Apa Hukum Mencharge Handphone dengan Listrik Milik Masjid

Kajian Islam Madiun, [08.01.17 06:28]
✍๐Ÿผ๐ŸŒฆ๐Ÿ”Œ๐Ÿ•Œ *Masalah Penting*
•┈┈┈••✵☁️✵••┈┈┈•

๐Ÿ”Œ๐Ÿ“ฒ *Apa Hukum Mencharge Handphone dengan Listrik Milik Masjid ?*

✍๐Ÿผ Jawab :

๐Ÿ”Œ "Tidak boleh mencharge handphone memakai listrik masjid, karena listrik masjid tidak boleh dipakai untuk kepentingan pribadi. Maka tidak boleh bagi seseorang misalnya, menghubungkan kabel dari listrik masjid kerumahnya.
Dan (perlu diketahui), kaidah menurut ulama bahwa; harta yang diwakafkan itu dipakai sebatas syarat dari si pewakaf jika dia mensyaratkannya.
Dan jika tidak dipersyaratkan (oleh si pewakaf), maka dipakai sesuai 'urf (kebiasaan) yang berlaku di masyarakat tersebut.
Dan perlu diperhatikan bahwa keberadaan sambungan (jek/colokan) listrik yang (memungkinkan) digunakan untuk charge handphone di masjid, tidak menunjukkan bahwa (tempat) wakaf-wakaf tersebut telah diijinkan untuk mencharge handphone.
Jek-jek tersebut sesungguhnya hanyalah disiapkan untuk kepentingan masjid seperti vacum cleaner atau mikrofon dan semisalnya. Dan tidak benar pendapat yang megatakan bahwa keberadaan jek listrik sudah menunjukkan ijin penggunaannya.
Juga (sisi negatifnya), bahwa dibukanya pintu ini (bolehnya memakai listrik masjid) akan membebani masjid dengan anggaran yang cukup besar. Dan jangan sekali-kali ada yang mengatakan, "Sesungguhnya charge handphone itu tidak ada beban (listriknya)" dan hendaknya dia perhatikan betapa banyak orang yang menggunakan handphone."

๐Ÿ“ฅ๐Ÿ“ฎ Rujukan :
๐Ÿ“š Fatwa-fatwa dan risalah risalah asy-syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh (Jilid 9 halaman 70)

๐Ÿ“š Dan Liqa' Babil Maftuh nomer 168 bersama asy-syaikh Muhammad bin  Shalih al-Utsaimin _rahimahullah_ Kamis, 22 Jumadil Akhirah 1418 H

✍๐Ÿผ Wallahu a'lam

•┈┈┈••✵☁️✵••┈┈┈•
 ๐Ÿ”ดู…ุณู€ู€ู€ุฃู„ุฉ_ู…ู‡ู…ุฉ ๐Ÿ”ด

๐ŸŽ™ู…ุง ุญูƒู… ุดุญู† ุงู„ุฌูˆุงู„ (ุงู„ู‡ุงุชู ุงู„ู†ู‚ุงู„) ู…ู† ูƒู‡ุฑุจุงุก ุงู„ู…ุณุฌุฏ ؟

✍๐Ÿปุฌ:ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุดุญู† ุงู„ุฌูˆุงู„ ู…ู† ูƒู‡ุฑุจุงุก ุงู„ู…ุณุฌุฏ ู„ุฃู† ูƒู‡ุฑุจุงุก ุงู„ู…ุณุฌุฏ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ุชุณุชุบู„ ููŠ ุงู„ุฃู…ูˆุฑ ุงู„ุดุฎุตูŠุฉ ูู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ู„ุดุฎุต ู…ุซู„ุงً ุฃู† ูŠู…ุฏ ุฎุทุงً ู…ู† ูƒู‡ุฑุจุงุก ุงู„ู…ุณุฌุฏ ุฅู„ู‰ ุจูŠุชู‡ ูˆุงู„ุฃุตู„ ุนู†ุฏ ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุฃู† ุงู„ู…ุงู„ ุงู„ู…ูˆู‚ูˆู ูŠุณุชุนู…ู„ ุญุณุจ ุดุฑุท ุงู„ูˆุงู‚ู ุฅู† ูƒุงู† ู‡ู†ุงู„ูƒ ุดุฑุท ู„ู‡ ูุฅู† ู„ู… ูŠูƒู† ู„ู‡ ุดุฑุท ููŠุณุชุนู…ู„ ุงู„ู…ุงู„ ุงู„ู…ูˆู‚ูˆู ุญุณุจ ู…ุง ุชุนุงุฑู ุงู„ู†ุงุณ ุนู„ูŠู‡ ูˆูŠู†ุจุบูŠ ุงู„ุชู†ุจูŠู‡ ุฅู„ู‰ ุฃู† ูˆุฌูˆุฏ ุงู„ูˆุตู„ุงุช ุงู„ูƒู‡ุฑุจุงุฆูŠุฉ ุงู„ุชูŠ ุชูˆุตู„ ุจู‡ุง ุงู„ู‡ูˆุงุชู ู„ุดุญู†ู‡ุง ู„ุง ูŠุฏู„ ุนู„ู‰ ุฃู† ุงู„ุฃูˆู‚ุงู ู‚ุฏ ุฃุฐู†ุช ููŠ ุดุญู† ุงู„ุฌูˆุงู„ุงุช ูู‡ุฐู‡ ุงู„ูˆุตู„ุงุช ุฅู†ู…ุง ูˆุถุนุช ู„ุฎุฏู…ุฉ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ู…ู† ุงุณุชุฎุฏุงู… ุงู„ู…ูƒู†ุณุฉ ุงู„ูƒู‡ุฑุจุงุฆูŠุฉ ุฃูˆ ู…ูƒุจุฑ ุงู„ุตูˆุช ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ ูˆู„ุง ูŠุตุญ ุงู„ู‚ูˆู„ ุจุฃู† ูˆุฌูˆุฏู‡ุง ุฅุฐู† ู„ู„ู†ุงุณ ุจุงุณุชุนู…ุงู„ู‡ุง. ูƒู…ุง ุฃู† ูุชุญ ู‡ุฐุง ุงู„ุจุงุจ ู„ู„ู†ุงุณ ูŠุนู†ูŠ ุชุญู…ูŠู„ ุงู„ู…ุณุงุฌุฏ ู…ุตุงุฑูŠู ุนุงู„ูŠุฉ ูˆู„ุง ูŠู‚ูˆู„ู† ุฃุญุฏ ุฅู† ุดุญู† ุงู„ุฌูˆุงู„ ู„ูŠุณ ู…ูƒู„ูุงً ูˆุนู„ูŠู‡ ุฃู† ูŠู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ูƒุซุฑุฉ ุงู„ุฌูˆุงู„ุงุช ู…ุน ุงู„ู†ุงุณ
.
ุฑุงุฌุน: ูุชุงูˆู‰ ูˆุฑุณุงุฆู„ ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุฅุจุฑุงู‡ูŠู… ุขู„ ุงู„ุดูŠุฎ - (ุฌ 9 / ุต 70)،

ูˆ ู„ู‚ุงุก ุงู„ุจุงุจ ุงู„ู…ูุชูˆุญ ุฑู‚ู… 168 ู„ู„ุดูŠุฎ : ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุตุงู„ุญ ุงู„ุนุซูŠู…ูŠู† ุงู„ุฎู…ูŠุณ ู‡ูˆ ุงู„ุซุงู†ูŠ ูˆุงู„ุนุดุฑูˆู† ู…ู† ุดู‡ุฑ ุฌู…ุงุฏู‰ ุงู„ุขุฎุฑุฉ ุนุงู… (1418ู‡ู€).

ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู‰ ูˆุฃุนู„ู…

•┈┈┈••✵☁️✵••┈┈┈•
✏️ Alih Bahasa : Abu Umar Manshur  _hafidzahullah_
✅ Muroja'ah : Al Ustadz Syafi'i Alaydrus _hafidzahullah_

๐Ÿ“ *Forum Ahlussunnah Ngawi* ๐Ÿ“š

Kajian Islam Madiun, [08.01.17 06:38]
ุฌุฒุงูƒู… ุงู„ู„ّٰู‡ ุฎูŠุฑุง ،
namun perlu dilihat sisi yg lain bhw suatu barang dwakafkn punya nazhir wakaf...
yg diantara tugasnya mengurusi barang wakaf tsb.
jk memang nazhir wakaf mengizinkan penggunaan listrik tuk men-charge hp mk dlm keadaan demikian diperbolehkn...
wallahua'lam..
jd, urusannya dikembalikn kpd pengurus masjid...

๐Ÿ‘†๐Ÿปkomentar dr Ust Utsman Hafizhahullah

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi