CARA MENGINGKARI (MENCEGAH) BIDAH YANG NYATA
🔉Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Ketika kita mengingkari (menolak) kesalahan dan bidah -bidah yang dilakukan seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang banyak dan bidah yang dia lakukan telah tersebar luas, terutama bidah dalam masalah akidah, serta dia berlebihan dalam masalah ini, sebagian orang menghalanginya dengan alasan kita seharusnya mengingat kebaikan dan aib (keburukan). Perjuangannya dalam bidang dakwah dan senioritasnya membuatnya tidak bisa dikritik secara terang-terangan. Mohon berikan penjelasan tentang metode yang benar. Haruskah kebaikannya diingat? Apakah senioritasnya dalam dakwah membuat kesalahan-kesalahannya yang sudah masyhur dan populer di tengah masyarakat tidak boleh diingat?
Pembaca dari Mesir
Jawaban:
Seorang ulama wajib menolak bidah dan maksiat yang nyata dengan dalil-dalil syariat, at-targhib wa at-tarhib (memotivasi dan menakut-nakuti), dan cara-cara yang baik. Pada saat seperti itu, dia tak perlu mengingat kebaikan orang yang melakukan bidah . Namun, jika orang yang melakukan amar makruf nahi mungkar mengingatkan hal itu kepada orang yang melakukan bidah atau kemungkaran untuk mengingatkan dia pada amal-amal baiknya dan untuk mengambil hatinya agar mau bertobat, maka hal itu baik dilakukan dan termasuk penyebab dakwah diterima dan kembali bertobat. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua.
🌏http://www.binbaz.org.sa/fatawa/2134
http://telegram.me/ukhwh
[ 22/12/2016 ]
كيفية إنكار البدع الظاهرة
عندما ننكر الأخطاء والبدع التي يقع فيها من له تأثير على الناس وتنتشر بدعته خصوصاً العقيدة ويغالى فيها، عندما ننكر بدعة يتصدى لها البعض بدعوى أن الحق يتطلب ذكر الحسنات والعيوب، وأن جهاده في الدعوة وقدمه يحول دون نقده علناً، نرجو بيان المنهج الحق، هل يلزم ذكر الحسنات؟ وهل السابقة في الدعوة تعفي من ذكر أخطائه المشتهرة والمترددة بين الناس؟ (قارئ من مصر).
الواجب على أهل العلم إنكار البدع والمعاصي الظاهرة بالأدلة الشرعية، وبالترغيب والترهيب والأسلوب الحسن، ولا يلزم عند ذلك ذكر حسنات المبتدع، ولكن متى ذكرها الآمر بالمعروف والناهي عن المنكر لمن وقعت البدعة أو المنكر منه، تذكيراً له بأعماله الطيبة، وترغيباً له في التوبة فذلك حسن، ومن أسباب قبول الدعوة والرجوع إلى التوبة، وفق الله الجميع.
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi