Nasehat Untuk Diri dan Keluarga

Annashihah_Cepu:
Nasehat Untuk Diri dan Keluarga
Kasihanilah diri kalian, dan bimbinglah keluarga kalian, karena itu tanggung jawab kalian, adapun urusan dakwah islam jangan kamu khawatirkan hilang. Tapi khawatirkan diri kalian wahai para bapak.

قوامة الرجل على عموم البيت
وليست قوامة الرجل في البيت على المرأة فحسب ، بل هو مسئول أيضًا عن أولاده وبناته .
قال الله سبحانه وتعالى :
( يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارًا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون )[ التحريم : 6 ] .
وقال النبي – صلى الله عليه وسلم – : ( كلكم راعٍ ومسئول عن رعيته ، فالأمير الذي على الناس , فهو راعٍ عليهم , وهو مسئول عنهم ، والرجل راعٍ على أهل بيته , وهو مسئول عنهم ، والمرأة راعية على بيت بعلها وولده , وهي مسئولة عنهم ، والعبد راعٍ على مال سيده , وهو مسئول عنه ، ألا فكلكم راعٍ , وكلكم مسئول عن رعيته ) ([1]) .
———————————————————————–
[1] – أخرجه البخاري حديث ( 2554 ) ، ومسلم حديث ( 1829 ) ، وغيرهما من حديث عبد الله بن عمر , عن النبي .
➡Kepemimpinan Laki-Laki Atas Anggota Keluarganya
Kepemimpinan Laki-laki bukan hanya pada istrinya sahaja akan tetapi bertanggung jawab pula atas anak-anaknya laki-laki maupun perempuan (Maka wajib menjauhkan dirinya dan keluarganya dari siksa api neraka dengan mengajari untuk beribadah kepada Alloh Ta’ala dan berbuat baik dimuka bumi ini pent)
Sebagaimana Firman-Nya (artinya) :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.Qs.At tahrim ayat 6 

Rosul Juga bersabda “Setiap kalian adalah pemimpin & akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin & akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya & seorang laki-laki adalah pemimpin dlm keluarga & akan dimintai tanggungjawab atas kepemimpinannya, & wanita adalah penanggung jawab terhadap rumah suaminya & akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah penanggungjawab atas harta benda majikannya & akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

✅Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu,
Ketika menafsirkan ayat di atas berkata: “(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu
Teladan untuk kita agar mendidik keluarga kita dengan ilmu. Bukan dengan perkataan sia sia, puisi puisi nggak jelas, retorika- retorika ahli filsafat serta perkataan cengeng lainya. Mendidik dengan ilmu adalah mencocokan diri dan keluarga kita dengan apa yg diajarkan nabi kita.
Sebuah kisah nyata dipraktekan oleh para salafus sholeh kita :
Imam Abu Bakar al-Marwazi12 berkata: “Aku pernah datang ke rumah Abu ‘Abdillah (Imam Ahmad bin Hambal), maka aku melihat seorang wanita (tukang sisir) sedang menyisir (rambut) anak perempuannya yang masih kecil. Setelah itu aku bertanya kepada tukang sisir tersebut: Apakah kamu menyambung rambutnya dengan qaraamil13? Maka tukang sisir itu berkata: Anak kecil itu menolak (dengan keras) dan berkata: Sesunguhnya ayahku melarangku (melakukan itu) dan dia akan marah (kalau aku melakukannya)14.

➡Lihatlah bagaimana pengaruh  didikan seorang ayah dari anak kecil ini dalam berpegang teguh dengan perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-Nya, dan tentu ini tidaklah mengherankan, karena ayahnya adalah Imam besar Ahlus Sunnah, Imam Ahmad bin Hambal

➡Sekarang lihat diri anda:
Pakaian anda?
Gaya makan anda?
Hijab Cadar istri anda?
Hijab cadar anak anda?
Pergaulan anak lelaki anda?
Pekerjaan anda?
Campur baur anda dengan para wanita?
Dan segudang pertanyaan belum bisa dijawab.

➡Sekarang bagaimana keadaan kita diantara otoritas bangsa dan negara ini. Alangkah mustahilnya jika anda memikirkan pekara besar negara. Sedang negara kecil anda terombang ambing, anda memikirkan masalag yg besar sedang anda sedang dalam masalah besar ?

Subhanalloh sadarkah kita ya ikhwah?
Maka tugas kita adalah :
1.Belajar untuk mewarisi warisan nabi kita
2.Beramal dengan warisan tersebut dengan sebaik baiknya, jangan berani berkata dan beramal mendahului Rosulmu yg itu akan menghapus amal kebaikanmu.
3.Berdakwah dengan berdasarkan ilmu yg bersumber dari rosulmu dan jangan berdakwah hanya mengikuti seleramu atau kawananmu.
4.Bersabarlah diatas itu semua dari semua rintangan yg menghadang

Akhukum Fillah
Dikutip dari Fiqh Pergaulan Rumah tangga, Dan As Siar imam dzahabiy rahimahulloh.
https://t.me/Annashihah_cepu/124
24/12/2017

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi