[AUDIO] Pertemuan ke 100: Berdoa meminta perlindungan dari setan yang menggoda ketika seseorang sedang shalat - Ustadz Muhammad Higa

[AUDIO] Pertemuan ke 100: Berdoa meminta perlindungan dari setan yang menggoda ketika seseorang sedang shalat - Ustadz Muhammad Higa Download MP3 Audio rekaman kajian
๐Ÿ“˜ Sifat Shalat
๐Ÿ‘ค Ustadz Muhammad Higa
๐Ÿ  Masjid Nurul Hujjaj, Wojo, Bantul


๐Ÿ“ข Pertemuan ke 100: Berdoa meminta perlindungan dari setan yang menggoda ketika seseorang sedang shalat
๐Ÿ“† 28/03/2017

๐Ÿ’พ https://drive.google.com/uc?id=1QLjYSl31yxKygju5_Ri-m2wkiWMvvYNM&export=download

KAJIAN KITAB SHIFAT SHALAT_๐Ÿ“Œ
_Asy Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin_

_Selasa, 28 Maret 2017 (29 Jumadal Akhirah 1438)_

๐Ÿ‘‰  Pertemuan ke -100

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

๐Ÿ“š ✍️ _Nabi ๏ทบ bersabda,_

ุฐَุงูƒَ ุดَูŠْุทَุงู†ٌ ูŠُู‚َุงู„ُ ู„َู‡ُ ุฎَู†ْุฒَุจٌ، ูَุฅِุฐَุง ุฃَุญْุณَุณْุชَู‡ُ ูَุชَุนَูˆَّุฐْ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْู‡ُ، ูˆَุงุชْูِู„ْ ุนَู„َู‰ ูŠَุณَุงุฑِูƒَ ุซَู„َุงุซًุง

_"Itulah syaitan, namanya Khanzab. Jika engkau merasa sedang digoda syaitan maka mintalah perlindungan kepada Allah darinya, dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." (HR. Muslim 2203)_

๐Ÿ“š _Demikian Rasulullah ๏ทบ menyebutnya, ada syaitan khusus yang menggoda seseorang ketika shalat. Maka bila engkau merasakannya, mintalah perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan meludah kekirilah tiga kali. Maka sahabat tersebut (Utsman bin Abul Ash) melakukannya, "Aku kerjakan hal tersebut sesuai bimbingan Rasulullah ๏ทบ, maka Allah hilangkan hal tersebut dari diriku"._

๐Ÿ“š _Sungguh Allah Maha Besar, apabila suatu obat diletakkan pada tempat yang siap menerima, maka dengan seijin Allah Subhanahu wa Ta'ala akan bermanfaat. Dimana, bimbingan tersebut diterapkan dan dilaksanakan oleh seseorang yang qalbunya beriman terhadap solusi yang telah diberikan, maka hal ini akan bermanfaat. Dia mengimani dan meyakini bahwasannya apa yang disampaikan oleh Rasulullah ๏ทบ adalah benar, dan diapun yakin bahwa was-was yang telah membuatnya ragu dan tidak khusyu' didalam shalatnya akan sirna._

๐Ÿ“š _Akan tetapi, banyak dari manusia yang menerima solusi dari Rasulullah ๏ทบ tersebut, namun seperti halnya ujicoba. Yaitu mereka mengucapkan: "Aku akan coba perkara ini, apakah bermanfaat ataukah tidak". Maka apabila engkau mengatakan: "Kita akan coba", apakah engkau ucapkan dalam hatimu atau bahkan diucapkan dengan lisanmu, maka pada hakekatnya engkau belum sepenuhnya percaya dan yakin akan kebenaran hadits tersebut._

๐Ÿ“š _Maka, seringkali anda tidak menjumpai adanya pengaruh dari penerapan solusi tersebut. Maka engkaupun akan diuji dan dihalangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk merasakan pengaruh solusi tersebut. Karena pada dasarnya anda sendiri tidak yakin dengan apa yang dibimbingkan oleh Rasulullah ๏ทบ._

๐Ÿ“š _Yang Pertama: disebut sebagai obat semestinya disarankan, dikeluarkan dan diberikan oleh seorang dokter yang benar-benar memahami jenis penyakit yang diderita. Meskipun disana terdapat berbagai macam jenis obat, sedangkan kita bukanlah ahlinya, maka kita tidak dapat menerka-nerka didalam menentukan jenis obatnya. Maka Yang Kedua: yang disebut dengan penyakit semestinya ada seorang Tabib/pengobat/dokter yang mengetahui/faham tentang jenis obatnya. Dan Yang Ketiga: haruslah ada tempat yang mampu menerimanya. Begitupun dengan Yang Keempat: semestinya obat tersebut manjur_

๐Ÿ“š _Sementara obat didalam masalah ini (tidak khusyu' didalam shalat), adalah ta'awudz dan meludah kecil kekiri tiga kali, sementara dokternya adalah seseorang yang sangat alim (ar-Rasulullah๏ทบ) dan tinggal tersisa yaitu: tempat yang hendak diberikan obat tersebut. Jika seseorang menerima hal tersebut (yakin) dan dia tahu kalau hal ini benar (pasti obat ini berpengaruh, karena hal ini adalah bimbingan Rasulullah ๏ทบ) dia pasti akan mendapatkan manfaat dan meraih hasil dari hal tersebut. Oleh karena itu shahabat tersebut merasakan hasil dan mendapatkan manfaatnya. Shahabat itu mengatakan, "Aku melakukan hal tersebut, maka Allahpun menghilangkan gangguan yang aku rasakan."_

๐Ÿ“š _Maka sekarang tersisa sebuah permasalahan, "Bagaimana seseorang menoleh, sementara dia sedang shalat?"._

✍️ _Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,_

ุฃَู…َุฑَู†ِูŠ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุจِุซَู„َุงุซٍ ูˆَู†َู‡َุงู†ِูŠ ุนَู†ْ ุซَู„َุงุซٍ ุฃَู…َุฑَู†ِูŠ ุจِุฑَูƒْุนَุชَูŠْ ุงู„ุถُّุญَู‰ ูƒُู„َّ ูŠَูˆْู…ٍ ูˆَุงู„ْูˆِุชْุฑِ ู‚َุจْู„َ ุงู„ู†َّูˆْู…ِ ูˆَุตِูŠَุงู…ِ ุซَู„َุงุซَุฉِ ุฃَูŠَّุงู…ٍ ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุดَู‡ْุฑٍ ูˆَู†َู‡َุงู†ِูŠ ุนَู†ْ ู†َู‚ْุฑَุฉٍ ูƒَู†َู‚ْุฑَุฉِ ุงู„ุฏِّูŠูƒِ ูˆَุฅِู‚ْุนَุงุกٍ ูƒَุฅِู‚ْุนَุงุกِ ุงู„ْูƒَู„ْุจِ ูˆَุงู„ْุชِูَุงุชٍ ูƒَุงู„ْุชِูَุงุชِ ุงู„ุซَّุนْู„َุจِ

_Rasulullah ๏ทบ memerintahkan kepadaku dengan tiga perkara dan melarangku dari tiga perkara, Beliau memerintahkanku dengan dua raka'at dhuha pada setiap hari, witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulannya. Dan melarangku mematuk (dalam shalat) seperti ayam mematuk, duduk seperti duduknya anjing dan berpaling seperti berpalingnya serigala." (HR. Ahmad no. 8044)_

๐Ÿ“š _Kami katakan, menoleh (tanpa badan) didalam shalat untuk suatu hajat/kebutuhan, itu boleh dan tidak mengapa. Apabila ditanyakan, "Lalu bagaimana mungkin seseorang meludah kekiri sementara dia sedang berada ditengah shaf dan disebelah kirinya ada orang lain?", maka kami katakan: adapun disebelah kirimu ada orang lain, maka ketahuilah bahwa ini hukumnya sunnah dan kalau engkau melakukannya, engkau dapat menyakiti orang selainmu maka jangan engkau melakukannya._

๐Ÿ“Œ Perkara sunnah itu ditunda atau tidak dilakukan, jika menimbulkan madharat bagi yang lain.

✍️ _Dari Abu Hurairah ia berkata,_

 ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู„َูˆْู„َุง ุฃَู†ْ ุฃَุดُู‚َّ ุนَู„َู‰ ุฃُู…َّุชِูŠ ู„َุฃَู…َุฑْุชُู‡ُู…ْ ุจِุงู„ุณِّูˆَุงูƒِ ุนِู†ْุฏَ ูƒُู„ِّ ุตَู„َุงุฉٍ

_Rasulullah ๏ทบ bersabda, "Sekiranya tidak memberatkan umatku sungguh akan aku perintahkan untuk bersiwak setiap kali akan shalat." (HR. Tirmidzi No.22)_

✍️ _Dari Aisyah radhiyallahu 'anha,_

 ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุตَู„َّู‰ ูِูŠ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ุฐَุงุชَ ู„َูŠْู„َุฉٍ ูَุตَู„َّู‰ ุจِุตَู„َุงุชِู‡ِ ู†َุงุณٌ ุซُู…َّ ุตَู„َّู‰ ู…ِู†ْ ุงู„ْู‚َุงุจِู„َุฉِ ูَูƒَุซُุฑَ ุงู„ู†َّุงุณُ ุซُู…َّ ุงุฌْุชَู…َุนُูˆุง ู…ِู†ْ ุงู„ู„َّูŠْู„َุฉِ ุงู„ุซَّุงู„ِุซَุฉِ ุฃَูˆْ ุงู„ุฑَّุงุจِุนَุฉِ ูَู„َู…ْ ูŠَุฎْุฑُุฌْ ุฅِู„َูŠْู‡ِู…ْ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَู„َู…َّุง ุฃَุตْุจَุญَ ู‚َุงู„َ ู‚َุฏْ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุงู„َّุฐِูŠ ุตَู†َุนْุชُู…ْ ูَู„َู…ْ ูŠَู…ْู†َุนْู†ِูŠ ู…ِู†ْ ุงู„ْุฎُุฑُูˆุฌِ ุฅِู„َูŠْูƒُู…ْ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ِّูŠ ุฎَุดِูŠุชُ ุฃَู†ْ ุชُูْุฑَุถَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู‚َุงู„َ ูˆَุฐَู„ِูƒَ ูِูŠ ุฑَู…َุถَุงู†َ

_Bahwasanya pada suatu malam (di bulan Ramadhan), Rasulullah ๏ทบ shalat di Masjid, lalu diikuti oleh beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata diikuti oleh banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun Rasulullah ๏ทบ tidak keluar shalat bersama mereka. Maka setelah pagi, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan shalat bersama kalian, hanya saja aku khawatir (shalat tarawih itu) akan diwajibkan atas kalian." (HR. Muslim No.1270)_

๐Ÿ“š _Maka cukup bagi anda isti'adzah/ta'awudz (ุงَุนُูˆْุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠْู…ِ) kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dikarenakan meludah sekedar sedikit dan kecil (disebelah kiri atau ke arah bawah) dapat menyakiti perasaan orang yang ada disamping_

๐Ÿ“Œ Contoh yang lain dari perkara sunnah ditunda/tidak dilakukan, jika menimbulkan madharat bagi yang lain,

✍️ _Nabi ๏ทบ bersabda kepada Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu,_

ูŠุง ุนู…ุฑ ุฅู†ูƒ ุฑุฌู„ ู‚ูˆูŠ ู„ุง ุชุฒุงุญู… ุนู„ู‰ ุงู„ุญุฌุฑ ูุชุคุฐูŠ ุงู„ุถุนูŠู ، ุฅู† ูˆุฌุฏุช ุฎู„ูˆุฉ ูุงุณุชู„ู…ู‡ ، ูˆุฅู„ุง ูุงุณุชู‚ุจู„ู‡ ูˆูƒุจุฑ (ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ، ุฑู‚ู… 191 ูˆู‚ูˆุงู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ููŠ ุฑุณุงู„ุฉ ู…ู†ุงุณูƒ ุงู„ุญุฌ ูˆุงู„ุนู…ุฑุฉ ุต 21)

_"Wahai Umar, sesungguhnya engkau adalah orang yang kuat, jangan berdesak-desakkan sehingga menyakiti yang lemah, jika engkau dapat suasana telah kosong, barulah usap dia  (Hajar Aswad), jika tidak memungkinkan, menghadaplah kepadanya dan bertakbirlah." (HR. Ahmad no. 191, dikuatkan oleh Syaikh Al-Albany dalam kitab Risalah Manasikul Hajji wal Umrah, hal. 21)_

✍️ _Dari 'Abis bin Rabi'ah,_

 ุฑَุฃَูŠْุชُ ุนُู…َุฑَ ุจْู†َ ุงู„ْุฎَุทَّุงุจِ ูŠُู‚َุจِّู„ُ ุงู„ْุญَุฌَุฑَ ูˆَูŠَู‚ُูˆู„ُ ุฅِู†ِّูŠ ุฃُู‚َุจِّู„ُูƒَ ูˆَุฃَุนْู„َู…ُ ุฃَู†َّูƒَ ุญَุฌَุฑٌ ูˆَู„َูˆْู„َุง ุฃَู†ِّูŠ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠُู‚َุจِّู„ُูƒَ ู„َู…ْ ุฃُู‚َุจِّู„ْูƒَ

_"Aku melihat Umar bin Khattab mencium Hajar Aswad sambil berkata; 'Saya menciummu dan saya tahu bahwa kamu hanyalah sebuah batu. Jikalau saya tidak melihat Rasulullah ๏ทบ menciummu, niscaya saya tidak akan menciummu." (HR. Tirmidzi No.788)_

๐Ÿ“š _Ketika kita dalam keadaan sujud, maka yang disyariatkan kepada orang yang sujud dia merenggangkan kedua tangannya_

✍️ _Dari Maimunah binti Al Harits,_

ูƒَุงู†َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฅِุฐَุง ุณَุฌَุฏَ ุฌَุงูَู‰ ุญَุชَّู‰ ูŠَุฑَู‰ ู…َู†ْ ุฎَู„ْูَู‡ُ ูˆَุถَุญَ ุฅِุจِุทَูŠْู‡ِ

_"Nabi ๏ทบ apabila sujud merenggangkan tangan hingga orang yang dibelakangnya melihat putihnya ketiak beliau." (HR. Darimi No.1296)_

๐Ÿ“š _Tetapi kalau dia berada ditengah shaf, jika ia buka kedua tangannya, maka ia tentu akan menyakiti orang-orang disampingnya. Maka kami katakan agar supaya engkau tidak membuat suatu gangguan terhadap orang lain karena engkau melakukan yang sunnah. Kalau begitu, inilah jalan yang selamat untuk menghilangkan was-was ini (ta'awudz). Mungkin bisa jadi seseorang ada yang bertanya, "Nabi ๏ทบ menyebutkan, syaitan yang mengganggu didalam shalatmu itu, akan membisikkan ingatlah ini, ingatlah itu. Lalu bagaimana sampai seseorang shalat dalam keadaan dia tidak tahu dan tersibukkan dengannya. Sampai-sampai dia tidak sadar dan tidak ingat sudah berapa rakaat shalat yang dia kerjakan. Maka, apa obatnya dari keragu-raguan ini?". Kita katakan, setiap penyakit ada obatnya. Dan Alhamdulillah, dalam permasalahan ini ada pula obatnya dan beberapa akan dicontohkan oleh syaikh dan syariat juga menuntunkan untuk menghilangkan keragu-raguan ini dan apa saja yang harus dilakukan ketika seseorang ragu sudah shalat berapa rakaat._

dari t.me/taklim

Kunjungi juga
๐Ÿ“Ustadz Muhammad Higa (Kumpulan Audio dan Artikel/Faidah)
๐Ÿ“kitab sifat shalat nabi (Kumpulan audio dan matan/syarah)
๐Ÿ“salafy bantul (Info dakwah dan jadwal kajian)

Keyword (Kata Kunci) : pengajian islam, audio mp3, kajian sunnah, kajian ilmiah, audio salafy terbaru, download audio kajian salaf, rekaman kajian, audio kajian, salafy indonesia, kajian audio mp3, ceramah agama, kajian islam, ilmu syar'i, ayo ngaji, majelis taklim, telegram, website, blog, dakwah, channel, streaming, update, online, radio islam indonesia, RII, asatidzah, salaf, muslim, ahlussunnah wal jama'ah, islami, manhaj salaf, al qur'an dan sunnah, ayat dan hadits, fiqih ibadah, fiqih islam, fiqih muamalah, tata cara ibadah, hukum syar'i, kekhusyukan, menghadirkan hati, konsentrasi, berdoa, memohon dan meminta kepada allah, bantul,

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi