Hukum Bergabung Dengan Kelompok-kelompok Keagamaan

AL-UKHUWWAH:
HUKUM BERGABUNG DENGAN KELOMPOK-KELOMPOK KEAGAMAAN
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Bagaimana Anda menasihati para dai seputar posisi mereka terhadap para ahli bidah? Kami juga mohon arahan nasihat Anda terutama kepada para pemuda yang terpengaruh bergabung dengan kelompok-kelompok keagamaan (Islam)?
Jawaban:
Kami menasihati saudara-saudara kami semua dengan berdakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan bijak dan nasihat yang baik serta debat dengan cara yang terbaik. Allah Subhanahu wa Taala telah memerintahkan hal ini kepada semua manusia dan para ahli bidah jika mereka menampakkan amalan bidahnya dan mengingkari kemungkaran mereka, baik mereka dari Syiah atau yang lain.
*_Bidah apapun yang dilihat oleh seorang mukmin harus diingkari sesuai kemampuan dengan cara-cara yang syar'i._*
Bidah adalah sesuatu yang diada-adakan oleh orang dalam urusan agama dan dinisbatkan kepadanya padahal bukan bagian dari agama berdasarkan sabda Nabi:
_Barangsiapa mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal dari urusan agama kami, maka perkara itu tertolak._
dan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam:
_Barangsiapa melakukan suatu perbuatan yang tidak berdasarkan urusan (agama) kami, maka perbuatan tersebut tertolak._
Contohnya adalah bidah kelompok Rafidah, Mu'tazilah, Murji'ah, dan Khawarij, merayakan hari kelahiran, membangun di atas kuburan, dan bidah membangun masjid di atasnya.
Mereka wajib dinasihati dan diarahkan kepada kebaikan dan bidah yang telah mereka ada-adakan harus ditolak dengan dalil-dalil syariat serta mereka harus diajari tentang kebenaran yang tidak mereka ketahui dengan lemah lembut, cara-cara yang baik, dan dalil-dalil yang jelas supaya mereka bisa menerima kebenaran.
*Adapun bergabung dengan kelompok-kelompok yang melakukan bidah wajib tidak dilakukan. Semuanya hendaknya bergabung kepada kitab Allah dan sunah Rasul-Nya dan saling tolong-menolong di dalamnya dengan jujur dan ikhlas.*
Dengan demikian, mereka termasuk golongan Allah yang telah difirmankan-Nya pada akhir surah al-Mujadalah:
_Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung._
setelah Allah menyebutkan sifat-sifat agung mereka dalam firman Allah Taala:
_Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya._
Di antara sifat-sifat agung mereka adalah apa yang telah disebutkan Allah Azza wa Jalla dalam surah adz-Dzariyat dalam firman Allah Azza wa Jalla:
_Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air.(15)sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik;(16)Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam(17)Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).(18)Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian._
Inilah sifat-sifat golongan Allah. Mereka tidak bergabung kepada selain kitab Allah dan sunah, berdakwah kepadanya, dan berjalan di atas petunjuk pendahulu umat, yaitu para sahabat radhiyallahu anhum dan para pengikut mereka dalam kebaikan.
Mereka menasihati semua kelompok dan organisasi dan menyeru mereka untuk berpegang teguh dengan kitab Allah dan sunah dan mengembalikan apa yang mereka perselisihkan kepada keduanya; apa yang sesuai dengan keduanya atau salah satunya diterima dan itulah yang hak. Apa yang menyelisihi keduanya wajib ditinggalkan.
Dalam hal ini, tidak ada perbedaan antara kelompok Ikhwanul Muslimin, Ansharussunnah wa Jamiyyah Syar'iyyah, Jamaah Tabligh
atau organisasi dan kelompok lainnya yang dinisbatkan kepada Islam. Dengan demikian, kata dan tujuan akan menjadi satu dan semuanya akan menjadi satu kelompok yang mengikuti jejak Ahlussunnah wal Jamaah karena merekalah golongan Allah, penolong agama-Nya, dan penyeru kepada agama-Nya.
Tidaklah boleh bersikap taashub (fanatik) kepada salah satu organisas
i atau kelompok dalam hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang suci.
http://www.binbaz.org.sa/fatawa/177
http://telegram.me/ukhwh
13/03/2017
الانتماء إلى أحزاب دينية
بماذا تنصحون الدعاة حيال موقفهم من المبتدعة؟ كما نرجو من حمل سماحتكم توجيه نصيحة خاصة إلى الشباب الذين يتأثرون بالانتماءات الحزبية المسماة بالدينية؟
نوصي إخواننا جميعا بالدعوة إلى الله سبحانه بالحكمة والموعظة الحسنة والجدال بالتي هي أحسن كما أمر الله سبحانه بذلك مع جميع الناس ومع المبتدعة إذا أظهروا بدعتهم، وأن ينكروا عليهم سواء كانوا من الشيعة أو غيرهم- فأي بدعة رآها المؤمن وجب عليه إنكارها حسب الطاقة بالطرق الشرعية.
والبدعة هي ما أحدثه الناس في الدين ونسبوه إليه وليس منه، لقول النبي صلى الله عليه وسلم: من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد، وقول النبي صلى الله عليه وسلم: من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد ومن أمثلة ذلك بدعة الرفض، وبدعة الاعتزال، وبدعة الإرجاء، وبدعة الخوارج، وبدعه الاحتفال بالموالد، وبدعة البناء على القبور واتخاذ المساجد عليها إلى غير ذلك من البدع، فيجب نصحهم وتوجيههم إلى الخير، وإنكار ما أحدثوا من البدع بالأدلة الشرعية وتعليمهم ما جهلوا من الحق بالرفق والأسلوب الحسن والأدلة الواضحة لعلهم يقبلون الحق.
أما الانتماءات إلى الأحزاب المحدثة فالواجب تركها، وأن ينتمي الجميع إلى كتاب الله وسنة رسوله صلى الله عليه وسلم، وأن يتعاونوا في ذلك بصدق وإخلاص، وبذلك يكونون من حزب الله الذي قال الله فيه سبحانه في آخر سورة المجادلة: أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ[1] بعدما ذكر صفاتهم العظيمة في قوله تعالى: لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ[2] الآية.
ومن صفاتهم العظيمة ما ذكره الله عز وجل في سورة الذاريات في قول الله عز وجل: إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ * آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ * كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ * وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ[3] فهذه صفات حزب الله لا يتحيزون إلى غير كتاب الله، والسنة والدعوة إليها والسير على منهج سلف الأمة من الصحابة رضي الله عنهم وأتباعهم بإحسان.
فهم ينصحون جميع الأحزاب وجميع الجمعيات ويدعونهم إلى التمسك بالكتاب والسنة، وعرض ما اختلفوا فيه عليهما فما وافقهما أو أحدهما فهو المقبول وهو الحق، وما خالفهما وجب تركه.
ولا فرق في ذلك بين جماعة الإخوان المسلمين، أو أنصار السنة والجمعية الشرعية، أو جماعة التبليغ أو غيرهم من الجمعيات والأحزاب المنتسبة للإسلام. وبذلك تجتمع الكلمة ويتحد الهدف ويكون الجميع حزبا واحدا يترسم خطى أهل السنة والجماعة الذين هم حزب الله وأنصار دينه والدعاة إليه.
ولا يجوز التعصب لأي جمعية أو أي حزب فيما يخالف الشرع المطهر.
[1] سورة المجادلة الآية 22.
[2] سورة المجادلة الآية 22.
[3] سورة الذاريات الآيات 15 – 19.

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi