KITAB KE-4 : SHOLAT
Bab ke-17: Sholawat kepada Nabi setelah (Bacaan) Tasyahhud.
✅ Hadits no (69 – 407).
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ ح وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ - وَاللَّفْظُ لَهُ - قَالَ أَخْبَرَنَا رَوْحٌ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى بَكْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ أَخْبَرَنِى أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِىُّ أَنَّهُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ نُصَلِّى عَلَيْكَ قَالَ « قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ».
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdillah bin Numair (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Rouh dan Abdullah bin Naafi’ (perpindahan sanad ke jalur lain) dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim – lafadz sesuai riwayat darinya- ia berkata: telah mengkhabarkan kepada kami Rouh dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Abi Bakr dari ayahnya dari ‘Amr bin Sulaim (ia berkata) telah mengkhabarkan kepadaku Abu Humaid as-Saa’idiy –semoga Allah meridhainya- bahwa para Sahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana bersholawat kepada anda? Nabi bersabda: Ucapkanlah: Allaahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyatihi kamaa shollayta ‘alaa Aali Ibrahim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyaatihi kamaa baarokta ‘alaa aali Ibrahim innaka hamiidun majiid (Ya Allah bersholawatlah untuk Muhammad dan kepada istri-istri beliau dan keturunan beliau sebagaimana Engkau bersholawat kepada pengikut Ibrahim dan berkahilah Muhammad dan para istri beliau serta keturunan beliau sebagaimana Engkau memberkahi pengikut Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulya).
Catatan Penerjemah:
Kata : “Aali” atau “Ahli” sering diterjemahkan sebagai keluarga. Namun, lebih khusus lagi, Aali atau “Ahli” adalah untuk pengikut yang sama keimanannya, seakidah. Jika ia beriman kepada Allah, Aali-nya adalah orang-orang yang mengikutinya dalam keimanan itu. Sedangkan jika ia kafir, Aali-nya adalah yang mengikutinya dalam kekafirannya. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Pada hari kiamat, masukkanlah Aali Fir’aun pada adzab yang lebih dahsyat (Q.S Ghofir ayat 46).
Aali pada ayat ini tidak berlaku bagi istri Fir’aun yang beriman kepada Allah, tapi hanya berlaku untuk pengikut-pengikut Fir’aun yang sama-sama kafir. Karena istri Fir’aun disebutkan dalam al-Quran:
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آَمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan Allah memberikan permisalan kepada orang-orang beriman, istri Fir’aun ketika ia berdoa: Wahai Rabbku, bangunkanlah untukku di sisiMu rumah di Surga, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzhalim (Q.S atTahrim ayat 11).
Karena itu, tidak tepat jika Aali Fir’aun itu diterjemahkan dengan “keluarga Fir’aun”. Tapi lebih tepat dengan : pengikut Fir’aun.
Sehingga dalam sholawat, jika dikatakan: Aalu Muhammad maksudnya adalah pengikut beliau yang beriman, baik dia adalah kerabat dekat atau bukan. Namun, tentunya kerabat dekat lebih dahulu masuk dalam hal itu. Jika disebut Aalu Muhammad wa atbaa-‘ihi, maka Aalu diartikan dengan keluarga, sedangkan Atba’ adalah pengikut beliau dalam keimanan.
Dalam sebagian lafadz hadits, disebutkan: Wa ‘alaa Aali Ibrahim, tidak disebutkan wa alaa Ibrahim, karena Ibrahim sudah termasuk dalam Aali Ibrahim, bahkan masuk yang pertama kali. Sebagaimana dalam surat Ghofir ayat 46 di atas, jika disebutkan bahwa Aali Fir’aun dimasukkan ke dalam adzab yang lebih dahsyat, maka Fir’aunlah yang pertama kali dimasukkan ke dalamnya.
(faidah dirangkum dari penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "Terjemah Shahih MUSLIM (Abul-Husain Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi Rahimahullah)". Jilid 1
Dikutip dari Buku "Terjemah Shahih MUSLIM (Abul-Husain Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi Rahimahullah)". Jilid 1
☀️ Penerbit : Cahaya Sunnah- Bandung
▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
=====================
✍ http://telegram.me/alistiqomah
[ 22/12/2016 ]
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
✍ http://telegram.me/alistiqomah
[ 22/12/2016 ]
PERINGATAN! Berikut himbauan al Ustadz Abu Utsman Kharisman terkait Channel Telegram Al-Istiqomah silakan baca di link ini
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi