[AUDIO] Pertemuan ke 10: Penjelasan Perbedaan perbedaan Makna as Sunnah - Ustadz Muhammad Higa

[AUDIO] Pertemuan ke 10: Penjelasan Perbedaan perbedaan Makna as Sunnah - Ustadz Muhammad Higa Download MP3 Audio rekaman kajian
๐Ÿ“˜ Dharuratul Ihtimam bis Sunanin Nabawiyyah
๐Ÿ‘ค Ustadz Muhammad Higa
๐Ÿ  Masjid Nurul Hujjaj, Wojo, Bantul


๐Ÿ“ข Pertemuan ke 10: Penjelasan Perbedaan perbedaan Makna as Sunnah
๐Ÿ“† 20/03/2017

๐Ÿ’พ https://drive.google.com/uc?id=16rxRZ2FvGg01V87K4-p3nP3Kazl-iQI1&export=download

Karya: Asy Syaikh Abdussalam bin Barjas bin Nasir Aali Abdil Karim rahimahullaah Ta'ala*

๐Ÿ‘‰ TRANSKRIP KAJIAN
*Pertemuan ke*  10

*Senin, 20 Maret 2017 (21 Jumadal Akhirah 1438)*

*Masjid Nurul Hujjaj*
_Jl. Imogiri Barat, Wojo, Bangunharjo, Bantul_

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐Ÿ“Œ Bahwasannya, penyebutan istilah as-sunnah didalam dalil syariat terlebih hadits, merupakan sebuah istilah yang didefinisikan dan diartikan sedikit berbeda antara satu dengan yang lain dalam lima bentuk pengertian. Dan sesungguhnya kelima pengertian terhadap as-sunnah tersebut tidaklah salah, dikarenakan tolak ukur dalam mendefinisikan as-sunnah tersebut berbeda. Maka disebutkan dalam pasal berikutnya: Tempat kembalinya perbedaan dalam istilah-istilah terdahulu (as-sunnah).

๐Ÿ“š Disebutkan oleh Asy Syaikh rahimahullaah Ta'ala: _"Telah kami paparkan dari pembahasan yang telah lalu istilah-istilah tentang as-sunnah dan telah jelas bagi kita beberapa perbedaan tentang istilah as-sunnah menurut para ulama."_

_Bahwasannya tempat kembalinya perbedaan as-sunnah ini adalah: Pada perbedaan Tujuan ulama ahli/pakar dalam ilmu agama tertentu, yang mereka bahas disetiap masing-masing bidangnya._

๐Ÿ“Œ Ulama Hadits, membahas segala macam apa yg shahih dari apa yang datang dan dinukilkan dari Rasulullah ๏ทบ. Dan mereka teliti. Dalam Riwayat Tirmidzi, Rasulullah ๏ทบ melakukan A, sedangkan dalam Riwayat Thabrani, Rasulullah ๏ทบ melakukan C, didalam Riwayat Baihaqi, Rasulullah ๏ทบ melakukan B dan didalam Riwayat Ibnu Abi ad-Dunya, Rasulullah ๏ทบ melakukan D. Kemudian mereka mencari, benarkah ini sabda Rasul?, benarkah ini perbuatan Nabi?, kemudian mereka melihat sanadnya sampai pada kesimpulan, ini hadits shahih, dan ini tidak. Maknanya: Ini merupakan ucapan/sabda dari Rasulullah ๏ทบ, yang ini memang diperbuat/dilakukan oleh Rasulullah ๏ทบ dan yang ini tidak. Tanpa mereka membeda-bedakan ucapan Nabi dalam berbagai macam hal (terkait hukum syar atau tidak, bahkan bukan hanya perbuatan ataupun ucapan Nabi, bahkan yang dinukilkan para sahabat tentang sifat dan ciri Nabi ๏ทบ. Maka, semua yang datang dari Nabi ๏ทบ mereka anggap sunnah selama itu shahih dari Nabi ๏ทบ).

๐Ÿ“Œ Ulama Ushuliyyin membahas qaidah-qaidah syariat, maka mereka membahas apa-apa yang berkaitan dengan ucapan, perbuatan, atau sesuatu yang diajarkan oleh Nabi ๏ทบ. Sehingga mereka bisa mengambil sebuah aturan/qaidah dari apa yang diajarkan oleh Nabi ๏ทบ. Sehingga tidak mereka masukkan tentang warna kulit, bentuk rambut serta bidang dada Nabi.

๐Ÿ“Œ Ulama Fiqh membahas hal-hal tentang hukum-hukum syariat terutama yang bersifat amaliyah, berupa: Fiqh thaharah, shalat, jenazah, puasa, zakat, haji, nikah, jual beli, sumpah dan nadzar, makanan, waris, hudud, jinayat, qadha, jihad dan itqi. Maka mereka menganggap bahwa as-sunnah adalah apa yang masuk dalam bab itu.

๐Ÿ“Œ Ulama lughah/bahasa mengatakan secara bahasa as-sunnah dimaknai as-siirah (ุงู„ุณูŠุฑุฉ) maupun at-thariiqah (ุงู„ุทุฑูŠู‚ุฉ), yaitu: metode maupun jalan. Maka segala kejadian yang dialami dan menimpa Nabi ๏ทบ disebut sebagai as-sunnah dalam pembahasan mereka.

๐Ÿ“Œ Adapun para shahabat, bila disebutkan lafadz sunnah dalam dalil-dalil syariat, maka yang difahami oleh generasi awal yang disebut as-sunnah yakni jalan, ajaran rasulullah ๏ทบ. Apakah itu yang bersifat wajib ataupun yang tidak.

✍️ _Dari Al-‘Irbadh bin Sariyah, Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

 ูุนู„ูŠูƒู… ุจุณู†ุชูŠ ูˆุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† ุงู„ู…ู‡ุฏูŠู† ุนุถูˆุง ุนู„ูŠู‡ุง ุจุงู„ู†ูˆุงุฌุฐ

_"Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Al-Khulafa' ar-Rasyidin yang telah mendapat petunjuk, gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham" (Hadits riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, berkata At-Tirmidzi: Hadits hasan shahih)_

Harus, atas kalian berpegang teguh atas sunnah atau jalan atau ajaranku.

✍️ _Dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

ูَู…َู†ْ ุฑَุบِุจَ ุนَู†ْ ุณُู†َّุชِูŠ ูَู„َูŠْุณَ ู…ِู†ِّูŠ.

_"Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, ia tidak termasuk golonganku."(HR. Bukhari dan Muslim)_

Yang dimaksud sunahku adalah jalan atau ajaranku. Siapa berpaling/menolak/tidak menyukai/enggan/tidak mau terhadap ajaranku, bukan termasuk golonganku.

๐Ÿ“š _Adapun yang dimaksud dengan as-sunnah, sesuai dengan apa yang kami inginkan didalam pembahasan kitab ini, maknanya adalah apa yang dimaksud oleh mayoritas ulama Ahli Fiqh._

๐Ÿ“Œ As-sunnah menurut pengertian Fuqaha (Ahli Fiqh) adalah as-sunnah dimaknakan sebagai kebalikan dari sesuatu yang makruh dari hukum-hukum yang lima, sunnah yang bila melakukannya akan mendapatkan pahala, dan bila tidak dilakukan, tidak berdosa.

๐Ÿ“š _Yang kami akan tekankan disini dari pentingnya memperhatikan sunnah-sunnah Nabi adalah sunnah yang tidak sampai kepada tingkat wajib_

๐Ÿ“Œ Yang bersifat Sunnah saja penting (diperhatikan), apalagi yang Wajib, maka hal ini lebih penting (lebih diperhatikan). Asy Syaikh menuliskan, dimana sangat disayangkan, sekarang terjadi fenomena: sebagian meremehkan tentang bab ini, bukan hanya dari kalangan awam atau orang yang belum mendapatkan hidayah untuk menjalankan sunnah, namun bahkan dari orang yang sudah mendapatkan hidayah dan memperjuangkan syariat, memegangi yang wajib-wajib, namun tidak jarang dari mereka yang menyepelekan dan meremehkan sunnah. Dan bukan berarti seseorang dipaksa dan diharuskan untuk mengerjakan semua sunnah, ini tidak mungkin.

๐Ÿ“Œ Ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap as-sunnah. Para ulama dahulu, mengajarkan semua sunnah dalam kitab-kitabnya dan adapun untuk mengerjakan dan melakukannya, masing-masing disesuaikan dengan kondisi dan kemampuannya. Tidak untuk diremehkan apalagi dihina atau diejek untuk dijadikan bahan olok-olokan. Maka seseorang tidaklah meremehkannya, kalaupun belum bisa mengerjakannya.

๐Ÿ“Œ Puasa sunnah banyak ragam dan jenisnya.

✍️ _Dari Mu'adz Al 'Adawiyah bahwa ia bertanya kepada 'Aisyah isteri Nabi ๏ทบ,_

 ุฃَูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุตُูˆู…ُ ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุดَู‡ْุฑٍ ุซَู„َุงุซَุฉَ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ู‚َุงู„َุชْ ู†َุนَู…ْ ูَู‚ُู„ْุชُ ู„َู‡َุง ู…ِู†ْ ุฃَูŠِّ ุฃَูŠَّุงู…ِ ุงู„ุดَّู‡ْุฑِ ูƒَุงู†َ ูŠَุตُูˆู…ُ ู‚َุงู„َุชْ ู„َู…ْ ูŠَูƒُู†ْ ูŠُุจَุงู„ِูŠ ู…ِู†ْ ุฃَูŠِّ ุฃَูŠَّุงู…ِ ุงู„ุดَّู‡ْุฑِ ูŠَุตُูˆู…ُ

_"Apakah setiap bulan Rasulullah ๏ทบ selalu berpuasa tiga hari? Ia menjawab: Ya. Aku bertanya lagi kepadanya: Pada tanggal berapa beliau berpuasa? Ia menjawab: Beliau tidak terlalu mempersoalkan pada hari apa saja beliau berpuasa." (HR. Muslim)_

๐Ÿ“Œ Meskipun kita tahu ada yang lebih utama, misalnya: puasa Senin-Kamis, Daud, puasa Ayyamul Bidh (Hari ke-13, 14 dan 15). Namun tidak semua mampu untuk mengerjakan keseluruhnya, dan masing-masing mengerjakan sesuai dengan kemampuannya.

๐Ÿ“Œ Mutharrif bin Abdillah pernah mengurungkan diri/menahan diri untuk memberi nasehat kepada teman-temannya dengan sebuah alasan.

ูˆู‚ุฏ ู†ู‚ู„ ุนู† ุงู„ุญุณู† ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ ู„ู…ุทุฑู ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡: ุนุธ ุฃุตุญุงุจูƒ. ูู‚ุงู„ ุฅู†ูŠ ุฃุฎุงู ุฃู† ุฃู‚ูˆู„ ู…ุง ู„ุง ุฃูุนู„. ู‚ุงู„: ูŠุฑุญู…ูƒ ุงู„ู„ู‡! ูˆุฃูŠู†ุง ูŠูุนู„ ู…ุง ูŠู‚ูˆู„! ูˆูŠูˆุฏ ุงู„ุดูŠุทุงู† ุฃู†ู‡ ู‚ุฏ ุธูุฑ ุจู‡ุฐุง ูู„ู… ูŠุฃู…ุฑ ุฃุญุฏ ุจู…ุนุฑูˆู ูˆู„ู… ูŠู†ู‡ ุนู† ู…ู†ูƒุฑ

_Al-Hasan Al-Bashri pernah berkata kepada Mutharrif bin Abdillah, "Wahai Mutharrif nasihatilah teman-temanmu". Mutharrif mengatakan, "Aku khawatir mengatakan yang tidak ku lakukan". Mendengar hal tersebut, Hasan Al-Bashri mengatakan, "Semoga Allah merahmatimu, siapakah diantara kita yang mengerjakan apa yang dia katakan, sungguh syaitan berharap bisa menjebak kalian dengan hal ini sehingga tidak ada seorang pun yang berani ber-Amar Ma’ruf Nahi Mungkar." (Tafsir Qurthubi: 1/410)._

✍️ _Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

ุฃَู„َุง ุฃَุฏُู„ُّูƒُู…ْ ุนَู„َู‰ ู…َุง ูŠَู…ْุญُูˆ ุงู„ู„ู‡ُ ุจِู‡ِ ุงู„ْุฎَุทَุงูŠَุง، ูˆَูŠَุฑْูَุนُ ุจِู‡ِ ุงู„ุฏَّุฑَุฌَุงุชِ؟ ู‚َุงู„ُูˆุง ุจَู„َู‰ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ู‚َุงู„َ: ุฅِุณْุจَุงุบُ ุงู„ْูˆُุถُูˆุกِ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َูƒَุงุฑِู‡ِ، ูˆَูƒَุซْุฑَุฉُ ุงู„ْุฎُุทَุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ْู…َุณَุงุฌِุฏِ، ูˆَุงู†ْุชِุธَุงุฑُ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ุจَุนْุฏَ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ، ูَุฐَู„ِูƒُู…ُ ุงู„ุฑِّุจَุงุทُ

_"Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?" Para sahabat menjawab, "Ya, Wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda, "(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah mendirikan shalat. Itulah kebaikan (yang banyak)." (HR. Muslim)_

๐Ÿ“Œ Namun, apakah semua orang sama kondisinya (mampu untuk melaksanakan keseluruhannya)?. Hasan Al Basri mengatakan, "Siapa yang sanggup melakukan hal seperti itu, jika semua yang disampaikan dan diajarkan harus dilakukan?, Sesungguhnya syaitan itu berangan-angan, berambisi dan berkeinginan seandainya ia bisa menang dengan membuat seseorang menjadi seperti itu sehingga tidak ada yang berkeyakinan untuk saling memberi nasehat".

✍️ _Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

 ู…َู†ْ ุฑَุฃَู‰ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ู…ُู†ْูƒَุฑًุง ูَุงุณْุชَุทَุงุนَ ุฃَู†ْ ูŠُุบَูŠِّุฑَู‡ُ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ูَู„ْูŠُุบَูŠِّุฑْู‡ُ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ูَุฅِู†ْ ู„َู…ْ ูŠَุณْุชَุทِุนْ ูَุจِู„ِุณَุงู†ِู‡ِ ูَุฅِู†ْ ู„َู…ْ ูŠَุณْุชَุทِุนْ ูَุจِู‚َู„ْุจِู‡ِ ูˆَุฐَู„ِูƒَ ุฃَุถْุนَูُ ุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†ِ

_"Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran dan ia mampu merubah dengan tangannya, hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu hendaklah dengan lisan, apabila tidak mampu hendaklah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman." (HR. Ibnu Majah)_

๐Ÿ“Œ Sesungguhnya Iblis mempunyai perangkap yang bertahap dengan berbagai macam cara, oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

 ูˆَู„َุง ุชَุชَّุจِุนُูˆุง ุฎُุทُูˆَุงุชِ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุฅِู†َّู‡ُ ู„َูƒُู…ْ ุนَุฏُูˆٌّ ู…ُّุจِูŠู†ٌ

_"Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu" (QS. Al-Baqarah: 168)_

ุฅِู†َّู…َุง ูŠَุฃْู…ُุฑُูƒُู… ุจِุงู„ุณُّูˆุกِ ูˆَุงู„ْูَุญْุดَุงุกِ ูˆَุฃَู† ุชَู‚ُูˆู„ُูˆุง ุนَู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ู…َุง ู„َุง ุชَุนْู„َู…ُูˆู†َ

_"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui" (QS. Al-Baqarah: 169)_

๐Ÿ“Œ Dan termasuk diantaranya jika hendak menyimpangkan sebuah pemikiran aqidah atau keyakinan kaum muslimin, maka tidak mungkin untuk dia sampaikan kebathilan apa adanya. Pasti akan dimasukkan sedikit kebenaran ataupun banyak kebenaran dan sebagiannya dengan kebathilan, sehingga samar dan menjadi syubhat, sehingga karena banyak yang benar maka orang percaya dan diterima dan yang salahpun diikuti. Adapun bila semuanya berupa kebathilan siapa yang mau mengikuti?

๐Ÿ“Œ Dan termasuk disini, salah satu diantara bentuk agar seseorang tidak mau nasehat menasehati antara satu dengan yang lainnya adalah dengan menumbuhkan rasa "Saya masih banyak kekurangan dan kesalahan, Janganlah saya menasehati". Ini bukanlah udzur.

๐Ÿ“š Kemudian Asy Syaikh Abdussalam bin Barjas melanjutkan dalam tanbihnya, _"Dan termasuk perkara yang sangat pantas untuk kami ingatkan disini, ketika kami berdalil, kami akan sebutkan dan cantumkan hadits-hadits, dan atsar para ulama, yang datang padanya lafadz sunnah. Maka kami ambil dan menjadikannya dalil-dalil itu secara keumuman."_

*Fasal: Dorongan untuk berpegang teguh terhadap sunnah (Ajaran Rasul ๏ทบ)*

๐Ÿ“š _Sunnah merupakan tameng atau perisai yang kokoh bagi siapa yang mau berperisai dengannya dan merupakan sebuah jalan yang mengalirkan air (bermanfaat) bagi siapa saja yang mau menempuhnya. Perisainya murni, naungannya dapat luas menaungi, penjelasannyapun mencukupi (bahkan menafsirkan dan merinci apa yang ada didalam Al-Qur'an), As-sunnah mengandung dan membawa kepada keistiqamahan. Dan mencukupkan kita kedalam keselamatan._

 ๐Ÿ“Œ  Begitu pula orang yang menjaga, mempelajari dan memperhatikan sunnah-sunnah rasulullah ๏ทบ dari waktu ke waktu dari zaman mutaqaddimin sampai sekarang.

๐Ÿ“Œ Dan orang yang mencukupkan diri dengan Al-Qur'an dan tidak butuh dengan hadits maka sungguh ia dusta. Sungguh bila ia jujur mengikuti Al-Qur'an, dia pasti diharuskan untuk melihat dan mengikuti as-sunnah. Contohnya: Perintah shalat ada pada Al-Qur'an, sedangkan detail tata cara, waktu pelaksanaan, rincian bacaan dan jumlah rakaatnya hanya ada pada hadits.

๐Ÿ“š _Dan sunnah juga merupakan tangga menuju suatu derajat dihari dibangkitkan nanti (yang tidak semua dapat mendapatkannya), untuk bisa pula diberikan berbagai macam kharomah (keutamaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala)_

๐Ÿ“Œ Salah satu menjaga sunnah adalah membaca doa setelah adzan,

✍️ _Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu 'ahnu mengabarkan bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

ุฅِุฐَุง ุณَู…ِุนْุชُู…ُ ุงู„ู†ِّุฏَุงุกَ ูَู‚ُูˆْู„ُูˆْุง ู…ِุซْู„َ ู…َุง ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ุงู„ْู…ُุคَุฐِّู†ُ

_"Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin." (HR. Al-Bukhari no. 611 dan Muslim no. 846)_

✍️ _Umar ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu, Ia berkata, Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

ุฅِุฐَุง ู‚َุงู„َ ุงู„ْู…ُุคَุฐِّู†ُ: ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ، ูَู‚َุงู„َ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ُ: ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ؛ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ، ูَู‚ุงَู„َ: ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ؛ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ، ูَู‚َุงู„َ: ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ؛ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุญَูŠَّ ุนَู„َู‰ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ، ู‚َุงู„َ: ู„ุงَ ุญَูˆْู„َ ูˆَู„َุง ู‚ُูˆَّุฉَ ุฅِู„َّุง ุจِุงู„ู„ู‡ِ؛ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุญَูŠَّ ุนَู„َู‰ ุงู„ْูَู„َุงุญِ، ู‚َุงู„َ: ู„َุง ุญَูˆْู„َ ูˆَู„َุง ู‚ُูˆَّุฉَ ุฅِู„ุงَّ ุจِุงู„ู„ู‡ِ؛ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ، ู‚َุงู„َ: ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ ุงู„ู„ู‡ُ ุฃَูƒْุจَุฑُ؛ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ، ู‚َุงู„َ: ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ؛ ู…ِู†ْ ู‚َู„ْุจِู‡ِ ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ

_Apabila muadzin mengatakan, "Allahu Akbar Allahu Akbar", maka salah seorang dari kalian mengatakan, "Allahu Akbar Allahu Akbar." Kemudian muadzin mengatakan, "Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah", maka dikatakan, "Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah." Muadzin mengatakan setelah itu, "Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah", maka dijawab, "Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah." Saat muadzin mengatakan, "Hayya ‘Alash Shalah", maka dikatakan, "La Haula wala Quwwata illa billah." Saat muadzin mengatakan, "Hayya ‘Alal Falah", maka dikatakan, "La Haula wala Quwwata illa billah." Kemudian muadzin berkata, "Allahu Akbar Allahu Akbar", maka si pendengar pun mengatakan, "Allahu Akbar Allahu Akbar." Di akhirnya muadzin berkata, "La Ilaaha illallah", ia pun mengatakan, "La Ilaaha illallah" Bila yang menjawab adzan ini mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surga." (HR. Muslim no. 848)_

✍️ _Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda,_

ู…َู†ْ ู‚َุงู„َ ุญِูŠู†َ ูŠَุณْู…َุนُ ุงู„ู†ِّุฏَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฑَุจَّ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„ุฏَّุนْูˆَุฉِ ุงู„ุชَّุงู…َّุฉِ ูˆَุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ุงู„ْู‚َุงุฆِู…َุฉِ ุขุชِ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุงู„ْูˆَุณِูŠู„َุฉَ ูˆَุงู„ْูَุถِูŠู„َุฉَ ูˆَุงุจْุนَุซْู‡ُ ู…َู‚َุงู…ًุง ู…َุญْู…ُูˆุฏًุง ุงู„َّุฐِูŠ ูˆَุนَุฏْุชَู‡ُ ุญَู„َّุชْ ู„َู‡ُ ุดَูَุงุนَุชِูŠ ูŠَูˆْู…َ

_"Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan: "Allahumma rabba haadzihid da'watit tammah washshalaatil qaa'imah. Aati Muhammadanil wasiilata walfadliilah wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah" ("Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan"). "Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat" (HR. Bukhari)_

๐Ÿ“š _Barangsiapa menjaga as-sunnah maka ia pun akan dijaga, balasan itu sesuai dengan jenis amalnya ( ูˆุงู„ุฌุฒุงุก ู…ู† ุฌู†ุณ ุงู„ุนู…ู„), orang yang mengambil petunjuk dengan as-sunnah, yang meneladani sunnah, dia sungguh berada dijalan yang lurus dan kita tidak mengaku padanya ada keterjagaan dari kesalahan._

๐Ÿ“Œ Apakah yang dimaksud dengan "dijaga" itu kemudian tidak pernah dicaci maki atau dighibahi atau ditolak oleh orang?, Tidak... Para Nabi dan rasul-pun yang lebih tinggi dan dekat dengan Allah, tetap dicemooh, diejek, dikatakan gila, penyair dan berbagai macamnya, namun lihat kesudahannya, kesudahan yang baik untuk mereka. Baik dimasanya atau sepeninggalnya, baik didunia lebih-lebih diakhirat sebagaimana Allah sebutkan diayat-ayat dan dalil-dalilnya.

๐Ÿ“Œ Siapa yang lurus meniti diatas jalan itu didunia, maka iapun akan berhasil meniti jembatan diakhirat yang dibentangkan diatas punggung jahanam dan balasan sesuai dengan amalan. Ketika didunia mengikuti jalan rasul ๏ทบ, iapun akan selamat diatas jembatan.

๐Ÿ“š _Dan orang yang mengambil petunjuk dengan rambu-rambu as-sunnah ia akan berjalan menuju kepada tempat yang penuh dengan kenikmatan yang abadi_

dari t.me/taklim

Kunjungi juga
๐Ÿ“Ustadz Muhammad Higa (Kumpulan Audio dan Artikel/Faidah)
๐Ÿ“kitab dharuratul ihtimam bisunanin nabawiyyah (Kumpulan audio dan matan/syarah)
๐Ÿ“salafy bantul (Info dakwah dan jadwal kajian)

Keyword (Kata Kunci) : pengajian islam, audio mp3, kajian sunnah, kajian ilmiah, audio salafy terbaru, download audio kajian salaf, rekaman kajian, audio kajian, salafy indonesia, kajian audio mp3, ceramah agama, kajian islam, ilmu syar'i, ayo ngaji, majelis taklim, telegram, website, blog, dakwah, channel, streaming, update, online, radio islam indonesia, RII, asatidzah, salaf, muslim, ahlussunnah wal jama'ah, islami, manhaj salaf, al qur'an dan sunnah, ayat dan hadits, manhaj, metode, as sunnah, tuntunan, ajaran, petunjuk, bimbingan, teladan, nabi muhammad, rasulullah, hadits, bantul,

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi