![[AUDIO] Pertemuan ke 16: Lanjutan Dorongan untuk Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi dan Faedah Mengamalkannya - Ustadz Muhammad Higa [AUDIO] Pertemuan ke 16: Lanjutan Dorongan untuk Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi dan Faedah Mengamalkannya - Ustadz Muhammad Higa](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0-WCenKVHBCuROygM0b_a6nRfCGRIqUaZaTx95vqRkjS8D0Fe47ku8F1zBwbOBvBv8XJot32yp1nVTUSAbbDIBnsYOuO_UgZMVXZmVq_q7aFK_h60Mp0TmPyGgbneNxXC2dgQJB7XSkc/s400/audio.png)
📘 Dharuratul Ihtimam bis Sunanin Nabawiyyah
👤 Ustadz Muhammad Higa
🏠 Masjid Nurul Hujjaj, Wojo, Bantul
📢 Pertemuan ke 16: Lanjutan Dorongan untuk Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi dan Faedah Mengamalkannya
📆 08/05/2017
💾 https://drive.google.com/uc?id=1X4cD0hnTD1N5Q8WzXHV7aKMf84z7lQ6k&export=download
Dharuratul Ihtimam*📌
*Karya: Asy Syaikh Abdussalam bin Barjas bin Nasir Aali Abdil Karim rahimahullaah Ta'ala*
👉 TRANSKRIP KAJIAN
*Pertemuan ke* 16
_Senin, 08 Mei 2017 (11 Sya'ban 1438)_
_Masjid Nurul Hujjaj_
_Wojo, Perempatan Ring Road Selatan, Banguntapan, Sewon, Bantul_
_Setiap Senin-selasa_
_Ba'da maghrib s/d. 'Isya_
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
♻️ Lanjutan Fasal tentang dorongan untuk berpegang teguh dengan sunnah ajaran Rasulullah ﷺ. Dan telah disebutkan dalam bab ini beberapa ayat -dan itu bukanlah pembatasan-, begitupula disebutkan sebagian kecil hadits-hadits ar-Rasul ﷺ dalam bab ini dan juga sejumlah atsar dari para Ulama.
📌 Bahkan termasuk dinukilkan dari tokoh-tokoh ulama yang sering diaku-aku dan dipakai oleh kalangan sebagian thariqah sufiyah, semisal: Al-Junaid bin Muhammad bin al-Junaid Abu Qasim al-Qawariri al-Khazzaz al-Nahawandi al-Baghdadi al-Syafi'i rahimahullah Ta'ala dan Sahl bin 'Adillah at-Tusari rahimahullah Ta'ala, yangmana sesungguhnya merekapun (para ulama ini) menghasung untuk berpegang teguh dengan sunnah ajaran Rasulullah ﷺ. Seandainya mereka (orang yang mengaku sebagai pengikut imam-imam ini dari kalangan ahlul bid'ah dan selainnya) mau mengikutinya, tentulah hal itu akan menjadi jalan keselamatan. Namun sebagian mereka justru membuat cara-cara ibadah yang tidak dituntunkan oleh ar-Rasul ﷺ baik dalam bab wirid-wirid, ibadah, ucapan lisan maupun ritual ibadah dari sisi amaliyah badaniyah maupun berupa I'tiqad aqidah bathilah/keyakinan yang menyimpang yang tidak diajarkan dan dicontohkan oleh ar-Rasul ﷺ.
📌 Sesungguhnya Imam-imam Ahlul hadits dan para ulama kita ahlus sunnah, mereka sangat besar andilnya dalam menghasung dan membimbing umat agar perhatian dengan sunnah-sunnah ar-Rasul ﷺ. Meneladani Rasulullah ﷺ dalam berbagai perbuatan, ucapan, keyakinan begitupula Akhlak. Sebisa mungkin seorang muslim mendekati dengan petunjuk ar-Rasul ﷺ yang memang Allah utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Apakah itu akhlak kepada Allah, akhlak seseorang terhadap hak Nabinya, akhlak terhadap orangtua, istri, anak, shahabat, tetangga dan seterusnya.
📌 Akhlak ar-Rasul ﷺ adalah Al-Qur'an
✍️ _Dari Sa'ad bin Hisyam radhiyallahu 'anhu_
سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ أَخْبِرِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
_Saya bertanya kepada Aisyah, saya katakan, "Tolong kabarkan kepadaku tentang akhlak Rasulullah ﷺ." Aisyah menjawab, "Akhlak beliau adalah Al-Quran." (HR. Ahmad no. 24139)_
📚 _Maka sebagian atsar hadits yang pernah disebutkan dalam fasal ini hanyalah ibarat sepucuk dari apa yang datang berupa dalil-dalil atsar yang mengokohkan prinsip yang agung ini yang termasuk prinsip-prinsip dasar dari agama kita yaitu: Mengikuti ajaran ar-Rasul ﷺ dan mengamalkannya. Dan ini merupakan bab yang panjang bila diikuti. Maka hendaklah seorang muslim menjadi untuk dia siap meraih dari apa yang menggantung dari ranting-ranting as-sunnah, siap memetik buah-buah dan demikian pula apa yang dihasilkan dari pohon, dan itu semua butuh perjuangan_
📌 Namun, bagaikan tanaman seberapapun disirami dan dipupuk subur, namun tanpa dipagari, dilindungi dari yang buruk maka tanaman tersebut bisa mati terinjak hewan atau bahkan mati tercabut. Dan demikian pula, seberapapun tanaman dilindungi dengan pagar yang begitu kuat namun tanpa disirami dan dipupuk maka tanaman tersebut kering dan tidak dapat tumbuh dengan baik.
Demikianlah semestinya sikap kita terhadap masyarakat dan anak-anak kita. Didakwahi agar baik dan dijaga dari pengaruh jelek.
📚 _Dan hendaknya ia perhatian untuk bisa menerapkannya (ajaran Rasulullah ﷺ) yang ia dapatkan disetiap perkara dari perkara-perkaranya._
📌 Apakah sebatas dalam perkara adab buang hajat, adab makan yang sehari-hari ia lalui, adab tidur dan lain sebagainya yang hal itu akan membawa kebaikan bagi setiap muslim di dunia maupun di akhirat. Jika adab buang hajat saja diajarkan di dalam agama kita yang sempurna ini, lalu bagaimana dengan urusan-urusan yang besar?! Sebaliknya, jika tidak mengetahui ajaran tersebut maka berapa banyak terjadi kekacauan, berbagai macam penyimpangan dan penyakit, baik lahiriyah maupun bathiniyah.
📚 _Maka sesuai dengan kadar seberapa besar ia mencintai Rasulullah ﷺ maka sedemikian itu pula kadar dia mutaba'ah (mengikuti petunjuk Rasulullah ﷺ dan mengamalkannya sesuai dengan apa yang telah disyariatkan)._
📌 Kalau ada seseorang mengaku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia buktikan dengan mengikuti syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui ajaran Rasul-Nya ﷺ. Dan jika tidak, maka sesungguhnya itu hanyalah pengakuan dusta/palsu, dan semakin dekat dengan ittiba'/meneladani ar-Rasul ﷺ, semakin dekat dengan melaksanakan syariat-syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala maka diharapkan semakin besar pula dia berpotensi mendapatkan kecintaan, keridhaan Allah dan demikian pula benarnya dia dalam mencintai ar-Rasul ﷺ. Maka berbanding lurus antara ittiba' rasul dengan kecintaan seseorang kepada ar-Rasul ﷺ.
📚 _Semakin sedikit, maka menunjukkan semakin sedikit pula cintanya kepada Rasulullah ﷺ. Dan semakin dia meneladani, mengagungkan, mengikuti jalan hidup, membela ajaran ar-Rasul ﷺ, mengamalkan dan mendakwahkannya, maka demikian pula diharapkan hal itu termasuk bab ia dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menunjukkan benarnya kecintaan dirinya kepada Rasulullah ﷺ._
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
_Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah ﷺ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Ali Imran: 31)_
♻️ _Fasal: Faedah Beramal dengan Sunnah ajaran ar-Rasul ﷺ_
📚 _Berkata penulis rahimahullah Ta'ala, "Maka kapan seorang muslim menjaga Ajaran Rasul ﷺ sebagaimana penjagaan dia dalam urusan makan dan minum yang hal itu merupakan sebab baiknya urusan badan atau bahkan lebih daripada itu, maka niscaya ia akan mendapatkan banyak faedah atau manfaat, baik manfaat agamanya maupun manfaat dalam hal dunianya."_
📌 Maka sungguh mengamalkan ajaran ar-Rasul ﷺ banyak sekali faedah yang ada padanya dalam setiap yang dilakukan ar-Rasul ﷺ.
✍️ _Sufyan ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala berkata,_
إِنْ اسْتَطَعتَ ، أَلَّا تَحُكَّ رَأسَكَ إِلَّا بِأَثَرٍ فَافعَلْ
_"Jika kamu sanggup untuk tidak menggaruk kepala kecuali dengan dasar dari atsar/riwayat maka lakukanlah." (Manaqib al-Imam al-A'zham Abi 'Abdillah Sufyan bin Sa'id ats-Tsauri, hal. 29) dan (Al Jami' li Akhlaq ar Rawi wa Adab as-Sami', Khatib al-Baghdadi, Mauqi Jami' al-Hadits: 1/197)_
📌 Hal ini untuk lebih menyemangati dan menjaga, menguatkan niat dan memperbesar pahala. Berbeda dengan seseorang yang melakukan karena rutinitas, meskipun boleh saja seseorang menggaruk kepala tanpa dalil, namun kalau perkara rutin berupa perkara adab biasa dia niatkan ihtisab dan ittiba' Rasul ﷺ itupun akan mendapat pahala.
📌 Juga disebutkan bahwa ar-Rasul ﷺ terkadang bersandar pada istrinya, dan begitu juga sampai wafatnya beliau juga bersandar di 'Aisyah radhiyallahu 'anha
✍️ _Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha_
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّكِئُ فِي حِجْرِي وَأَنَا حَائِضٌ فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ
_"Rasulullah ﷺ bersandar (dengan kepalanya) pada pangkuanku, sedangkan aku dalam keadaan sedang haid, maka beliau membaca al-Qur'an." (HR. Muslim no. 454)_
✍️ _Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha_
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ صَحِيحٌ إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يُرَى مَقْعَدُهُ فِي الْجَنَّةِ ثُمَّ يُخَيَّرُ قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِي غُشِيَ عَلَيْهِ سَاعَةً ثُمَّ أَفَاقَ فَأَشْخَصَ بَصَرَهُ إِلَى السَّقْفِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى قَالَتْ عَائِشَةُ قُلْتُ إِذًا لَا يَخْتَارُنَا قَالَتْ عَائِشَةُ وَعَرَفْتُ الْحَدِيثَ الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُنَا بِهِ وَهُوَ صَحِيحٌ فِي قَوْلِهِ إِنَّهُ لَمْ يُقْبَضْ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ ثُمَّ يُخَيَّرُ قَالَتْ عَائِشَةُ فَكَانَتْ تِلْكَ آخِرُ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْلَهُ اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى
Ketika Rasulullah ﷺ berada dalam keadaan sehat, beliau pernah bersabda, "Sesungguhnya seorang Nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia dipersilahkan untuk memilih." Aisyah berkata; "Ketika malaikat pencabut nyawa datang kepada Rasulullah, sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat. Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: "Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi!", 'Aisyah berkata; "Dengan demikian, Rasulullah ﷺ tidak memilih untuk hidup Iebih lama lagi bersama kami." Aisyah pernah berkata; "Saya teringat ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat;" "Sesungguhnya seorang Nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga. Setelah itu, ia pun dipersilahkan untuk memilih." Aisyah juga berkata; "Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: "Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi." (HR. Muslim no. 4476)_
✍️ _Dari Al Aswad bin Yazid radhiyallahu 'anhu_
ذَكَرُوا عِنْدَ عَائِشَةَ أَنَّ عَلِيًّا كَانَ وَصِيًّا فَقَالَتْ مَتَى أَوْصَى إِلَيْهِ فَقَدْ كُنْتُ مُسْنِدَتَهُ إِلَى صَدْرِي أَوْ قَالَتْ حَجْرِي فَدَعَا بِالطَّسْتِ فَلَقَدْ انْخَنَثَ فِي حَجْرِي وَمَا شَعَرْتُ أَنَّهُ مَاتَ فَمَتَى أَوْصَى إِلَيْهِ
_"Orang-orang berbicara di samping 'Aisyah, bahwa 'Ali menerima wasiat dari Rasulullah ﷺ, maka dia berkata, "Kapankah beliau berwasiat kepadanya? Padahal ketika beliau sakit, beliau bersandar di dadaku -atau berkata- di pangkuanku. Kemudian beliau meminta bejana, sesudah itu beliau rebahan di pangkuanku dan saya tidak sadar jika beliau telah tiada. Maka kapankah beliau berwasiat kepadanya?" (lafadz Yahya bin Yahya) (HR. Muslim 3088)_
📌 Maka seandainya seorang suami melakukan hal ini untuk mencontoh ar-Rasul ﷺ maka ia akan mendapatkan pahalanya. Lebih-lebih dalam perkara lain yang dihasung di dalam dalil, seperti menggosok gigi/bersiwak. Apakah dengan ranting kayu siwak ataukah dengan sikat gigi. Maka seberapa seseorang mengamalkan dan menjaga sunnah rasul ﷺ akan semakin banyak ia berpotensi akan mendapatkan faedah didalam dunia maupun agamanya.
📚 _Sebagaimana disebutkan oleh Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah Ta'ala, Didalam meneladani ajaran Rasulullah ﷺ, terdapat padanya:_
1⃣ Barakah karena mencocoki sunnah Rasulullah ﷺ.
📌 Seseorang yang mengikuti syariat sunnah ar-Rasul ﷺ tentulah akan diridhai dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2⃣ Akan diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
3⃣ Akan diangkat derajatnya dengan dua hal yaitu: Ilmu dan Amal shalih.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
_Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. Al-Mujadilah: 11)_
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
_Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan (QS. Al-An'am:132)_
4⃣ Ketentraman Qalbu.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
_"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati-hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah-lah, hati akan menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra'd: 28)_
5⃣ Kesehatan badan.
✍️ _Dari Abu Barzah radhiyallahu 'anhu_
أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا.
_"Rasulullah ﷺ membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan berbincang-bincang setelahnya" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)_
📌 Orang yang setiap saat begadang yang dalam hal manfaat saja menjadikan kelelahan, apalagi yang tidak bermanfaat apalagi maksiat. Begadang di malam hari diperbolehkan jika ada maslahatnya. Al-Imam Al-Bukhari meletakkan sebuah Bab dalam kitab Shahih-nya dengan judul: "Bab Begadang dalam rangka Menuntut Ilmu".
✍️ _Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhu_
كَانَ رَسُولُ اللهِ يَسْمُرُ مَعَ أَبِي بَكْرٍ فِي اْلأَمْرِ مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ، وَأَنَا مَعَهُمَا
_"Dahulu Rasulullah ﷺ begadang bersama Abu Bakar membicarakan urusan kaum muslimin, dan aku bersama mereka." (Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani)_
📌 Dan bagi mereka yang belajar hadits, belajarnya diwaktu malam dan kalau khawatir tidak bisa bangun kecuali sudah dekat adzan shubuh, silahkan shalat malam minimal witirnya diawal waktu sebelum tidurnya.
✍️ _Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu_
أَوْصَانِي خَلِيلِي صلى الله عليه وسلم بِثَلاثٍ: بِصِيَامِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
_"Kekasihku (Rasulullah ﷺ) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: berpuasa tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur." (HR. Muslim)_
6⃣ Mengekang syaithan
📌 Semakin seseorang mengamalkan sunnah maka semakin mengekang dan mengerdilkan godaan syaithan dan semakin dia meninggalkan dan jauh dari ajaran Rasul ﷺ maka semakin besar pengaruh syaithan. Maka dengan mengamalkan sunnah dan mengikuti ajaran rasul ﷺ maka akan mengendalikan dan mengekang pengaruh syaithan. Dan termasuk bentuk pengekangan dan meminimalkan pengaruh syaithan adalah ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)
_"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".(QS. Al-Hijr: 39-40)_
7⃣ Akan ditetapkan menempuh diatas jalan yang lurus.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
_Tunjukilah kami jalan yang lurus (QS. Al-Fatihah: 6)_
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
_"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka". (QS. Al-Fatihah: 7)_
📌 Sebab terbesar untuk seseorang tetap dijalan yang lurus
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
_Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisa: 69)_
وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا
_Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk (QS. An Nur: 54)_
📚 _Adapun Ibnu Hibban (Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Muadz bin Ma'bad at-Tamimi Abu Hatim ad-Darimi) rahimahullah Ta'ala dalam mukadimah kitab shahihnya, "Dan sesungguhnya didalam menetapi sunnah ajaran rasul ﷺ padanya terdapat keselamatan yang sempurna dan kharomah yang terkumpul padanya dan tidak akan padam cahayanya, yang tidak akan runtuh hujjahnya. Barangsiapa yang menetapinya niscaya ia akan dijaga dan barangsiapa menyelisihinya niscaya ia akan menyesalinya"_
✍️ _Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu , ia berkata, “Aku pernah dibonceng oleh Nabi ﷺ di atas seekor keledai. Lalu Beliau ﷺ bersabda kepadaku,_
يَامُعَاذُ ، أَتَدْرِيْ مَا حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ ، وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ؛ قَالَ : حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا ، وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا. قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ ؟ قَالَ : لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوْا
_"Wahai Mu'adz, Tahukah engkau apa hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah ialah sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, Tidak perlukah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?" Beliau ﷺ menjawab, "Janganlah kau sampaikan kabar gembira ini kepada mereka, sehingga mereka akan bersikap menyandarkan diri (kepada hal ini dan tidak beramal shalih)." (HR. Al-Bukhari no. 2856, 5967, 6267, 6500, 7373; HR. Muslim no. 30; HR. Ahmad V/228, 230, 236, 242; HR. Abu Dawud no. 2559; HR. At-Tirmidzi no. 2643; HR. An-Nasa'i dalam as-Sunanul Kubra no. 9943; HR. Ibnu Majah no. 4296; HR. Ath Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabir, XX/no. 256)_
📌 Salah satu Faedah dari ikhlas dan Tauhid adalah dileburnya dosa-dosa. Dan ahlus sunnah bersikap pertengahan dalam bab kharomah yaitu: tidak meremehkan, tidak menolak dan tidak mengingkarinya, tetapi juga tidak mudah menganggap sedikit-sedikit kharomah tanpa melihat apa dan bagaimana perbuatannya. Yang namanya kharomah pada Auliya/wali-waliNya berupa penjagaan atau dilindungi dan sebagainya adalah shahih/benar adanya dan bisa terjadi. Kharomah bentuknya berbagai macam dan diantara kharomah terbesar ialah bisa tetap istiqamah diatas jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dijaga dari fitnah tuduhan dan dari dosa dan maksiat. Dan bukanlah kharamah itu semata-mata bisa terbang atau berjalan diatas air.
وقد قال يونس بن عبد الأعلى الصدفي : قلت للشافعي : كان الليث بن سعد يقول : إذا رأيتم الرجل يمشي على الماء ويطير في الهواء فلا تغتروا به حتى تعرضوا أمره على الكتاب والسنة ، فقال الشافعي : قصر الليث رحمه الله ، بل إذا رأيتم الرجل يمشي على الماء ويطير في الهواء فلا تغتروا به حتى تعرضوا أمره على الكتاب والسنة
_"Yunus bin 'Abdil A'la berkata; "Aku berkata kepada Asy-Syafi'i: Al-Laits bin S'ad berkata : Jika kalian melihat seseorang berjalan di atas air maka janganlah kalian tertipu olehnya hingga kalian menimbang perkaranya di atas Al-Qur'an dan As-Sunnah." Maka Asy-Syafi'i berkata, "Al-Laits rahimahullah masih kurang, bahkan jika kalian melihat seseorang berjalan di atas air dan terbang di atas udara maka janganlah terpedaya olehnya hingga kalian menimbang perkaranya di atas Al-Qur'an dan As-Sunnah" (Aadaab Asy-Syaafi'i wa Manaaqibuhu hal. 184)_
📌 Kalau dia mengaku bisa menghilang, kebal senjata ini dan itu, sementara shalat berjama'ah di masjid tidak pernah terlihat demikian pula amaliyah-amaliyahnya jauh dari tuntunan Rasulullah ﷺ, bahkan melakukan keharaman-keharaman, ucapan-ucapannyapun menyimpang maka itu bukanlah Kharomah tetapi bisa jadi itu Istidraj.
✍️ _Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,_
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
_"Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad 4: 145)_
📌 Janganlah seseorang menganggap "dilindungi atau dijaga" (Barangsiapa yang menetapi sunnah ajaran ar-Rasul ﷺ niscaya ia akan dijaga) itu tidak pernah digunjing, dicaci maki dan diejek oleh orang atau bahkan pada tingkat yang lebih dari itu, bahkan para Ulama mengingatkan sebaliknya meskipun diakhirnya Allah janjikan kesudahan yang baik bagi orang yang bertaqwa.
✍️ _Asy-Syaikh Zaid al-Madkhali rahimahullah Ta'ala berkata,_
من اختار لنفسه طريق الأنبياء فلا بدّ أن يناله من الأذى ما يحتاج معه إلى شحنة كبيرة من الصبر (المنهج القويم - ٣٠)
_"Barangsiapa memilih untuk dirinya jalan para nabi, maka mau tidak mau dia akan terkenai banyak gangguan, yang membutuhkan darinya persediaan kesabaran dalam jumlah sangat besar." (Al-Manhaj Al-Qawim, 30)_
📌 Bukankah Rasulullah ﷺ pecah gigi serinya pada perang Uhud, shahihnya Rasulullah juga mendapatkan rintangan dan gangguan didalam berdakwah.
✍️ _Dari Abu Hazim radhiyallahu 'anhu_
أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ وَهُوَ يُسْأَلُ عَنْ جُرْحِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْرِفُ مَنْ كَانَ يَغْسِلُ جُرْحَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ كَانَ يَسْكُبُ الْمَاءَ وَبِمَا دُووِيَ قَالَ كَانَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَغْسِلُهُ وَعَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ يَسْكُبُ الْمَاءَ بِالْمِجَنِّ فَلَمَّا رَأَتْ فَاطِمَةُ أَنَّ الْمَاءَ لَا يَزِيدُ الدَّمَ إِلَّا كَثْرَةً أَخَذَتْ قِطْعَةً مِنْ حَصِيرٍ فَأَحْرَقَتْهَا وَأَلْصَقَتْهَا فَاسْتَمْسَكَ الدَّمُ وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَتُهُ يَوْمَئِذٍ وَجُرِحَ وَجْهُهُ وَكُسِرَتْ الْبَيْضَةُ عَلَى رَأْسِهِ
_Dia mendengar Sahl bin Sa'd bertanya tentang luka Rasulullah ﷺ, dia berkata, "Demi Allah, sungguh aku telah mengetahui orang yang telah mengobati luka Rasulullah ﷺ, orang yang menuangkan air, dan dengan apa beliau diobati." Dia melanjutkan, "Fatimah, putri Rasulullah ﷺ lah yang telah mencuci (luka beliau), sementara Ali bin Abu Thalib menuangkan air dengan menggunakan perisai, ketika Fatimah melihat darah semakin mengalir deras, dia langsung mengambil potongan tikar dan membakarnya, setelah itu dia menempelkan (bekas pembakaran tersebut) pada luka beliau hingga darahnya terhenti, pada waktu itu gigi seri beliau tanggal, wajah beliau terluka dan topi baja beliau pecah." (HR. Bukhari No. 3767)_
📌 Rasulullah ﷺ juga pernah disiram dengan kotoran onta ketika bersujud.
✍️ _Dari Abdullah ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu_
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي عِنْدَ الْبَيْتِ وَأَبُو جَهْلٍ وَأَصْحَابٌ لَهُ جُلُوسٌ إِذْ قَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْض أَيُّكُمْ يَجِيءُ بِسَلَى جَزُورِ بَنِي فُلَانٍ فَيَضَعُهُ عَلَى ظَهْرِ مُحَمَّدٍ إِذَا سَجَدَ فَانْبَعَثَ أَشْقَى الْقَوْمِ فَجَاءَ بِهِ فَنَظَرَ حَتَّى سَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضَعَهُ عَلَى ظَهْرِهِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ وَأَنَا أَنْظُرُ لَا أُغْنِي شَيْئًا لَوْ كَانَ لِي مَنَعَةٌ قَالَ فَجَعَلُوا يَضْحَكُونَ وَيُحِيلُ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدٌ لَا يَرْفَعُ رَأْسَهُ حَتَّى جَاءَتْهُ فَاطِمَةُ فَطَرَحَتْ عَنْ ظَهْرِهِ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأْسَهُ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَشَقَّ عَلَيْهِمْ إِذْ دَعَا عَلَيْهِمْ قَالَ وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّ الدَّعْوَةَ فِي ذَلِكَ الْبَلَدِ مُسْتَجَابَةٌ ثُمَّ سَمَّى اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ وَعَلَيْكَ بِعُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَشَيْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَالْوَلِيدِ بْنِ عُتْبَةَ وَأُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ وَعُقْبَةَ بْنِ أَبِي مُعَيْطٍ وَعَدَّ السَّابِعَ فَلَمْ يَحْفَظْ قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ رَأَيْتُ الَّذِينَ عَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَرْعَى فِي الْقَلِيبِ قَلِيبِ بَدْرٍ
_"Bahwa Nabi ﷺ shalat di dekat Ka'bah sementara Abu Jahal dan teman-temannya duduk di dekat beliau. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Siapa dari kalian yang dapat mendatangkan isi perut (jerohan) unta milik bani fulan, lalu ia letakkan di punggung Muhammad saat dia sujud?", Maka berangkatlah orang yang paling celaka dari mereka, ia lalu datang kembali dengan membawa kotoran unta tersebut. Orang itu lantas menunggu dan memperhatikan, maka ketika Nabi ﷺ sujud kotoran itu ia letakkan di punggung beliau di antara kedua pundaknya. "Sementara aku hanya bisa melihatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Sekiranya aku bisa mencegah!" Abdullah bin Mas'ud melanjutkan kisahnya, "Lalu mereka pun tertawa-tawa dan saling menyindir satu sama lain sedang Rasulullah ﷺ dalam keadaan sujud, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga datang Fatimah. Fatimah lalu membersihkan kotoran itu dari punggung beliau, setelah itu baru Rasulullah ﷺ mengangkat kepalanya seraya berdo'a: "Ya Allah, aku serahkan (urusan) Quraisy kepada-Mu." Sebanyak tiga kali. "Maka do'a tersebut membuat mereka ketakutan." 'Abdullah bin Mas'ud meneruskan, "Sebab mereka yakin bahwa do'a yang dipanjatkan tempat itu akan diterima." Kemudian Nabi ﷺ menyebut satu persatu nama-nama mereka: "Ya Allah, aku serahkan (urusan) Abu Jahal kepada-Mu, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Al Walid bin 'Utbah, Umayyah bin Khalaf dan 'Uqbah bin Abu Mu'aith." Dan Nabi ﷺ menyebut yang ke tujuh tapi aku lupa." 'Abdullah bin Mas'ud berkata, "Sungguh aku melihat orang-orang yang disebut Nabi ﷺ tersebut, terbantai di pinggiran lembah Badar (dalam perang Badar)." (HR. Bukhari no. 490)_
📌 Rasulullah ﷺ juga pernah dikatakan sebagai penyair yang gila
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ
_Dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?" (QS. As-Saaffat: 36)_
📌 Rasulullah ﷺ juga pernah diracuni ketika makan daging kambing.
✍️ _Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu_
أَنَّ يَهُودِيَّةً أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَاةٍ مَسْمُومَةٍ فَأَكَلَ مِنْهَا فَجِيءَ بِهَا فَقِيلَ أَلَا نَقْتُلُهَا قَالَ لَا فَمَا زِلْتُ أَعْرِفُهَا فِي لَهَوَاتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
_Bahwa, ada seorang wanita Yahudi yang datang menemui Nabi ﷺ dengan membawa seekor kambing yang telah diracun lalu Beliau memakannya. Kemudian wanita itu diringkus dengan bukti daging tersebut dan dikatakan; "Tidak sebaiknyakah kita bunuh saja?" Beliau menjawab: "Jangan". Sejak itu aku senantiasa aku melihat bekas racun tersebut pada anak lidah Rasulullah ﷺ (HR. Bukhari no. 2424)_
📌 Rasulullah ﷺ pada akhirnya, berapapun percobaan pembunuhan terhadap beliau tetaplah terselamatkan dari beliau ditarget hidup atau mati ketika hijrah ke Madinah dan bagaimana rumah Nabi ﷺ dikepung oleh pemuda-pemuda Makkah dari berbagai macam khabilah, namun Allah Subhanahu wa Ta'ala selamatkan beliau, begitu pula ketika alat penggilingan yang dijatuhkan dari atas, Nabi ﷺ pun terselamatkan. Dan maksud "dilindungi" bukanlah tidak mendapat halangan atau rintangan sama sekali.
📚 _Siapa menetapi sunnah/ajaran Rasul ﷺ akan dijaga dan siapa yang menyelisihi akan menyesali. Karena mengikuti ajaran Rasulullah ﷺ adalah benteng yang paling kokoh dan tiang yang paling kuat yang telah jelas keutamaannya dan kuat tali-temalinya dan siapa yang berpegang teguh padanya maka akan terbimbing. Dan siapa yang menuju sebaliknya diapun akan rendah. Siapa yang berpegang teguh terhadap sunnah Rasulullah ﷺ diapun akan berbahagia kelak nantinya dan merekapun orang yang diharapkan dimasa yang disegerakan._
dari t.me/taklim
Kunjungi juga
📁Ustadz Muhammad Higa (Kumpulan Audio dan Artikel/Faidah)
📁kitab dharuratul ihtimam bisunanin nabawiyyah (Kumpulan audio dan matan/syarah)
📁salafy bantul (Info dakwah dan jadwal kajian)
Keyword (Kata Kunci) : pengajian islam, audio mp3, kajian sunnah, kajian ilmiah, audio salafy terbaru, download audio kajian salaf, rekaman kajian, audio kajian, salafy indonesia, kajian audio mp3, ceramah agama, kajian islam, ilmu syar'i, ayo ngaji, majelis taklim, telegram, website, blog, dakwah, channel, streaming, update, online, radio islam indonesia, RII, asatidzah, salaf, muslim, ahlussunnah wal jama'ah, islami, manhaj salaf, al qur'an dan sunnah, ayat dan hadits, manhaj, metode, as sunnah, tuntunan, ajaran, petunjuk, bimbingan, teladan, nabi muhammad, rasulullah, hadits, bantul,
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi