Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 40)
—---------------------------------------—
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 40)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
وَفِي الْحَدِيثِ: «الدُّعَاءُ مخ الْعِبَادَةِ» .
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} [غافر:60] [14]
Dan di dalam hadits : “Doa adalah inti ibadah.”
وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} [غافر:60] [14]
Dalilnya adalah firman Allah –Ta’ala-:
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." [Ghofir: 60]
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." [Ghofir: 60]
〰〰〰
PENJELASAN:
(1) Para pembaca –rohimakallah-,
Sekarang Asy-Syaikh –rohimahullah- akan menyebutkan dalil dari macam-macam ibadah secara rinci, Setelah menyebutkan macam-macamnya secara global.
PENJELASAN:
(1) Para pembaca –rohimakallah-,
Sekarang Asy-Syaikh –rohimahullah- akan menyebutkan dalil dari macam-macam ibadah secara rinci, Setelah menyebutkan macam-macamnya secara global.
〰〰〰
1. Dimulai dari ibadah Doa;
Asy-Syaikh –rohimahullah- menyebutkan sebuah hadits dari shahabat Anas bin Malik –rodhiyallahu ‘anhu- yang berbunyi:
الدُّعَاءُ مخ الْعِبَادَةِ
Artinya: “Doa itu inti ibadah.”
1. Dimulai dari ibadah Doa;
Asy-Syaikh –rohimahullah- menyebutkan sebuah hadits dari shahabat Anas bin Malik –rodhiyallahu ‘anhu- yang berbunyi:
الدُّعَاءُ مخ الْعِبَادَةِ
Artinya: “Doa itu inti ibadah.”
Hadits ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dalam kitab “Sunan”-nya no.3371.
Hadits ini derajatnya dhoif (lemah) dikarenakan ada seorang rowi (pembawa) hadits yang bernama Ibnu Lahiiah. Di mana keadaan Ibnu Lahiiah ini adalah “Sayyi`ul Hifzh” (Jelek hafalannya). Sebagaimana dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam kitab “Ahkamul Janaiz”; (1/194).
Namun di sana, ada riwayat lain yang shohih; dari shahabat Nu’man bin Basyir –rodhiyallahu ‘anhu-; bahwasanya Rasulullah –shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa itu adalah ibadah.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad (18352), Abu Dawud (1479), At-Tirmidzi (2969), Ibnu Majah (3828), Al-Hakim (1802).
Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam kitab “Shohih Al-Jami’” no.3407, “Shohih Abi Dawud” no.1329.
〰〰
Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan, bahwa kedua riwayat tersebut maknanya satu. Namun, riwayat kedua lebih shohih dibandingkan yang pertama.
Asy-Syaikh Al-Fauzan –hafizhohullah- menjelaskan, bahwa kedua riwayat tersebut maknanya satu. Namun, riwayat kedua lebih shohih dibandingkan yang pertama.
Intinya, makna hadits tersebut menjelaskan bahwa doa adalah satu jenis ibadah yang paling agung.
Sehingga sangat tidak patut, apabila seorang muslim meninggalkan ibadah ini.
Sehingga sangat tidak patut, apabila seorang muslim meninggalkan ibadah ini.
[ Referensi: Ahkamul Janaiz; Asy-Syaikh Al-Albani, Syarah Tsalatsatil Ushul; Asy-Syaikh Al-Fauzan]
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
[ 01/12/2016 ]
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi