Tentang Ibadah Khouf dan Dalilnya

Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 41 & 42)
—---------------------------------------—
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab –Rohimahullah- menjelaskan:
ودليل الخوف قوله تعالى: {إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ} [آل عمران:175]
Dan dalil untuk Khouf (1); adalah firman Allah –Ta’ala- (artinya):
_”Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kalian benar-benar orang yang beriman.”_
[ Ali Imron : 175 ] (2)
〰〰〰
PENJELASAN:
Tentang: “Ibadah Khouf (rasa takut).”
(1) Para pembaca –rohimakallah-, Dinyatakan oleh Asy-Syaikh –rohimahullah-; “Dan dalil untuk Khouf”.
Maksud dari ucapan itu adalah dalil yang menunjukkan bahwa Khouf adalah ibadah.
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menjelaskan, “Khouf adalah rasa takut. Yaitu perasaan yang muncul karena takut binasa, celaka, atau mendapatkan gangguan.
Apakah semua rasa takut termasuk jenis ibadah?
Jawabannnya ada pada rincian berikut ini,
Asy-Syaikh Ibnu ‘Usaimin –rohimahullah- menjelaskan, bahwa rasa takut itu ada tiga macam;
1 - Khouf Tobi’i, seperti takutnya seorang manusia kepada binatang buas, api, dan takut tenggelam. Yang seperti ini tidak tercela. Sebagaimana Allah –Ta’ala- pernah ceritakan tentang kisah nabi Musa –‘alaihis salam- dalam Al-Qur`an surat Al-Qoshosh ayat 18 (artinya)
_”Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya)…”_
‼️ Namun, Apabila Khouf Thobi’i itu menjadi penyebab terhalanginya suatu kewajiban atau dikerjakannya suatu larangan, maka hukumnya menjadi haram.
2 - Khouf Ibadah, adalah rasa takut kepada seseorang sebagai bentuk ibadah kepadanya.
Jenis ini hanya boleh diberikan kepada Allah.
Jika jenis kedua ini diberikan kepada selain Allah –Ta’ala- maka pelakunya tejerumus ke dalam Syirik Akbar (syirik besar).
3 - Khouf Sirr, adalah rasa takut kepada sesuatu yang samar.
Contohnya; Takut kepada mayit yang telah dikubur, atau takut kepada seorang wali yang posisinya jauh dari tempatnya takut wali itu akan mencelakakan dirinya.
Para ulama menyebutkan bahwa jenis ketiga ini termasuk jenis kesyirikan.
[Lihat *Syarah Tsalatsul Ushul; hal.57; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah-]
Wallahu a’lamu bisshowaab
[ Referensi: Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarah Tsalatsatil Ushul; Asy-Syaikh Al-Fauzan ]
—---------------------------------------—
PENJELASAN:
(2) Al-Imam Ibnul Qoyyim –rohimahullah- menjelaskan; “(Bahwa di dalam ayat tersebut) Allah –Ta’ala- menjadikan rasa takut sebagai syarat adanya keimanan…”.
“…Yang demikian itu, karena keimanan merupakan sebab munculnya rasa takut…”
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rohimahullah- menjelaskan, Rasa takut kepada Allah –Ta’ala- ada dua macam;
Rasa takut yang terpuji, dan yang tercela.
1.Adapun Yang Pertama: Rasa takut yang terpuji, adalah rasa takut yang tujuannya menjauhkan dirimu dari kemaksiatan kepada Allah –Ta’ala- , bisa membawa dirimu untuk melaksanakan berbagai macam kewajiban serta meninggalkan perkara haram.
Apabila tujuan ini terwujud, niscaya hati akan terhindar dari rasa galau, cenderung tenang, serta diliputi dengan kegembiraan karena mendapatkan kenikmatan dari Allah –Ta’ala-, serta berharap pahala dari-Nya.
2. Adapun Yang Kedua: Rasa takut yang tercela, adalah rasa takut yang mengantarkan kepada sifat putus asa dari rahmat Allah –Ta’ala- dan putus harapan.
Jika demikian keadaannya, maka seorang hamba akan merasakan kesedihan dan kesempitan hati, bahkan ia bisa terus menerus terjerumus ke dalam perbuatan maksiat, dikarenakan rasa putus asa yang begitu kuat.
〰〰
Harapan kita tentunya kita semua diberi rasa takut yang terpuji sehingga kita bisa merealisasikan ketaqwaan di manapun kita berada. Serta terhindar dari rasa takut yang tercela. Aamiin yaa Robbal 'Aalamiin.
[ Referensi: Thoriqul Hijrotain; Ibnul Qoyyim, Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah; Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, Syarah Tsalatsatil Ushul; Asy-Syaikh Al-Fauzan]
Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan Hafizhahullahu Ta'ala.
#ushultsalatsah
〰〰➰〰〰
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
[ 05/12/2016 ]
[ 08/12/2016 ]

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi