Perbedaan Antara Yakin dan Tawakal

PERBEDAAN ANTARA YAkIN DAN TAWAKAL

Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:
Ucapan seseorang: harus ada keyakinan pada hati seseorang terhadap dzat Allah Ta'ala dan mengeluarkan keyakinan yang rusak?

Syaikh: Bagaimana?

Penanya: yakni memasukkan keyakinan dzat Allah dalam hati dan mengeluarkan keyakinan yang rusak dalam artian ada dalam hati keyakinan terhadap dzat Allah bahwa Dia Maha Pemberi Rezeki Yang Bermanfaat, Yang Memuliakan Yang merendahkan dan mengeluarkan dari hati keyakinannya terhadap hal-hal seperti harta dan lainnya?

Jawaban:
Ini namanya tawakal. Sudah semestinya seseorang wajib atasnya menjadikan tawakalnya kepada Allah.

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِين

"Dan hanya kepada Allah lah kalian bertawakal jika kalian orang-orang yang beriman." (Al Maidah:23)

dan hendaknya dia menjadikan selain Allah sekedar sebab. Seperti seseorang mesti dia bertopang pada gajinya, karenanya dia berhutang dan membeli secara tempo berdasarkan gajinya, namun itu tidak berarti dia bersandar atas gajinya ini seperti dia bersandar kepada  Allah Ta'ala tetapi dia meyakini bahwa gaji ini salah satu sebab saja.

Penamaan tawakal dengan keyakinan adalah sebuah kesalahan dan saya khawatir ini dari kata-kata Sufi atau yang serupa dengan mereka.

Tawakal itu bukan keyakinan karena arti tawakal adalah seseorang bersandar kepada Allah.

Adapun keyakinan adalah meyakini adanya sesuatu.

📀Liqa' al Bab al Maftuh 4

http://telegram.me/ukhwh
[ 17/11/2016 ]


الفرق بين اليقين والتوكل

السؤال: قول القائل: لا بد أن يكون اليقين في قلب الإنسان على ذات الله سبحانه وتعالى ويخرج اليقين الفاسد؟ الشيخ: كيف؟السائل: يعني: إدخال اليقين في القلب على ذات الله وإخراج اليقين الفاسد بمعنى: أن يكون في القلب يقين على ذات الله بأنه هو الرزاق النافع، المعز المذل، ويخرج من القلب يقينه على الأشياء كالمال وغيره؟الجواب: هذا يسمى التوكل، فلا شك أن الإنسان يجب عليه أن يجعل توكله على الله: وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ [المائدة:23] وأن يجعل ما سوى الله مجرد سبب، فالإنسان لا شك أنه يعتمد على راتبه، ولهذا يستقرض على راتبه ويشتري أشياء مؤجلة على راتبه، ولكن لا يعني ذلك أنه يعتمد على هذا كما يعتمد على الله، بل يعتقد بأن هذا سبب من الأسباب، وتسمية التوكل يقيناً خطأ، وأخشى أن يكون هذا من كلمات الصوفية أو ما أشبههم، التوكل غير اليقين، التوكل: أن يعتمد الإنسان على الله، أما اليقين فهو: أن يتيقن وجود الشيء.

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi