[AUDIO] Pertemuan ke 99: Pentingnya Khusyuk dalam shalat - Ustadz Muhammad Higa

[AUDIO] Pertemuan ke 99: Pentingnya Khusyuk dalam shalat - Ustadz Muhammad Higa Download MP3 Audio rekaman kajian
📘 Sifat Shalat
👤 Ustadz Muhammad Higa
🏠 Masjid Nurul Hujjaj, Wojo, Bantul


📢 Pertemuan ke 99: Pentingnya Khusyuk dalam shalat
📆 21/03/2017

💾 https://drive.google.com/uc?id=1Hp3QXwtUQWIQEOKKVmsxDnLE1l1dsKmc&export=download

KAJIAN KITAB SHIFAT SHALAT_📌
_Asy Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin_

_Selasa, 21 Maret 2017 (22 Jumadal Akhirah 1438)_

👉  Pertemuan ke -99

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

📚 Dipertemuan terakhir sampailah kita pada ucapan beliau: _"Bahwasannya hal utama yang aku pandang paling utama didalam shalat, setelah seseorang menerapkan perbuatan-perbuatannya sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ adalah hadirnya Qalbu."_

📌 Rukun-rukun shalat lebih penting dari hadirnya qalbu (dari sisi hukum) dan bukan berarti, bermakna menyepelekan/meremehkan khusyu'. "Bukan...".

Tetapi rukun-rukun dan syarat-syarat shalat itu lebih penting. Sebab tanpa rukun shalat satu saja, maka batal dan tidak sah shalatnya (contoh: tanpa membaca Al-Fatihah, tanpa rukuk, tanpa sujud) atau kehilangan satu saja dari syarat-syarat shalat, apalagi semuanya tidak dilakukan (contoh: thaharah, suci dari hadats kecil/besar, tidak menghadap kiblat).

Maka syarat-syarat dan rukun-rukun shalat adalah yang terpenting pertama kali. Mengapa khusyu' baru dipersyaratkan setelahnya?. Para ulama membahas tentang hukum khusyu' dan jumhur menganggapnya sunnah. Dan bukan berarti: "Kan cuma sunnah saja, berarti kalau tidak khusyu', tidak apa-apa". "Jangan... ".

📌 Sebab, bisa jadi seseorang sah shalatnya, tetapi dia tidak mendapat pahala apapun dari shalatnya. Shalat badannya, tetapi hatinya seakan tidak shalat.

✍️ _Rasulullah ﷺ bersabda,_

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

_"Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya." (HR. Abu Dawud no. 796 dan Ahmad (4/321), dari ‘Ammar bin Yasir. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)_

📌 Namun, jangan pernah disamakan antara orang yang shalat dengan yang tidak shalat.

✍️ _Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,_

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (٤٢) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (٤٣)

_"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?". Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat" (QS. Al-Muddathir: 42-43)_

Dan, mereka tidak bisa bersujud dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala pada saat dipadang mahsyar nantinya, meskipun mereka ingin. Sebagai balasan ketika didunia mereka mampu untuk bersujud tetapi mereka tidak mau untuk bersujud.

✍️ _Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,_

يَوْمَ يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ (٤٢) خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ (٤٣)

_"Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (didunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera." (QS. Al-Qalam: 42-43)_

📌 Orang yang sudah shalatpun harus berhati-hati dari terperdaya. Bisa jadi seseorang shalat, sah shalatnya namun tidak mendapat pahala, karena tidak khusyu' dan bisa jadi seorang shalat namun tidak sah karena tidak melakukan rukunnya (contoh: tidak tuma'ninah, tidak membaca takbiratul ikhram).

📚 _Tidaklah banyak orang yang termasuki bisikan ataupun was-was, kecuali pada saat menjalankan ibadah shalatnya._

📌 Sebelum masuk dalam shalat (memulai shalat), seseorang tidaklah kepikiran. Tetapi pada saat sudah mulai masuk menjalankan shalat, pikirannya kemana-mana.

📚 _Bersamaan dengan itu, engkau bisa jumpai pada dirinya timbul rasa was-was dan bisikan pada perkara-perkara yang tidak ada faedahnya sama sekali dan begitu selesai dari shalat (dia salam) maka terbang semua/hilang pada semua fikiran itu. Maka tatkala mengingat shalat ini merupakan seagung-agung amalan, yang dikerjakan oleh badan, maka dikuasakan adanya syaitan yang akan menggoda dan mengganggu anak adam pada shalatnya. Sampai syaitan tadi akan mendatangi dia ketika shalat, sehingga menghalangi antara dirinya dengan shalatnya, sehingga dia (meskipun badannya) digerakkan dan diterapkan sesuai dengan aturan shalat yang dituntunkan, namun tidak terbayangkan dirinya pada kondisi shalat (tidak dalam bacaan yang sedang ia ucapkan, tidak sedang bermunajat kepada Allah)_

📚 _Syaitan mengatakan padanya, ingatlah ini..., ingatlah ini..., ingatlah ini, sehingga itupun menyibukkan dirinya dari shalatnya. Ketika seseorang sudah selesai dari shalatnya dan selesai mengucapkan salam, maka terbang semua was-wasnya. Karena syaitan amat antusias dan ambisi untuk menghalangi seseorang dari shalatnya, sehingga shalat orang tersebut ibarat layaknya kulit, yang sudah selesai lalu dibuang (tidak ada bekas dan pengaruhnya) dan tidak ada faedahnya_

_Mengapa syaitan khusus menggoda bani adam dalam shalatnya?. Selain khusus, shalat merupakan amalan yang paling besar/agung. Karena dahulu iblis (syaitan dari kalangan jin) kufur, karena ingkar kepada syariat dan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan meninggalkan salah satu jenis gerakan shalat yaitu sujud._

📌 Syariat para Nabi terdahulu boleh, sujud dengan makhluk.

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا

_Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf (QS. Yusuf: 100)_

Namun di-syariat Nabi Muhammad ﷺ tidak diperbolehkan. Karena, setiap celah dan jalan yang dapat mengarah kepada penyimpangan keyakinan, pengkultusan ataupun pengagungan disertai kehinaan dan kerendahan yang tidak semestinya, maka haruslah dicegah dan dihalangi.

✍️ _Rasulullah ﷺ bersabda,_

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا

_"Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya." (HR. Tirmidzi)_

📌 Maka, ketika shalat jenazah tidak ada gerakan ruku' dan sujud. Begitupula dikenali dari para shahabat Rasulillah ﷺ, bahkan sampai difahami dan diketahui dari ciri ini oleh orang-orang romawi,

كالحكاية المعروفة عن القاضي أبي بكر بن الطيب لما أرسله المسلمون إلى ملك النصارى بالقسطنطينية، فإنهم عظموه وعرف النصارى قدرَه، فخافوا أن لا يسجد للملك إذا دخل، فأدخلوه من باب صغير ليدخل منحنيًا، ففطن لمكرهم فدخل مستدبرًا متلقيًا لهم بعجزه، ففعل نقيضَ ما قصدوه.

_Ada sebuah kisah yang terkenal dari Al Qodhi' (hakim) Abi Bakr bin Thoyyib tatkala kaum muslimin mengutusnya untuk menemui raja nasrani dinegeri kostantiniyah, mereka kaum nasrani mengagungkannya dan mengakui kemuliaannya. Mereka khawatir jika dia (Al Qodhi') masuk ke sang raja tidak mau sujud kepadanya. Maka mereka memasukkannya (Al Qodhi')  melalui pintu yang sempit dan pendek supaya dia masuk dalam keadaan jongkok (saat menghadap sang raja). Maka Al Qodhi' pun segera menyadari tipu daya mereka akan hal itu (masuk dalam keadaan merangkak). Maka Al Qodhi' memahami hal itu dan masuk dengan jongkok (merangkak) kebelakang dari pantatnya, dia masuk dengan cara yang tidak seperti mereka inginkan._

📌 Misionaris memasukkan sebagian syubhat berupa kerancuan pemikiran, sebelum mereka memurtadkan dan mengajak sebagian kaum muslimin ke jalannya, dan membuat kaum muslimin menjadi ragu terhadap agamanya. "Mengapa orang islam kalau shalat menghadap kotak hitam (ka'bah) ditengah gurun arab?", "Mengapa dengan penuh harap orang sedunia harus kesana?", "Mengapa ketika mengelilingi ka'bah dan sampai ke batu hitam (Hajar Aswad), lalu mereka sentuh-sentuh, sebagian mencium-ciumnya?". "Mengapa sujud harus menghadap ke kotak hitam?". Mereka menuduh umat islam sebagai umat paganis yang menyembah dan mengkultuskan batu (Hajar Aswad), dan ketika sebagian lemah imannya, maka dapat menjadikannya tergoda dan ragu terhadap kebenaran ajaran islam.

📌 Hal ini dijawab oleh beliau, Syaikh Abdurrahman al-'Ajlan, "Bukankah mereka mengakui dan mengetahui tentang penciptaan Nabi Adam, dan bagaimana iblis membangkang dari perintah Allah saat disuruh bersujud kepada Nabi Adam. Maka yang benar apakah yang mau bersujud kepada Nabi Adam ataukah yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam ketika itu?. Maka yang benar adalah yang mau bersujud kepada Nabi Adam. Karena merupakan perintah Allah pada saat itu".

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

_"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 34)_

Dan iblis berada pada pihak yang salah, karena tidak mau menuruti perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

📌 Maka, beliau Syaikh Abdurrahman al-'Ajlan menyebutkan, "Bahwasannya yang dibenarkan adalah yang mau bersujud kepada Nabi Adam, dikarenakan mengikuti perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka begitupula umat islam, ketika bersujud menghadap kiblat hanyalah sebagai arah kiblat saja dan bukanlah sebagai bentuk pengagungan ataupun persembahkan diri kepada Ka'bah."

Sama halnya ketika shalat menghadap sutrah sebagai pembatas didalam shalatnya, yang bertujuan agar tidak dilewati orang (diantara tempat bersujud dengan dirinya).

📌 Dan dibuktikan atas hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala, pada awal terdahulu kaum muslimin bukanlah berkiblat ke Ka'bah (Masjidil Haram), tetapi di Baitul Maqdis.

✍️ _Abu Ishaq berkata,_

 سَمِعْتُ الْبَرَاءَ يَقُولُا صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ صُرِفْنَا نَحْوَ الْكَعْبَةِ

_Saya mendengar al-Bara' berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah ﷺ  menghadap Baitul Maqdis enam belas bulan atau tujuh belas bulan, kemudian kami dipalingkan menghadap Ka'bah." (HR. Muslim no. 819)_

✍️ _Allah ﷻ berfirman,_

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

_Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. Al-Baqarah:144)_

📚 _Diapun (iblis) menyombongkan diri dan enggan untuk bersujud kepada Nabi Adam. Menolak, membangkang, dan mengingkari perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dia telah kafir. Syaitan telah membangkang dan mengingkari Allah, maka iapun ingin Bani Adam ingkar dan kufur seperti dia, dengan cara menghalangi bani adam dengan sujud mereka. Termasuk menggoda hingga meninggalkan shalat dan kalaupun tidak bisa, maka digoda sehingga kehilangan ke-khusyu'annya._

📌 Suatu ketika, pernah disebutkan kepada Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhuma, bahwa orang-orang Yahudi mengatakan: "Sesungguhnya kami tidak pernah digoda (oleh syaitan) dalam shalat kami dan hati kami selalu hadir (khusyu').

Maka beliau menimpali: "Mereka benar, sebab apa yang akan dilakukan oleh syaitan terhadap hati yang telah hancur?".

Maksudnya adalah bahwa hati orang-orang Yahudi adalah hati yang sudah hancur dan agama mereka adalah agama yang bathil, sehingga syaitan tidak datang menggoda mereka. Karena dia tidak menginginkan yang lebih banyak daripada keyakinan yang telah mereka yakini tersebut.

Akan tetapi, syaitan akan mendatangi istana yang dibangun dan berpenghuni (makmur) untuk menghancurkan dan merobohkannya. Dia akan datang ke hati seorang mukmin yang mempercayai (ajaran Islam) untuk membuatnya menjadi ragu-ragu. Dan dia akan mendatangi hati yang datang kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemudian menghalang-halanginya dari (jalan)-Nya.

✍️ _Allah ﷻ berfirman,_

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (٢) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣)

_Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut: 2-3)_

✍️ _Dari Mush'ab bin Sa'id, "Ya Rasulullah, manusia manakah yang paling keras ujiannya?". Rasulullah ﷺ bersabda,_

الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل فيبتلى الرجل على حسب دينه فإن كان دينه صلبا اشتد بلاؤه وإن كان في دينه رقة ابتلى على حسب دينه فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشى على الأرض ما عليه خطيئة

_"(Orang yang paling keras ujiannya adalah) para Nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya, diuji seseorang sesuai dengan kadar agamanya, kalau kuat agamanya maka semakin keras ujiannya, kalau lemah agamanya maka diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka senantiasa seorang hamba diuji oleh Allah sehingga dia dibiarkan berjalan di atas permukaan bumi tanpa memiliki dosa." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah)_

📚 _Disebutkan ada seorang lelaki datang kepada Imam Abu Hanifah dan dia berkata: Ya syaikh, saya lupa ini, lupa itu, karena lupa suatu perkara yang besar disisinya, dia menganggap kehilangan sesuatu yang besar kalau dia melakukan hal itu. Abu Hanifah menyarankan supaya ia pergi shalat, kemudian orang tersebut pergi shalat. Ketika ia mulai shalat, tiba-tiba ia mulai mengingat apa yang ia lupakan._

📌 Secara keumuman seseorang yang tertimpa musibah, disarankan mengerjakan shalat dan bersabar.

✍️ _Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,_

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

_Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah: 153)_

📌 Akan tetapi bukan kemudian seseorang mencari solusi dan cara-cara didalam shalatnya. Dia tetap berusaha untuk khusyu' yaitu menghadirkan qalbunya dalam bacaan-bacaan shalatnya seakan sedang bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan bukan bermakna ia shalat, kemudian untuk memikirkan hal-hal yang diluar shalat. Tentunya bukan demikian.

📚 _Ini memiliki alasan, Bahwa: Nabi ﷺ pernah memberitahukan bahwasannya syaitan, apabila sedang ditegakkan shalat, ia akan mendatangi seseorang yang sedang mengerjakan shalat tersebut._

✍️ _Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,_

 إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ يُصَلِّي جَاءَ الشَّيْطَانُ فَلَبَسَ عَلَيْهِ حَتَّى لَا يَدْرِيَ كَمْ صَلَّى

_"Sesungguhnya bila seseorang dari kalian berdiri mengerjakan shalat, setan akan datang menghampirinya (untuk menggodanya) sehingga tidak menyadari berapa raka'at shalat yang sudah dia laksanakan (HR. Bukhari)_

📚 _Dan syaitan akan berkata kepadanya ingatlah ini, ingatlah itu, sampai seseorang tidak ingat seberapa banyak (rakaat) ia sudah shalat. Ini sesuatu yang sudah dialami (sesuatu yang dipersaksikan/fakta), sehingga mendorong orang ragu didalam shalatnya. Akan tetapi, apakah untuk penyakit ini (tidak khusyu') ada obatnya?. "Tentu ada"._

✍️ _Sebagaimana shahih dari Rasulullah ﷺ,_

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً

_"Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya." (HR. Al-Bukhari no. 5678)_

✍️ _Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu mengabarkan dari Nabi ﷺ,_

إِنَّ اللهَ لَمْ يَنْزِلْ دَاءً إِلاَّ وَأَنْزَل لَهُ دَوَاءً، جَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ وَعَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ

_"Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya. (Hanya saja) tidak mengetahui, orang yang tidak mengetahuinya dan mengetahui, orang yang mengetahuinya." (HR. Ahmad 1/377, 413 dan 453. Dan dishahihkan dalam Ash-Shahihah no. 451)_

📚 _Setiap penyakit baik yang bersifat agama/ibadah, atau duniawi yang sifatnya badan, atau berkaitan dengan masyarakat itu pasti ada obatnya, hanya saja belum diketahui. Akan tetapi Allah Maha Bijak. Allah menjadikan segala sesuatu ada sebab-sebabnya (yang membuat berhasil) dan disisi lain ada penghalang-penghalangnya (yang membuatnya belum berhasil)._

✍️ _Doa ada sebab-sebab diijabahi, namun ada penghalang-penghalang yang menjadikan seseorang tidak diijabahi doanya_

_Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,_

إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً – وَقاَلَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ .

_Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para Rasul-Nya dengan Firman-Nya: "Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah". Dan Dia berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizki-kan kepada kalian". Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: "Yaa Rabb, Yaa Rabb", padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR Muslim)_

📚 _Suatu penyakit atau masalah dijumpai sebab-sebab untuk solusinya, namun akan terhalangi jika ada penghalang-penghalangnya. Obat dari tidak khusyu' dari shalat, dikabarkan oleh Nabi ﷺ dan Nabi ﷺ mengajarkan kepada umatnya, "kalau engkau merasakan hal itu didalam shalatmu (bisikan yang membuat keraguan dan was-was) maka meludahlah kesebelah kirimu tiga kali. dan ucapkanlah "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (اعوذ بالله من الشيطان الرجيم). Seorang sahabat (Utsman bin Abul Ash) pernah mengeluhkan hal ini kepada Rasulullah ﷺ,  maka Rasulullah ﷺ mengatakan, itu adalah syaitan yang disebut sebagai Khanzab._

✍️ _Nabi ﷺ bersabda,_

ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خَنْزَبٌ، فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْهُ، وَاتْفِلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلَاثًا

_"Itulah syaitan, namanya Khanzab. Jika engkau merasa sedang digoda syaitan maka mintalah perlindungan kepada Allah darinya, dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." (HR. Muslim 2203)_

📚 _Demikian Rasulullah ﷺ menyebutnya, ada syaitan khusus yang menggoda seseorang ketika shalat. Maka bila engkau merasakannya, mintalah perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan meludah kekirilah tiga kali. Maka sahabat tersebut (Utsman bin Abul Ash) melakukannya, "Aku kerjakan hal tersebut sesuai bimbingan Rasulullah ﷺ, maka Allah hilangkan hal tersebut dari diriku". Ketika suatu obat itu diletakkan pada tempat yang siap menerima, maka itu akan bermanfaat_

dari t.me/taklim

Kunjungi juga
📁Ustadz Muhammad Higa (Kumpulan Audio dan Artikel/Faidah)
📁kitab sifat shalat nabi (Kumpulan audio dan matan/syarah)
📁salafy bantul (Info dakwah dan jadwal kajian)

Keyword (Kata Kunci) : pengajian islam, audio mp3, kajian sunnah, kajian ilmiah, audio salafy terbaru, download audio kajian salaf, rekaman kajian, audio kajian, salafy indonesia, kajian audio mp3, ceramah agama, kajian islam, ilmu syar'i, ayo ngaji, majelis taklim, telegram, website, blog, dakwah, channel, streaming, update, online, radio islam indonesia, RII, asatidzah, salaf, muslim, ahlussunnah wal jama'ah, islami, manhaj salaf, al qur'an dan sunnah, ayat dan hadits, fiqih ibadah, fiqih islam, fiqih muamalah, tata cara ibadah, hukum syar'i, kekhusyukan, menghadirkan hati, konsentrasi, sholat, bantul,

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi