelisihi waliyul amr.
Ini sebagai bukti yang kesekian kalinya Salafy, murid-murid Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ālā adalah orang -kaum- yang jauh dari pemahaman Khawārij sebagaimana jauhnya arah Barat dan Timur.
Bahkan kalau kita lihat , kita baca tulisan dan fatawa ulama Saudi Arabia - yang selalu dituding dan dituduh sebagai ulama Wahhāby dan negara Wahhāby- ketika ditanya oleh berbagai kaum muslimin dari berbagai negara tentang kapan datangnya bulan Ramadhan,dengan cara apa kita mengetahuinya dan kapan datangnya bulan Syawwāl, mereka mengatakan:
“Kalian wajib bersama pemerintah kalian, jangan mengikuti pemerintah kami di Saudi Arabia“
Adakah pendidikan yang lebih baik dan lebih kondusif , lebih ilmiah dibandingkan pendidikan dan tarbiyah Ulama Salafy “Wahhāby”?
Kalau kalian -wahai orang-orang yang memusuhi dakwah Salafy benar-benar sebagai orang yang menginginkan kebaikan dan takut kepada Allah bukan sebagai orang-orang yang mengedepankan ashobiyah dan fanatik golongan atau fanatik madzhab , maka dengarkan baik-baik nasehat ini agar Anda terlepas dari kezaliman yang tidak hanya selesai di dunia ini tetapi Allah perhitungkan sampai akhirat nanti.
Turut menyebarkan ilmu: Channel Telegram Rumah Belajar
bit.ly/Rumah-Belajar
Download audionya di:
https://drive.google.com/file/d/0B0q2G3lGzy0uS0hCMjA1ZFkxZGM/view?usp=docslist_api
Dari https://telegram.me/rumahbelajar/1252
[ 22/11/2016 ]
_________TRANSKIP ___________
Telegram Rumah Belajar
bit.ly/Rumah-Belajar
_______________________________
Nasihat Indah Buat Mereka Yang Menuduh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Atau Salafi Itu Sebagai Khawarij/Terroris
Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah
Kajian Rutin ll Sosok Mujahid Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (Pertemuan Ke-9) ll Ma'had As-Salafy ll Jember ll Selasa Malam II 18 Muharram 1438H ll 18/10/2016M
PERTEMUAN KE-9
Diantara yang telah disebutkan dari tuduhan-tuduhan dusta kepada Al Imam Muhammad bin Abdil Wahhab At Tamimi rahimahullah adalah bahwasanya beliau adalah seorang yang berpaham Khawarij.
Dan telah kita sebutkan beberapa permasalahan penting yang membedakan antara dakwah Al Imam Muhammad bin Abdil Wahhab dan pemahaman aqidahnya dengan gerakan dan paham al Khawarij.
Diantara pula yang membedakan antara keduanya dan tidak seperti yang dituduhkan oleh mereka adalah dalam menyikapi wali al amr -pemerintah kaum muslimin- dimana kaum al Khawarij memposisikan mereka sebagai kuffār, thowwāghit atau thoghūt yang wajib diperangi. Sebagaimana mereka wariskan dari pendahulu mereka di generasi awal. Neo Khawarij di masa ini mengkafirkan seluruh pemerintahan muslimin di muka bumi ini, tak terkecuali pemerintahan Saudi Arabia.
Dalam pandangan Neo Khawarij di zaman ini baik itu Al Qaedah atau Jama'ah Islamiyah atau Hizbut Tahrir atau ISIS, mereka memandang negara-negara yang ada ini -negara atau pemerintah-pemerintah muslim- sebagai kuffār diantara mereka ada yang dengan tegas dan jelas mengumandangkan permusuhan fisik seperti yang sudah sering kita dengar.
Berbeda dengan Al Imam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah dan murid-muridnya hingga hari ini.
Ulama dan para da'i yang di tuduh sebagai Wahhāby di masa ini adalah orang yang paling keras dalam memusuhi atau di dalam menyikapi kaum Neo Khawarij yang sering dikenal dengan kaum teroris di masa ini.
Tidak hanya sekedar keras di dalam menyikapi mereka tetapi bahkan ilmiah, merinci berbagai kesesatan kaum Neo Khawarij.
Kita perhatikan di masa ini, baik dalam bentuk muhādharah, ceramah-ceramah, khutbah-khutbah – kaum Salafy yang dituduh secara tidak adil dan tidak sportif dengan tuduhan atau sebutan Wahhāby- nampak jelas dan banyak beredar ditengah-tengah umat, karya tulis dalam bentuk buku atau disertasi yang menjelaskan tentang "bagaimana menyikapi sebuah pemerintah, bagaimana bimbingan al Qur'an dan Sunnah kepada kaum muslimin bahkan sekaligus terhadap pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum-hukum yang Allah turunkan" bahwa hal itu tidak serta merta divonis sebagai pemerintah yang kafir.
Bahkan kita mendapati karya-karya Salafy adalah karya-karya yang paling rinci, jelas, gamblang, menunjukkan kepada umat tentang kesesatan paham Neo khawarij. Majalah-majalah mereka, buletin-buletin Salafy, situs-situs Salafy, nampak jelas.
Hanya orang-orang yang jahil atau terlalu jelek niatnya dan permusuhannya terhadap kaum Salafy yang berani berdusta di siang hari yang terang benderang.
Hanya orang-orang yang tidak punya malu -tidak tersisa lagi malu di dalam qalbunya- yang berani berdusta secara terang-terangan menuduh kaum Salafy, yang mereka istilahkan dengan kaum Wahhāby sebagai kaum Khawārij.
Silakan dibaca dan coba hitung jumlahnya, majalahnya, buletinnya, karya-karya tulis yang yang ringkas ataupun yang luas, disertasi-disertasi para penuntut ilmu yang menjelaskan tentang dhowābit, prinsip dan kaedah-kaedah at takfīr terhadap waliyul amr , dhowābit dan kaedah didalam menyikapi pemerintah dan kesalahan-kesalahan pemerintah, dibimbing dengan baik, dengan kondusif, dengan tenang, dengan ilmiah.
Tidak didapati hal ini pada ulama Sufi , apalagi ulama Syiah Rāfidhah,tidak pula didapati pada tokoh-tokoh Liberal.
Bahkan penting untuk diketahui bahwa kaum Salafy ketika menjelaskan tentang kesesatan kaum Khawarij dan menjelaskan tentang posisi dan kedudukan waliyul amr -pemerintah mereka- menjelaskan tentang wajibnya as sam'u waththo'ah-untuk mendengar dan taat fil ma'ruf kepada pemerintah mereka dalam perkara yang ma'ruf - yang tidak bertentangan dengan prinsip Al Qur'an dan Sunnah. Semua itu tidak hanya di lisan dan di tulisan saja bahkan terbukti dalam amal keseharian.
Kaum Salafy sangat perhatian untuk menaati aturan dan ketentuan pemerintah dalam koridor al Qur'an dan Sunnah. Kaum Salafy ketika belajar dan mengajarkan tentang haramnya berbicara dan membongkar aib pemerintah dan kesalahannya di depan khalayak ramai, semua itu tidak hanya sekedar teori tetapi dipraktekkan dan diingatkan. Bahkan kaum Salafy bisa mengingatkan bahaya atau memperingatkan umat dari bahaya seorang da'i, seorang tokoh yang punya kebiasaan mencerca waliyul amr walaupun dalam bidang amaliyah ibadah, dalam bidang tauhid Uluhiyah, sama persis tidak berbeda. Mereka menjauhi amaliyah-amaliyah bid'ah dalam berbagai ibadah yang mereka lakukan atau menjauhkan berbagai amalan mereka dari kesyirikan-kesyirikan.
Tetapi ketika didapati tokoh tersebut memiliki kebiasaan mencerca, mencela pemerintah secara terbuka, mengumbar aib pemerintah demonstratif, kaum Salafy "Wahhāby"nmemperingatkan umat, memperingatkan anak didiknya, memperingatkan teman-temannya dan masyarakat luas dari bahaya tokoh-tokoh tersebut.
Sedetail ini tidak dilakukan oleh ulama Sufi, sedetail ini di dalam mengingkari kaum Khawārij dan menjelaskan kepada umat kesesatan mereka tidak didapati pada tokoh-tokoh Syi'ah, tokoh-tokoh Liberal ataupun yang lainnya.
Bahkan kita perhatikan bagaimana kaum Salafy "Wahhāby" ketika datang bulan Ramadhan; mengingatkan umat melalui tulisannya, buletinnya, majalahnya, kajian dan ceramahnya untuk mengikuti ar ru’yah dan kebijakan pemerintah terkait masuk dan keluarnya bulan Ramadhan atau tibanya bulan Syawwāl atau bahkan dalam puasa-puasa sunnah, puasa 9 Dzulhijjah, puasa asy Syūra, Kaum Salafy - Wahhāby- mengikuti kebijakan Kementrian Agama pemerintahnya dengan keyakinan bahwa itu bagian daripada aqidah, bukan basa-basi, kekhawatiran terancam dengan ancaman-ancaman atau hadits-hadits yang mengancam orang-orang yang menyelisihi waliyul amr.
Ini sebagai bukti yang kesekian kalinya Salafy, murid-murid Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ālā adalah orang -kaum- yang jauh dari pemahaman Khawārij sebagaimana jauhnya arah Barat dan Timur.
Bahkan kalau kita lihat , kita baca tulisan dan fatawa ulama Saudi Arabia - yang selalu dituding dan dituduh sebagai ulama Wahhāby dan negara Wahhāby- ketika ditanya oleh berbagai kaum muslimin dari berbagai negara tentang kapan datangnya bulan Ramadhan,dengan cara apa kita mengetahuinya dan kapan datangnya bulan Syawwāl, mereka mengatakan:
“Kalian wajib bersama pemerintah kalian, jangan mengikuti pemerintah kami di Saudi Arabia“
Adakah pendidikan yang lebih baik dan lebih kondusif , lebih ilmiah dibandingkan pendidikan dan tarbiyah Ulama Salafy “Wahhāby”?
Kalau kalian -wahai orang-orang yang memusuhi dakwah Salafy benar-benar sebagai orang yang menginginkan kebaikan dan takut kepada Allah bukan sebagai orang-orang yang mengedepankan ashobiyah dan fanatik golongan atau fanatik madzhab , maka dengarkan baik-baik nasehat ini agar Anda terlepas dari kezaliman yang tidak hanya selesai di dunia ini tetapi Allah perhitungkan sampai akhirat nanti.
Turut menyebarkan ilmu: Channel Telegram Rumah Belajar
bit.ly/Rumah-Belajar
Download audionya di:
https://drive.google.com/file/d/0B0q2G3lGzy0uS0hCMjA1ZFkxZGM/view?usp=docslist_api
Dari https://telegram.me/rumahbelajar/1252
[ 22/11/2016 ]
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi